Beringin Keraton Terbakar, Tanda Akan Ada Musibah?

Senin, 04 Agustus 2014 - 15:25 WIB
Beringin Keraton Terbakar, Tanda Akan Ada Musibah?
Beringin Keraton Terbakar, Tanda Akan Ada Musibah?
A A A
YOGYAKARTA - Pengageng Tepas Dwarapura Kraton Yogyakarta, Kanjeng Raden Tumenggung (KRT) Jatiningrat mengaku terkejut dengan terbakarnya salah satu pohon beringin (Ringin Kembar) di Alun-alun Selatan, Kraton, Yogyakarta.

Namun begitu, dia meminta masyarakat agar tidak mengkaitkan terbakarnya pohon beringin itu dengan hal-hal yang berbau mistik. Apalagi untuk menghubungkannya dengan musibah besar yang akan melanda keraton.

"Kebakaran itu jangan dikaitkan dengan hal-hal mistik, apalagi memprediksi sesuatu seperti akan datang musibah," kata Romo Tirun, kepada wartawan, Senin (4/8/2014).

Dia meminta, masyarakat jernih berpikir dalam menyikapi kebakaran ringin kembar tersebut. Terlebih, ada informasi kalau kebakaran itu ditengarai akibat ada sampah plastik dan kertas kering yang mengenai dupa saat ada sesaji.

"Ada sebabnya (kebakaran), cuma kepastiannya saya engak tahu, ada yang bilang karena putung rokok, ada juga karena dupa, tapi saya engak tahu kepastiannya (terjadi kebakaran)," jelasnya.

Romo Tirum, seperti mengutip perkataan khas Bang Haji Rhoma Irama, saat diminta menilai bahwa masyarakat menggangap akan ada musibah karena peristiwa kebakaran pohon ringin kembar tersebut.

"Terlalu! Enggak ada namanya musibah ditandai terbakarnya pohon beringin. Tak perlu khawatir ya, karena musibah itu datang dari Allah SWT," katanya menjelaskan.

Sebagai makluk ciptaan-Nya, Romo Tirun tidak menampik jika Sang Pencipta mengirimkan tanda-tanda akan terjadi musibah kepada mahluknya. Namun, sebagai insan yang bertakwa, harus mensikapi dengan bijaksana dan iklas jika mendapatkan cobaan.

"Allah akan mendatangkan musibah itu bisa saja dengan berbagai cara, tapi kita harus cerdas mensikapi agar tidak ditertawakan banyak orang, misalnya ya itu tadi, ada kebakaran pohon beringin pertanda akan terjadi musibah, jangan seperti itu," tuturnya.

"Kebakaran itu sebangai tanda agar kita hati-hati, jangan menaruh sampah sembarang, jangan buang putung rokok juga, apalagi ini musim panas," tambahnya.

Menurutnya, dua beringin itu disebut sebagai Supit Urang. Di sebelah barat di berinama Ringin Jenggot, sedangkan di sisi timur tidak memiliki nama. Dia juga tidak tau persis kapan kedua ringin itu ditanam.

Sebagaimana diketahui, Minggu 3 Agustus 2014, ringin sebelah timur terbakar. Namun, kebakaran pada batang pohon yang berlubang tersebut dapat langsung dipadamkan masyarakat sekitar.

Di tempat tersebut juga sering dipergunakan masyarakat sebagai permainan, yakni Masangin. Masangin ini adalah seseorang yang ditutupi kedua matanya dengan selendang di sisi utara alun-alun, kemudian dia berjalan dari utara melintas ke selatan melewati tengah-tengah pohon ringin tersebut.

Konon, jika seseorang berhasil melintas melewati kedua beringin tersebut cita-citanya akan tercapai. Namun, tidak sedikit orang tak berhasil jalan lurus menerobos kedua beringin tersebut.
(san)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7316 seconds (0.1#10.140)