Apes, Preman Bersenpi Diringkus Korbannya
A
A
A
KARAWANG - Nasib sial dialami dua orang preman yang kerap membuat onar dan melakukan aksi pemalakan di wilayah Telukjambe Karawang. DS (30) dan NN (28) terpaksa mendekam di sel Polsek Telukjambe setelah ditangkap oleh korbannya sendiri.
Padahal, dalam aksi terakhirnya itu, satu diantara dua preman tersebut sempat menodongkan senjata api kepada korban yang meringkusnya itu. Saat itu kedua preman ini hendak mengisi bensin sepeda motor yang ditungganginya di sebuah SPBU, tak jauh dari Jembatan Gantung
Jalan Raya Telukjambe. Saat itu, keduanya yang memang sedang mencari mangsa, merasa terpepet oleh sebuah mobil mini bus, yang juga hendak mengisi bensin di SPBU itu.
Merasa terpepet, DS, salah satu dari dua preman itu menghardik si pengendara mini bus dengan berkataan kasar, "Anjing (maap), antre dong!! Kalau belok pakai lampu sen!"
Tak terima dengan hardikan itu, si pengendara mini bus, berinisial Rs (37) warga Dusun Sukamukti Kecamatan Telukjambe Timur, Karawang, langsung menghentikan kendaraannya dan membuka kaca mobilnya sambil menengok ke arah sumber suara hardikan itu.
Detik kemudian, kedua preman itu menghampiri Rs dan langsung menodongkan senjata api jenis air soft gun-nya ke arah Rs, yang masih berada dalam mobilnya.
Sambil kembali menghardik, kedua preman itu kemudian meminta paksa harta yang ada pada Rs. Kebetulan saat itu, yang ada hanya sebuah ponsel. Tanpa berlama-lama, keduanya menjarah ponsel Rs dan kembali melajukan sepeda motornya.
Tak lama berselang, Rs kemudian mengejar kedua preman itu dengan menggunakan mobilnya. Dan hanya sekitar 100 meter dari SPBU itu, Rs berhasil menghentikan laju sepeda motor yang ditunggangi kedua preman tersebut.
Rs berbalik menodongkan senjata api dinasnya ke arah dua preman itu. Kedua preman langsung tak berdaya, dan digelandang ke Mapolsek Telukjambe. Ternyata, Rs yang merupakan korban adalah seorang anggota TNI aktif yang bertugas di salah satu kesatuan di Karawang.
"Untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya, kedua tersangka kami tahan sambil menunggu hasil pengembangan dari hasil pemeriksaan kedua tersangka," ujar Kapolsek Telukjambe, Kompol Subakir, Jumat (5/9/2014).
Kedua preman itu, jelas Subakir, berdasarkan hasil pengembangan sementara, merupakan anggota dari salah satu kelompok pemetik sepeda motor di Karawang.
"Keduanya mengaku sudah melakukan pemalakan dan perampasan di sejumlah wilayah di Karawang. Seperti, Telukjambe, Lamaran, Kosambi dan di kawasan kota, tepatnya di depan Mall Karawang," ujar Subakir.
Dalam penyelidikan, tambah Subakir, keduanya mengaku kalau saat itu mereka memang sedang mencari mangsa. Niatnya, memetik sepeda motor.
"Mereka berputar-putar dulu mencari buruannya. Bahkan ketika digeledah, di dalam tasnya didapati sejumlah kunci kontor sepeda motor berbagai jenis," katanya.
Padahal, dalam aksi terakhirnya itu, satu diantara dua preman tersebut sempat menodongkan senjata api kepada korban yang meringkusnya itu. Saat itu kedua preman ini hendak mengisi bensin sepeda motor yang ditungganginya di sebuah SPBU, tak jauh dari Jembatan Gantung
Jalan Raya Telukjambe. Saat itu, keduanya yang memang sedang mencari mangsa, merasa terpepet oleh sebuah mobil mini bus, yang juga hendak mengisi bensin di SPBU itu.
Merasa terpepet, DS, salah satu dari dua preman itu menghardik si pengendara mini bus dengan berkataan kasar, "Anjing (maap), antre dong!! Kalau belok pakai lampu sen!"
Tak terima dengan hardikan itu, si pengendara mini bus, berinisial Rs (37) warga Dusun Sukamukti Kecamatan Telukjambe Timur, Karawang, langsung menghentikan kendaraannya dan membuka kaca mobilnya sambil menengok ke arah sumber suara hardikan itu.
Detik kemudian, kedua preman itu menghampiri Rs dan langsung menodongkan senjata api jenis air soft gun-nya ke arah Rs, yang masih berada dalam mobilnya.
Sambil kembali menghardik, kedua preman itu kemudian meminta paksa harta yang ada pada Rs. Kebetulan saat itu, yang ada hanya sebuah ponsel. Tanpa berlama-lama, keduanya menjarah ponsel Rs dan kembali melajukan sepeda motornya.
Tak lama berselang, Rs kemudian mengejar kedua preman itu dengan menggunakan mobilnya. Dan hanya sekitar 100 meter dari SPBU itu, Rs berhasil menghentikan laju sepeda motor yang ditunggangi kedua preman tersebut.
Rs berbalik menodongkan senjata api dinasnya ke arah dua preman itu. Kedua preman langsung tak berdaya, dan digelandang ke Mapolsek Telukjambe. Ternyata, Rs yang merupakan korban adalah seorang anggota TNI aktif yang bertugas di salah satu kesatuan di Karawang.
"Untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya, kedua tersangka kami tahan sambil menunggu hasil pengembangan dari hasil pemeriksaan kedua tersangka," ujar Kapolsek Telukjambe, Kompol Subakir, Jumat (5/9/2014).
Kedua preman itu, jelas Subakir, berdasarkan hasil pengembangan sementara, merupakan anggota dari salah satu kelompok pemetik sepeda motor di Karawang.
"Keduanya mengaku sudah melakukan pemalakan dan perampasan di sejumlah wilayah di Karawang. Seperti, Telukjambe, Lamaran, Kosambi dan di kawasan kota, tepatnya di depan Mall Karawang," ujar Subakir.
Dalam penyelidikan, tambah Subakir, keduanya mengaku kalau saat itu mereka memang sedang mencari mangsa. Niatnya, memetik sepeda motor.
"Mereka berputar-putar dulu mencari buruannya. Bahkan ketika digeledah, di dalam tasnya didapati sejumlah kunci kontor sepeda motor berbagai jenis," katanya.
(sms)