Tiga ABG SMP Jadi Korban Dukun Abal-Abal

Senin, 08 September 2014 - 21:43 WIB
Tiga ABG SMP Jadi Korban...
Tiga ABG SMP Jadi Korban Dukun Abal-Abal
A A A
YOGYAKARTA - Tiga Anak baru gede (ABG) yang masih berstatus pelajar SMP menjadi korban penipuan penganggaan uang.

Peristiwa ini sama sekali tak terlintas pada benak Danang, Tegar dan Kahfi, tiga bocah di Kota Yogyakarta.

Saat sedang asik bermain di kawasan Alun-alun Utara Yogyakarta, mereka menjadi korban penipuan seorang dukun abal-abal yang mengaku bisa menggandakan barang berharga.

Saat ketiga korban berada di Alun-alun Utara Yogyakarta, tiba-tiba didatangi oleh seorang pria paruh baya yang tak mereka kenal.

Pria itu kemudian mengajak ketiga korban mengobrol. Saat itulah pelaku mengeluarkan selembar uang Rp10.000. Uang itu kemudian disulap dan berubah menjadi selembar uang Rp20.000.

Ketiga korban yang masih di bawah umur itu merasa takjub dengan aksi pelaku yang bisa menggandakan uang. Pelaku kemudian mengiming-imingi para korban bahwa dia bisa menggandakan uang, barang berharga atau benda lainnya.

Pelaku meminta ketiga korban pulang ke rumah masing-masing untuk mengambil barang berharga dan membawanya kepada pelaku agar bisa digandakan jumlahnya.

Tak berpikir banyak, ketiga korban menuruti permintaan pelaku dan mereka masing-masing mengambil sebuah laptop dan dua buah handphone. Pelaku kemudian mengajak korbannya pindah tempat ke halaman Masjid Agung Kauman di sisi barat lapangan Alun-alun Utara.

Di halaman masjid itu, ketiga korban diajak melakoni sebuah ritual dengan cara menutup mata agar laptop dan handphone milik mereka jumlahnya bertambah banyak.

Saat ritual tersebut, pelaku langsung kabur dengan membawa laptop dan handphone milik korban. Korban baru menyadari menjadi korban penipuan setelah menutup mata selama hampir setengah jam, namun sama sekali tidak mendengar suara ataupun arahan dari pelaku.

Mereka lantas pulang ke rumah dan mengadu kepada orangtua masing-masing yang akhirnya diteruskan melapor ke Polresta Yogyakarta.

Kapolresta Yogyakarta Kombes Pol Slamet Santoso membenarkan adanya laporan penipuan berkedok penggandaan uang atau barang berharga tersebut.

Diungkapkannya, kejadian itu terjadi pada hari Minggu (7/9) siang kemarin. Sampai saat ini petugas masih mendalami laporan itu dan menyelidiki siapa pelakunya.

"Pelakunya masih kami selidiki. Keterangan korban dan saksi-saksi kami harap bisa segera mengungkap siapa pelakunya," jelas Slamet, Senin (8/9).
(ilo)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1030 seconds (0.1#10.140)