Puluhan Penderita HIV/AIDS Blitar Jemput Ajal

BLITAR - Puluhan orang atau separuh lebih dari total pengidap warga yang mengidap HIV/AIDS di Kota Blitar menjemput ajal.

Kendati demikian, masih ada puluhan penderita HIV/AIDS lain yang hidup di tengah masyarakat. Keberadaan mereka di bawah pengawasan dinas kesehatan setempat.

Menurut Kasi Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Dinas Kesehatan Kota Blitar Didik Djoko Waskito, jumlah total penderita HIV/AIDS di Kota Blitar mencapai 63 jiwa.

"Data ini tercatat mulai tahun 2004 hingga Juni 2014. Sebanyak 33 orang di antaranya telah meninggal dunia. Sedangkan selebihnya masih menjalani pengobatan, "ujar Didik kepada wartawan Rabu (13/8).

Didik meyakini tidak sedikit penderita HIV/AIDS yang keberadaanya tidak terpantau. Stigma sosial bahwa penderita HIV/AIDS adalah kelompok tercela masih menjadi salah satu faktor penyebab enggannya mereka memeriksakan diri.

Sementara kampanye yang disuarakan para aktivis pemerhati HIV/AIDS adalah masyarakat hendaknya mewaspadai penyakitnya, tanpa harus mengucilkan penderitanya.

"Banyaknya warga yang enggan memeriksakan diri menjadi indikasi bahwa jumlah penderita bisa lebih besar, "terangnya.

Dari data yang terhimpun, sebagian besar penderita HIV/AIDS di Kota Blitar berasal dari kelompok ibu rumah tangga. Mereka tertular dari pasanganya. Di luar itu penderita berasal dari kelompok pekerja seks dan kalangan buruh migran.

Wakil Ketua DPRD Kota Blitar Syaiful Maarif berharap penanganan penyakit yang hingga kini belum ada obatnya dilakukan secara serius.

Ia tidak berharap tingginya angka penderita HIV/AIDS justru menimbulkan keresahan di masyarakat. "Selain mengobati bagi yang teridap, kewajiban pemerintah adalah melakukan berbagai macam upaya antisipasi," ujarnya singkat.