Temani Anak Berobat, Sang Ayah Malah Dipukuli Security RS

Minggu, 31 Agustus 2014 - 17:48 WIB
Temani Anak Berobat,...
Temani Anak Berobat, Sang Ayah Malah Dipukuli Security RS
A A A
BANDUNG - Nahas menimpa Roni Saputra (29), yang tengah menemani anaknya berobat di RS Hasan Sadikin (RSHS), Kota Bandung.

Dia telah menjadi korban pengeroyokan sekira 15 petugas keamanan atau security internal RSHS.

Kejadian bermula pada Senin 25 Agustus lalu sekira pukul 15.00 WIB. Saat itu, Roni hendak menebus obat bagi anaknya yang baru berumur dua bulan yang baru saja menjalani operasi di RSHS.

Namun saat Roni akan memasuki ruang IGD untuk menebus obat dan mencari ruangan bagi anaknya untuk mendapatkan perawatan rawat jalan tiba-tiba dihadang oleh security setempat dengan alasan bukan jam besuk.

“Security itu menghadang dengan nada tinggi, katanya bukan jam besuk. Tapi saya jelaskan saya tidak mau besuk, melainkan mau menebus obat. Tapi tetap tidak diizinkan, padahal saya sudah pakai id card,” jelas Roni saat ditemui di Mapolrestabes Bandung, Minggu (31/8/2014).

Mengingat sang anak membutuhkan obat dan memerlukan tempat untuk rawat jalan, Roni pun nekat menerobos security yang sejak dari awal tak mempercayainya. Hingga akhirnya terjadi percekcokan.

Roni yang semula mengaku hilaf pun langsung menyudahi cekcok tersebut dan menghindari petugas security tersebut. Namun emosi Roni kembali memuncak tak kala saat dia pergi mendengar suara cemoohan dari sang security.

“Dari belakang saya dengan ada yang bilang ‘anak kecil nyari gara-gara’. Saya gak terima dan langsung nantang duel satu lawan satu diluar RSHS. Karena kalau didalam (RSHS), saya inget masih ada anak saya yang memerlukan perawatan,” ucapnya.

Dua hari berselang atau Rabu 23 Agustus sekira pukul 23.00 WIB mimpi buruk itu pun tiba menghantui Roni. Saat itu, Roni yang menaiki motor hendak mengantarkan baju anaknya yang masih dirawat di RSHS.

Tak disangka, saat itu dia bertemu security yang ditantangnya duel pada hari Senin lalu. Tak berselang lama, sang security tersebut pun langsung memanggil teman-temannya yang lain dan memukuli dirinya hingga babak belur.

“Waktu itu ada sekitar 15 security yang mengeroyok saya. Saya yang masih diatas motor dipegangin dan saya tidak bisa berbuat apa-apa. Saya dipukulin, diinjakinjak, sampai babak belur,” timpalnya.

Roni yang sudah pasrah masih terpikir akan baju anaknya. Dia pun memberanikan diri untuk meminta izin agar bisa mengantarkan baju tersebut ke ruangan dimana anaknya dirawat dan tengah dijaga oleh sang istri.

Singkat cerita, Roni pun diizinkan untuk mengantarkan baju tersebut. Namun saat perjalanan keruangan anaknya, dia masih menerima pukulan dan tendangan dari para petugas security.

Meski saat melawati lorong rumah sakit dia sempat bertemu dokter dan suster namun tak ada seorang pun yang menolong dirinya yang saat itu sudah bercucuran darah. Dalam perjalanan tersebut Roni sempat melarikan diri hingga akhinya dia kembali ‘ditangkap’ security di ruangan tempat anaknya dirawat.

“Diruangan itu ada anak dan istri yang melihat saya sudah babak belum dan darah tercecer dilantai. Sampai saya bilang ke mereka (security) ‘bapa tega mukulin saya di depan anak dan istri saya’,” katanya.

Hingga akhirnya, kelakuan tak patut para security itu pun usai setelah ada seorang suster yang datang dan menyuruh keluar para security yang masih berniat memukuli Roni.

Singkat cerita, Roni yang tak terima dengan pengeroyokan terhadap dirinya langsung melapor ke Mapolsekta Sukajadi.
(sms)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5373 seconds (0.1#10.140)