Bocah Lima Tahun Ini Babak Belur Dianiaya Uak
A
A
A
LABUHANBATU - NS (5) warga Jalan Padang Bulan, Kelurahan Padang Bulan, Kecamatan Rantau Utara, Labuhanbatu, menjadi korban penganiayaan oleh uaknya sendiri.
Bocah ini mengaku babak belur dipukul. Bahkan sadisnya, korban juga diikat pakai rantai hewan peliharaan.
Aksi kekerasan ini diketahui warga, Sabtu (23/08/2014) pagi lalu. Saat itu, NS yang babak belur dengan kaki terikat rantai tampak berjalan tertatih-tatih di sekitar rumahnya.
Bocah malang yang rupanya baru saja kabur dari rumah uaknya itu pun kemudian bertemu dengan Bani alias Ucok,35, seorang pengusaha bengkel sepeda motor di kawasan Padang Bulan.
"Aku penasaran, kok wajah anak itu babak belur sambil terikat rantai, makanya anak itu ku temui. Saat ku tanya, anak itu mengaku telah dipukuli uaknya (kakak ibu)," jelas Ucok kepada wartawan, Minggu (24/8/2014).
Mendengar pengakuan itu, Ucok yang mengaku kasihan kemudian memanggil sejumlah personil polisi yang kebetulan melintas dengan menggunakan mobil patroli di pinggir jalan itu.
Mendapat laporan Ucok, sejumlah personil polisi itu pun langsung membawa NS ke ruang Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (UPPA) Polres Labuhanbatu.
Di ruangan itu, Natasya yang ditanyai polisi juga mengakui jika dirinya memang telah dianiaya uaknya WT (29) yang tinggal serumah dengannya.
"Jadi memang saat kita tanyai, sang anak ini mengaku dipukuli dan dirantai uak nya, dan saat ditemui pelapor, anak ini baru saja melarikan diri," jelas Kanit UPPA Polres Labuhanbatu Ipda Tita H kepada wartawan di Mapolres Labuhanbatu.
Mendapat keterangan dari bocah malang itu, kata Tita, pihaknya pun langsung menangkap WT dikediamannya.
"WT telah ditetapkan sebagai tersangka dan kini masih menjalani pemeriksaan," ujarnya.
Bocah ini mengaku babak belur dipukul. Bahkan sadisnya, korban juga diikat pakai rantai hewan peliharaan.
Aksi kekerasan ini diketahui warga, Sabtu (23/08/2014) pagi lalu. Saat itu, NS yang babak belur dengan kaki terikat rantai tampak berjalan tertatih-tatih di sekitar rumahnya.
Bocah malang yang rupanya baru saja kabur dari rumah uaknya itu pun kemudian bertemu dengan Bani alias Ucok,35, seorang pengusaha bengkel sepeda motor di kawasan Padang Bulan.
"Aku penasaran, kok wajah anak itu babak belur sambil terikat rantai, makanya anak itu ku temui. Saat ku tanya, anak itu mengaku telah dipukuli uaknya (kakak ibu)," jelas Ucok kepada wartawan, Minggu (24/8/2014).
Mendengar pengakuan itu, Ucok yang mengaku kasihan kemudian memanggil sejumlah personil polisi yang kebetulan melintas dengan menggunakan mobil patroli di pinggir jalan itu.
Mendapat laporan Ucok, sejumlah personil polisi itu pun langsung membawa NS ke ruang Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (UPPA) Polres Labuhanbatu.
Di ruangan itu, Natasya yang ditanyai polisi juga mengakui jika dirinya memang telah dianiaya uaknya WT (29) yang tinggal serumah dengannya.
"Jadi memang saat kita tanyai, sang anak ini mengaku dipukuli dan dirantai uak nya, dan saat ditemui pelapor, anak ini baru saja melarikan diri," jelas Kanit UPPA Polres Labuhanbatu Ipda Tita H kepada wartawan di Mapolres Labuhanbatu.
Mendapat keterangan dari bocah malang itu, kata Tita, pihaknya pun langsung menangkap WT dikediamannya.
"WT telah ditetapkan sebagai tersangka dan kini masih menjalani pemeriksaan," ujarnya.
(whb)