BPBD Bantul Minta Masyarakat Waspadai Gempa
A
A
A
BANTUL - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bantul berharap masyarakat mewaspadai bahaya gempa bumi. Pasalnya, Kabupaten Bantul menjadi salah satu wilayah yang akan terkena dampak gempa bumi di laut selatan Jawa.
Kepala Harian BPBD Bantul Dwi Daryanto mengungkapkan, laut selatan Jawa dari Banyuwangi, Jawa Timur hingga Sukabumi, Jawa Barat masih berpotensi terjadi gempa bumi hingga 8 skala richter (SR). Namun, kapan gempa tersebut akan terjadi, tidak ada pihak yang mampu memprediksinya.
"Laut selatan potensi gempanya memang besar. Hanya saja, kapan akan terjadi tidak ada yang mampu memprediksinya," jelasnya, Minggu (7/9/2014).
Selain posisinya di Pantai Selatan Jawa yang akan terdampak gempa bumi dari tengah laut, Kabupaten Bantul juga berada di dua patahan (cesar aktif). Dua patahan tersebut adalah Cesar Opak dan Cesar Progo, keduanya aktif bergerak dengan frekuensi yang berbeda satu sama lainnya.
Sampai saat ini, pihaknya belum mengetahui kondisi cesar-cesar yang mengapit Bantul tersebut. Karena sampai saat ini belum ada teknologi dan belum ada seorang pun ahli yang mampu memprediksinya. Hanya saja, dua cesar tersebut seringkali menjadi pusat terjadinya gempa belakangan ini.
Menurut Dwi, Indonesia memang memiliki tiga lempeng bumi yang aktif. Masing-masing lempeng memiliki tingkat keaktifan yang berbeda, mulai dari 7-10 cm per tahun. Pergerakan-pergerakan gempa menunjukkan lempeng-lempeng bumi tersebut aktif bergerak.
"Kalau gempanya kecil sebenarnya kita diuntungkan. Karena dengan gempa tersebut adalah pergerakan lempeng bumi untuk mencari keseimbangan. Daripada tidak bergerak-gerak tetapi tahu-tahu besar, justru itu yang membahayakan," terangnya.
Karena di posisi yang berbahaya akibat gempa, Selasa (9/9/2014) lusa akan ada simulasi gempa bumi yang dilaksanakan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) di seluruh wilayah pantai selatan Bantul.
Masyarakat pesisir Bantul juga akan dilibatkan karena Bantul menjadi salah satu wilayah terdampak gempa tersebut. Seluruh kekuatan BPBD akan dikerahkan mengikuti simulasi bencana tersebut untuk mengevaluasi seberapa besar persiapan Bantul mengantisipasi bencana gempa bumi.
"Simulasi ini untuk mengingatkan kepada masyarakat juga."
Kepala Harian BPBD Bantul Dwi Daryanto mengungkapkan, laut selatan Jawa dari Banyuwangi, Jawa Timur hingga Sukabumi, Jawa Barat masih berpotensi terjadi gempa bumi hingga 8 skala richter (SR). Namun, kapan gempa tersebut akan terjadi, tidak ada pihak yang mampu memprediksinya.
"Laut selatan potensi gempanya memang besar. Hanya saja, kapan akan terjadi tidak ada yang mampu memprediksinya," jelasnya, Minggu (7/9/2014).
Selain posisinya di Pantai Selatan Jawa yang akan terdampak gempa bumi dari tengah laut, Kabupaten Bantul juga berada di dua patahan (cesar aktif). Dua patahan tersebut adalah Cesar Opak dan Cesar Progo, keduanya aktif bergerak dengan frekuensi yang berbeda satu sama lainnya.
Sampai saat ini, pihaknya belum mengetahui kondisi cesar-cesar yang mengapit Bantul tersebut. Karena sampai saat ini belum ada teknologi dan belum ada seorang pun ahli yang mampu memprediksinya. Hanya saja, dua cesar tersebut seringkali menjadi pusat terjadinya gempa belakangan ini.
Menurut Dwi, Indonesia memang memiliki tiga lempeng bumi yang aktif. Masing-masing lempeng memiliki tingkat keaktifan yang berbeda, mulai dari 7-10 cm per tahun. Pergerakan-pergerakan gempa menunjukkan lempeng-lempeng bumi tersebut aktif bergerak.
"Kalau gempanya kecil sebenarnya kita diuntungkan. Karena dengan gempa tersebut adalah pergerakan lempeng bumi untuk mencari keseimbangan. Daripada tidak bergerak-gerak tetapi tahu-tahu besar, justru itu yang membahayakan," terangnya.
Karena di posisi yang berbahaya akibat gempa, Selasa (9/9/2014) lusa akan ada simulasi gempa bumi yang dilaksanakan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) di seluruh wilayah pantai selatan Bantul.
Masyarakat pesisir Bantul juga akan dilibatkan karena Bantul menjadi salah satu wilayah terdampak gempa tersebut. Seluruh kekuatan BPBD akan dikerahkan mengikuti simulasi bencana tersebut untuk mengevaluasi seberapa besar persiapan Bantul mengantisipasi bencana gempa bumi.
"Simulasi ini untuk mengingatkan kepada masyarakat juga."
(zik)