Mahasiswi Rela Jadi Pemandu Karaoke di Pangandaran

Minggu, 14 September 2014 - 15:08 WIB
Mahasiswi Rela Jadi...
Mahasiswi Rela Jadi Pemandu Karaoke di Pangandaran
A A A
PANGANDARAN - Beberapa tempat hiburan malam di Pangandaran dimanfaatkan mahasiswi untuk menjadi pemandu lagu (PL) karaoke dan kafe live music.

Mahasiswi ini berasal dari beberapa perguruan tinggi yang ada di Kabupaten Pangandaran dan Ciamis untuk mendapatkan uang secara cepat.

Dhea (27) warga Kota Banjar yang juga merupakan salah satu mahasiswi di salah satu Perguruan Tinggi di Kabupaten Ciamis mengatakan, dirinya rela menjadi PL karaoke di Pangandaran dengan alasan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

“Awalnya saya suka karaokean diajak oleh teman, tetapi setelahnya dirasa dapat menguntungkan untuk menutupi kebutuhan akhirnya saya rela menjadi PL di tempat ini,” kata Dhea.

Dia mengakui, keuntungan yang diraih selama dirinya menjadi PL sangat lumayan, karena selain bisa untuk menutupi kebutuhan sehari-hari, dirinya juga bisa membayar uang kos dan uang kuliahnya.

“Terkadang kita dihadapkan dengan konsumen karaoke yang berbagai karakter, ada yang nakal ada juga yang baik hanya menemani memandu lagu saja,” jelasnya.

Tetapi diakui Dhea, dirinya tidak mau terjerumus lebih dari profesinya sebagai PL, karena terjun ke dunia PL dengan alasan untuk menjadikan penghasilan demi menutupi kebutuhannya.

“Terkadang profesi PL masih dianggap hina oleh beberapa kalangan, tapi saya sendiri punya prinsif bahwa untuk melakukan hal yang diluar PL tidak saya layani,” jelasnya.

Setelahnya dijalani, kekhawatiran seperti itu justru hilang, selama ini mungkin masyarakat masih menganggap PL merupakan dari kalangan wanita nakal, karena bergaul dengan kehidupan malam dan lelaki hidung belang.

“Kita ambil positifnya saja. Toh saya juga perlu biaya hidup. Apapun penilaian orang tentang PL, saya amini saja. Sebab yang mereka tahu hanya dari satu sisi jeleknya saja. Sebenarnya, bagi yang menjalani, profesi PL cukup menghasilkan,” katanya.

Dalam satu malam, Dhea mengakui dirinya bisa meraup keuntungan dari profesinya sebagai PL mencapai Rp600.000, apalagi kalau weekend bisa lebih dari itu.

“Kalau per jam jasa PL Rp100.000, yang sewa room karaoke biasanya rata-rata dua jam, dan selama kita nyanyi biasanya juga ada uang saweran,” pungkas Dhea.

Eful (31) salahsatu pelanggan karaoke yang berada di Pangandaran mengatakan, hiburan malam di Pangandaran kini sudah mengalami peningkatan dengan adanya tempat karaoke dan keistimewaannya PL nya bagus-bagus.

“Biasanya dulu kalau hiburan ke kafe live music yang berjejer di pinggir pantai, tetapi sekarang ada room karaoke dengan pilihan para PL yang usianya sangan muda,” kata Eful.

Diakuinya, untuk PL di Pangandaran masih mempunyai etika karena dari aturan pemilik karaoke menegaskan pakaian untuk PL tidak boleh memakai celana pendek.
(sms)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1445 seconds (0.1#10.140)