Pipa Pertamina di Subang Meledak, Kerugian Rp14 M
A
A
A
BANDUNG - Pihak kepolisian menaksir kerugian akibat ledakan pipa Pertamina di Kabupaten Subang mencapai Rp14 miliar.
Kapolda Jawa Barat Irjen Pol Mochamad Iriawan mengungkapkan, angka tersebut terkalkulasi dari total BBM yang bocor dan terbakar dari pipa Pertamina itu, sebagai akibat ulah dari tujuh pelaku yang dua di antaranya telah ditangkap dan ditahan di Rutan Polres Subang.
"Sejak jam 22.30 WIB (Rabu 27 Agustus) hingga pagi harinya jam 5.30 WIB terdapat kebocoran BBM jenis solar dan premium hingga 223 ribu kiloliter atau sekitar Rp14 miliar," jelas Iriawan, Selasa (9/9/2014).
Disinggung soal kerugian harian yang ditanggung Pertamina sejak adanya aksi pencurian, Iriawan menyebut dalam satu hari para pelaku bisa mencuri BBM dari keran buatan yang tersembunyi di bawah warung sewaan hingga mencapai 800 liter.
"Tinggal kalikan saja 800 liter kali Rp6.500 per hari. Dan, aksinya ini (pencurian) sudah berlangsung selama kurang-lebih 58 hari."
Sementara itu salah seorang tersangka, WS (41), mengaku ikut terlibat dalam aksi pencurian BBM tersebut lantaran diajak oleh Edi (DPO) untuk ikut bekerja. Namun, WL mengaku tidak tahu jika yang dilakukannya melanggar aturan.
"Saya waktu itu butuh pekerjaan dan ketemu sama Pak Edi. Saya disuruh gali lubang sama pipa. Tidak tahu awalnya buat apa itu pipa. Yang pasti saya dijanjikan borongan Rp5 juta dan baru terima DP Rp2,5 juta," katanya.
Hingga kini, polisi masih memburu lima DPO lain yang identitasnya telah diketahui. Sementara WS dan SL telah ditangkap dengan cara dilumpuhkan timah panas di Banten, satu minggu setelah insiden meledaknya pipa Pertamina tersebut.
Kapolda Jawa Barat Irjen Pol Mochamad Iriawan mengungkapkan, angka tersebut terkalkulasi dari total BBM yang bocor dan terbakar dari pipa Pertamina itu, sebagai akibat ulah dari tujuh pelaku yang dua di antaranya telah ditangkap dan ditahan di Rutan Polres Subang.
"Sejak jam 22.30 WIB (Rabu 27 Agustus) hingga pagi harinya jam 5.30 WIB terdapat kebocoran BBM jenis solar dan premium hingga 223 ribu kiloliter atau sekitar Rp14 miliar," jelas Iriawan, Selasa (9/9/2014).
Disinggung soal kerugian harian yang ditanggung Pertamina sejak adanya aksi pencurian, Iriawan menyebut dalam satu hari para pelaku bisa mencuri BBM dari keran buatan yang tersembunyi di bawah warung sewaan hingga mencapai 800 liter.
"Tinggal kalikan saja 800 liter kali Rp6.500 per hari. Dan, aksinya ini (pencurian) sudah berlangsung selama kurang-lebih 58 hari."
Sementara itu salah seorang tersangka, WS (41), mengaku ikut terlibat dalam aksi pencurian BBM tersebut lantaran diajak oleh Edi (DPO) untuk ikut bekerja. Namun, WL mengaku tidak tahu jika yang dilakukannya melanggar aturan.
"Saya waktu itu butuh pekerjaan dan ketemu sama Pak Edi. Saya disuruh gali lubang sama pipa. Tidak tahu awalnya buat apa itu pipa. Yang pasti saya dijanjikan borongan Rp5 juta dan baru terima DP Rp2,5 juta," katanya.
Hingga kini, polisi masih memburu lima DPO lain yang identitasnya telah diketahui. Sementara WS dan SL telah ditangkap dengan cara dilumpuhkan timah panas di Banten, satu minggu setelah insiden meledaknya pipa Pertamina tersebut.
(zik)