Tokoh Agama Islam Yogyakarta Tolak ISIS

Minggu, 31 Agustus 2014 - 16:36 WIB
Tokoh Agama Islam Yogyakarta...
Tokoh Agama Islam Yogyakarta Tolak ISIS
A A A
YOGYAKARTA - Para tokoh agama Islam di DIY mengingatkan kepada umat Islam pada khususnya agar tidak mudah terprovokasi paham Negara Islam Irak Suriah atau ISIS.

Pasalnya bangsa Indonesia telah memiliki dasar negara yang jelas yaitu Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), UUD 1945, Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika.

“Umat Islam jangan mudah terhasut dan terprovokasi oleh paham ISIS. Karena paham itu berpotensi merusak NKRI dan kerukunan antar umat beragama,” kata Sekretaris Majelis Ulama Indonesia (MUI) DIY Ahmad Muhsin Kamaludiningrat.

Untuk menegaskan sikap tersebut, sejumlah tokoh agama DIY menggelar deklarasi penolakan paham radikal ISIS yang dipusatkan di kawasan Titik Nol Kilometer, Minggu (31/8/2014).

Hadir sejumlah tokoh agama, perwakilan Kementerian Agama dan MUI. Dalam deklarasi tersebut para tokoh agama mengajak umat Islam mewujudkan kerukunan antarumat beragama dan menegakkan NKRI serta menolak segala bentuk kegiatan dan paham yang bertentangan dengan Pancasila dan UUD 1945.

Keberadaan ISIS menurut Kamaludin adalah buntut konflik yang terjadi di Timur Tengah. Kemudian paham dan aliran itu mencoba disusupkan ke umat Islam di Indonesia.

Namun menurut pengamatannya, di DIY sendiri belum ada indikasi masuknya paham ISIS.
Yang menjadi sorotannya tertuju pada kaum muda yang tidak mengetahui seluk beluk paham ISIS namun mencoba memakai lambang maupun tulisan kelompok ISIS.

“Sebenanrnya mereka tidak tahu asal-usulnya seperti apa, hanya sensasi saja dan ikut-ikutan.Bangsa Indonesia telah memiliki dasar negara yang jelas dan tak bisa ditawar lagi. Dan tokoh agama Islam juga punya andil besar dalam penyusunan dasar negara tersebut,” imbuhnya.

Ditambahkan Staf Kementerian Agama Kota Yogyakarta Mahmud yang mengungkapkan bahwa Kementerian Agama terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat luas terkait paham-paham atau aliran yang bersifat radikal.

Jangan sampai masyarakat terpecah belah karena agama Islam adalah agama yang rahmatan lilalamin.

“Kami melakukan sosialisasi melalui para penyuluh agama, dewan masjid dan takmir masjid seluruh Kota Yogyakarta,” tandasnya.
(sms)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0810 seconds (0.1#10.140)