Baru 4 Bulan Dibangun Tembok Pengendali Banjir Roboh
A
A
A
SIMALUNGUN - Bangunan tembok pengendali banjir di Desa Marubun Jaya, Afdeling 3, Kebun Marihat yang baru selesai roboh karena diterpa hujan. Padahal proyek dengan anggaran Rp 1,6 miliar baru selesai sekitar empat bulan lalu. Diduga akibat kualitas pekerjaan yang buruk oleh rekanan pelaksanaanya.
Informasi yang diperoleh Minggu (24/8/2014) tembok pengendalian banjir yang dibangun mengantisipasi banjir di pemukiman penduduk bagi lima desa yaitu Marubun Jaya, Totap Majawa,Parbalogan dan Bah Jambi 2-3,mendadak roboh beberapa hari lalu dan hingga kini belum diperbaiki.
Kepala Desa Parbalogan,Tuyanto mengatakan, jika tembok pengendali banjir tidak segera diperbaiki dikhawatirkan ratusan rumah warga di lima desa akan kembali terendam banjir bila hujan deras turun.
“Kami berharap Pemkab Simalungun segera memperbaikinya, karena jika tidak, ratusan rumah warga di lima desa, terancam terendam banjir jika hujan deras turun. Hal ini sangat meresahkan warga,” kata Tuyanto.
Sementara itu salah seorang warga sekitar, Sukiman (27) mengatakan, tembok pengendalian banjir roboh diduga karena tidak seluruh bangunan dicor, sehingga roboh ketika hujan deras, tidak mampu menahan air yang melimpah.
“Dari pengamatan saya, tidak seluruh bangunan tembok dicor oleh rekanan, hanya sebagian saja yang dicor. Selebihnya hanya dipasangi batu dan kemudian diplester, sehingga tidak mampu menahan air yang melimpah saat hujan deras,” ujar Sukiman.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Simalungun,Eka Hendra mengatakan, pihaknya sudah menurunkan tim untuk mempersiapkan langkah-langkah yang akan dilakukan memperbaiki tembok pengendalian banjir di Desa Marubun Jaya, Afdeling 3, Kebun Marihat, yang roboh tersebut.
“Sudah diturunkan tim untuk mempersiapkan langkah-langkah yang harus dilakukan memperbaiki tembok yang jebol. Yang pasti pemerintah daerah akan berupaya menangani secepatnya,” tandas Eka.
Informasi yang diperoleh Minggu (24/8/2014) tembok pengendalian banjir yang dibangun mengantisipasi banjir di pemukiman penduduk bagi lima desa yaitu Marubun Jaya, Totap Majawa,Parbalogan dan Bah Jambi 2-3,mendadak roboh beberapa hari lalu dan hingga kini belum diperbaiki.
Kepala Desa Parbalogan,Tuyanto mengatakan, jika tembok pengendali banjir tidak segera diperbaiki dikhawatirkan ratusan rumah warga di lima desa akan kembali terendam banjir bila hujan deras turun.
“Kami berharap Pemkab Simalungun segera memperbaikinya, karena jika tidak, ratusan rumah warga di lima desa, terancam terendam banjir jika hujan deras turun. Hal ini sangat meresahkan warga,” kata Tuyanto.
Sementara itu salah seorang warga sekitar, Sukiman (27) mengatakan, tembok pengendalian banjir roboh diduga karena tidak seluruh bangunan dicor, sehingga roboh ketika hujan deras, tidak mampu menahan air yang melimpah.
“Dari pengamatan saya, tidak seluruh bangunan tembok dicor oleh rekanan, hanya sebagian saja yang dicor. Selebihnya hanya dipasangi batu dan kemudian diplester, sehingga tidak mampu menahan air yang melimpah saat hujan deras,” ujar Sukiman.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Simalungun,Eka Hendra mengatakan, pihaknya sudah menurunkan tim untuk mempersiapkan langkah-langkah yang akan dilakukan memperbaiki tembok pengendalian banjir di Desa Marubun Jaya, Afdeling 3, Kebun Marihat, yang roboh tersebut.
“Sudah diturunkan tim untuk mempersiapkan langkah-langkah yang harus dilakukan memperbaiki tembok yang jebol. Yang pasti pemerintah daerah akan berupaya menangani secepatnya,” tandas Eka.
(sms)