Pelaku Pencabulan di FKG USU Bukan Panitia Ospek

Senin, 01 September 2014 - 21:06 WIB
Pelaku Pencabulan di FKG USU Bukan Panitia Ospek
Pelaku Pencabulan di FKG USU Bukan Panitia Ospek
A A A
MEDAN - Gubernur Mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara meluruskan berita dugaan pencabulan saat ospek. Menurut Gubernur Mahasiswa FKG USU Masbudi Harianto Gurning, pelaku pencabulan bukan senior atau panitia ospek.

Belasan Mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) Universitas Sumatera Utara (USU) mendesak Polsekta Medan Baru segera menangkap EG, yang diduga melakukan pencabulan terhadap MS (20), ketua Panitia Orientasi Mahasiswa dan Pengenalan Kampus (Ospek).

Gubernur Mahasiswa FKG USU Masbudi Harianto Gurning di Polsekta Medan Baru mengatakan, pelaku pencabulan merupakan orangtua salah satu mahasiswa baru berinisial K (17).

"Selain dilecehkan, ketua panitia ospek itu juga ditampar oleh pelaku di bagian kepala tepatnya di belakang otak kecil dan kupingnya (korban). Akibatnya kepala korban memar-memar sedikit peka," katanya.

Dia menyebutkan, aksi tidak terpuji itu dilakukan orangtua mahasiswa tersebut di depan semua mahasiswa baru, senior, panitia ospek, dan sejumlah dosen FKG. Bahkan, akibat perlakuan tidak senonoh itu korban merasa dipermalukan di depan umum.

"Siapa yang tidak malu kalau ditampar di depan umum. Apalagi kemaluannya diremas-remas gitu. Padahal, perbuatan yang dituduhkan orangtua mahasiswa itu sama sekali tidak dilakukannya (panitia ospek dan senior)," ujarnya.

Oleh karena itu, sambung Masbudi, atas nama mahasiswa FKG USU meminta Kapolresta Medan Kombes Pol Nico Afinta Karo, Kapolsekta Medan Baru Kompol Nasrun Pasaribu segera menangkap pelaku dan menghukumnya.

"Kami minta aparat hukum bertindaklah sesuai aturan hukum, ini pelecehan dan penganiayaan. Jika tidak maka kami akan melakukan aksi besar-besaran atas perilaku pelaku. Karena menganggap dirinya banyak beking dan orang besar," ungkapnya, sembari menyebut dirinya juga ikut ditampar oleh pelaku.

Sementara itu, kepada wartawan, korban berinisial MS menambahkan, awal mula kejadian itu setelah pelaku menuduh senior dan panitia ospek mengarahkan mahasiswa baru untuk saling memegang kemaluan teman-temannya.

"Mahasiswa baru itu melaporkan kepada orangtuanya yang sebenarnya tidak ada kami lakukan atau arahkan, yakni memegang kemaluan mahasiswa baru, itu fitnah. Atas dasar laporan fitnah itulah orangtua mahasiswa baru itu datang dan marah-marah di kampus. Padahal, kegiatan itu kami lakukan di depan dosen, mana mungkin kami berani. Apalagi ospek itu resmi," kata dia.

Dugaan dia, mahasiswa baru itu memfitnah panitia ospek dan senior untuk menghindari ospek. "Saat itu juga semua senior dan panitia kami kumpulkan dan berbaris. Supaya anak pelaku mengenali siapa yang menyuruh untuk memegang alat kelaminnya (anak pelaku). Ternyata tidak ada," ungkap dia.

Tetapi, masih kata dia, pelaku terus marah-marah dan menghujat korban. Bahkan, pelaku langsung meremas-remas kemaluannya di depan umum. "Kalau kalian bisa pegang kemaluan anak saya, kenapa tidak pegang kemaluan kamu? kata, MS menirukan pelaku.

Terpisah, Kapolresta Medan Komisaris Besar (Kombes) Pol Nico Afinta Karo mengatakan, saat ini laporan pengaduan (LP) dari pihak korban sedang diproses dan didalami. Jika semua kebutuhan seperti saksi-saksi dan alat bukti sudah dipenuhi, pihaknya kemungkinan akan menangkap pelaku.

Kanit Reskrim Polsekta Medan Baru, Inspektur Polisi Satu (Iptu) Alexander Piliang mengatakan, hingga saat ini pihaknya masih mendalami keterangan saksi-saksi. "Masih pemeriksaan saksi-saksi, baru dua saksi yang diperiksa," terangnya.

Saat ditanya apakah pelaku sudang dilakukan pemanggilan, dirinya mengatakan setelah pemeriksaan saksi. "Belum ada kita lakukan pemanggilan untuk terlapor, masih memeriksa saksi-saksi dulu," pungkasnya.frans marbun

Sebelumnya diberitakan, berdasarkan keterangan Kanit Reskrim Polsekta Medan Baru Iptu Alex Piliang, pencabulan itu dilakukan salah satu mahasiswa senior FKG, berinisial EG. Padahal, menurut panitia ospek, yang benar pelaku pencabulan (EG) adalah orangtua salah satu mahasiswa baru berinisial K.
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 4.8018 seconds (0.1#10.140)