3 Awak KM Uki Raya Diperiksa
A
A
A
BUTON - Kepolisian Resort Buton memeriksa tiga orang awak Kapal Motor (KM) Uki Raya, yang mengalami karam, pada Selasa 5 Agustus 2014 dini hari, di perairan Wabula, Pulau Buton, Sulawesi Tenggara (Sultra).
Ketiga awak kapal yang diperiksa, masing-masing La Ode Abu Jul (Kapten), Juna (ABK), dan Nuhudin (ABK). Saat diperiksa, salah satu awak mengungkapkan, keputusan menabrak karang diambil kapten untuk menghindari banyaknya korban jiwa.
Dijelaskan, saat itu air sudah mulai masuk memenuhi badan kapal, akibat kerusakan mesin pompa kapal. Usai mendengar keterangan dari tiga awak kapal, polisi kembali melakukan pemeriksaan lanjutan.
Pemeriksaan lanjutan dilakukan terhadap pihak Syabandar Baubau, yang telah memberikan surat layak berangkat bagi kapal. Beberapa penumpang yang menumpang dalam kapal juga akan diperiksa.
Diberitakan sebelumnya, kapal penumpang antarpulau dari Kota Baubau menuju Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara, mengalami kecelakaan di perairan Pulau Buton. Kapal memuat 187 penumpang.
Kapal sengaja ditabrakkan ke karang oleh kapten kapal, setelah mesin penyedot air mengalami kerusakan, dan air telah mulai memenuhi badan kapal akibat hantaman ombak setinggi lima meter.
Ketiga awak kapal yang diperiksa, masing-masing La Ode Abu Jul (Kapten), Juna (ABK), dan Nuhudin (ABK). Saat diperiksa, salah satu awak mengungkapkan, keputusan menabrak karang diambil kapten untuk menghindari banyaknya korban jiwa.
Dijelaskan, saat itu air sudah mulai masuk memenuhi badan kapal, akibat kerusakan mesin pompa kapal. Usai mendengar keterangan dari tiga awak kapal, polisi kembali melakukan pemeriksaan lanjutan.
Pemeriksaan lanjutan dilakukan terhadap pihak Syabandar Baubau, yang telah memberikan surat layak berangkat bagi kapal. Beberapa penumpang yang menumpang dalam kapal juga akan diperiksa.
Diberitakan sebelumnya, kapal penumpang antarpulau dari Kota Baubau menuju Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara, mengalami kecelakaan di perairan Pulau Buton. Kapal memuat 187 penumpang.
Kapal sengaja ditabrakkan ke karang oleh kapten kapal, setelah mesin penyedot air mengalami kerusakan, dan air telah mulai memenuhi badan kapal akibat hantaman ombak setinggi lima meter.
(san)