Pernikahan Unik, Upacara Bendera Sebelum Akad Nikah
A
A
A
PERINGATAN hari kemerdekaan Indonesia ke-69 tahun ini menjadi moment spesial bagi pasangan pengantin Muhamad Syahri Romdhon dan Try Lestari, di Cirebon. Pasangan pengantin ini merayakan hari istimewa mereka dengan unik.
Sebelum memulai upacara pernikahan, pasangan ini terlebih dahulu melangsungkan upacara bendera merah putih, di lapangan Kantor Balai Desa Pangkalan, Kecamatan Plered, Kabupaten Cirebon. Upacara menaikkan bendera berlangsung sangat khidmat.
Dalam upacara itu, mempelai wanita menggunakan kebaya putih. Dia bertugas sebagai pembawa bendera merah putih. Sedangkan mempelai pria menggunakan baju pejuang. Dia berperan sebagai pemimpin upacara.
Tidak hanya kedua mempelai, upacara bendera merah putih oleh pasangan pengantin ini juga diikuti oleh sahabat, saudara, dan warga sekitar. Sejumlah aparat desa bahkan turut terlibat. Lantunan lagu Indonesia Raya menambah khidmat suasana.
Usai upacara pengibaran bendera merah putih, acara dilanjutkan dengan prosesi akad nikah, di musala desa. Dalam prosesi itu, pasangan yang telah tujuh tahun menjalin hubungan itu, akhirnya sah sebagai suami istri.
Kepada wartawan, mempelai pria mengatakan, dirinya sengaja memilih memilih tanggal 17 Agustus sebagai hari pernikahan.
"Bagi kami, momentum hari kemerdekaan juga berarti perjuangan kami menuju pelaminan dan rumah tangga kelak," kata mempelai pria yang akrab disapa Aray, Minggu (17/8/2014).
Ditambahkan dia, pagelaran pernikahannya juga sebagai bentuk penghormatan terhadap hari kemerdekaan. Inilah yang mendasari mereka mendahului prosesi pernikahan dengan upacara pengibaran bendera.
Setiap tamu undangan yang hadir, diberi satu bibit pohon sebagai buah tangan. Dengan bibit pohon ini, kedua mempelai berharap, para tamu undangan menanamkan dan menghijaukan lingkungan masing-masing.
Uniknya, pernikahan Aray dan Try, yang merupakan putri pasangan Arifin dan Artiyem, ini mendapat perhatian warga sekitar. Tak sedikit di antara mereka menyaksikan prosesi pernikahan yang dilanjutkan dengan resepsi di rumah mempelai wanita.
Sebelum memulai upacara pernikahan, pasangan ini terlebih dahulu melangsungkan upacara bendera merah putih, di lapangan Kantor Balai Desa Pangkalan, Kecamatan Plered, Kabupaten Cirebon. Upacara menaikkan bendera berlangsung sangat khidmat.
Dalam upacara itu, mempelai wanita menggunakan kebaya putih. Dia bertugas sebagai pembawa bendera merah putih. Sedangkan mempelai pria menggunakan baju pejuang. Dia berperan sebagai pemimpin upacara.
Tidak hanya kedua mempelai, upacara bendera merah putih oleh pasangan pengantin ini juga diikuti oleh sahabat, saudara, dan warga sekitar. Sejumlah aparat desa bahkan turut terlibat. Lantunan lagu Indonesia Raya menambah khidmat suasana.
Usai upacara pengibaran bendera merah putih, acara dilanjutkan dengan prosesi akad nikah, di musala desa. Dalam prosesi itu, pasangan yang telah tujuh tahun menjalin hubungan itu, akhirnya sah sebagai suami istri.
Kepada wartawan, mempelai pria mengatakan, dirinya sengaja memilih memilih tanggal 17 Agustus sebagai hari pernikahan.
"Bagi kami, momentum hari kemerdekaan juga berarti perjuangan kami menuju pelaminan dan rumah tangga kelak," kata mempelai pria yang akrab disapa Aray, Minggu (17/8/2014).
Ditambahkan dia, pagelaran pernikahannya juga sebagai bentuk penghormatan terhadap hari kemerdekaan. Inilah yang mendasari mereka mendahului prosesi pernikahan dengan upacara pengibaran bendera.
Setiap tamu undangan yang hadir, diberi satu bibit pohon sebagai buah tangan. Dengan bibit pohon ini, kedua mempelai berharap, para tamu undangan menanamkan dan menghijaukan lingkungan masing-masing.
Uniknya, pernikahan Aray dan Try, yang merupakan putri pasangan Arifin dan Artiyem, ini mendapat perhatian warga sekitar. Tak sedikit di antara mereka menyaksikan prosesi pernikahan yang dilanjutkan dengan resepsi di rumah mempelai wanita.
(san)