Juru Parkir Semaikan Bibit Ganja

Jum'at, 25 Juli 2014 - 23:00 WIB
Juru Parkir Semaikan...
Juru Parkir Semaikan Bibit Ganja
A A A
SLEMAN - Dua orang juru parkir digerebek polisi karena melakukan pesta ganja di kosan Tegalsari, Sariharjo, Ngaglik.

Dari penggeledahan, polisi menemukan juru parkir yang tinggal di kosan itu mencoba menanam benih ganja yang didapatnya dari paket ganja yang dibeli.

UDH (32) juru parkir asal Kudus, Jawa Tengah yang tinggal di kosan itu diamankan bersama temannya sesama juru parkir RSA (33) warga Sukoharjo, Ngaglik.

Saat diamankan petugas, keduanya tengah sama-sama menghisap ganja. Dari penggerebekan itu, diamankan sejumlah barang bukti satu bungkus rokok berisi ganja seberat 10,8 gram, ranting ganja seberat 0,3 gram dan puntung rokok yang sudah dicampur ganja.

Kasubdit I Diresnarkoba Polda DIY AKBP Bakti Andriyono mengatakan, dari penggeledahan itu, ditemukan pula tiga pot anyaman dari bambu yang merupakan penyemaian bibit ganja.

Pot itu diletakkan di bawah bak tampungan air, dan tidak banyak orang yang tahu bahwa itu merupakan tanaman ganja. "Jadi dari biji dia (UDH) habis pakai terus disemaikan di situ," katanya.

Diterangkan Bakti, UDH dalam keterangannya memang sudah sejak SMA menggunakan ganja.

Dia sebelumnya merupakan mahasiswa di salah satu perguruan tinggi negeri di DIY, namun drop out (DO). "Dia itu setelah keluar parkir di lembah UGM," ungkapnya.

Selain temuan itu, polisi menangkap beberapa tersangka lain yakni, JJ (30) pengangguran yang tinggal di Timbulharjo, Sewon, Bantul karena menggunakan sabu-sabu.

Juga diamankan pula AK (25) mahasiswa dari perguruan tinggi swasta di Yogyakarta. Tersangka ditangkap di salah satu asrama mahasiswa daerah Batikan, Umbulharjo, Yogyakarta karena menggunakan sabu-sabu. Barang bukti sisa sabu-sabu yang dihisap pun tengah dilakukan uji laboratorium.

Diresnarkoba Polda DIY Kombes Pol Andi Fairan mengatakan, ganja merupakan jenis tanaman yang bisa tumbuh dimana saja, bahkan supaya tidak diketahui ada pula yang menanam di toilet.

Diakui, tidak banyak masyarakat yang mengetahui wujud tanaman itu, sehingga setiap sosialisasi yang dilakukan, pihaknya berusaha untuk dapat menunjukkan barang bukti tumbuhan itu.

"Kita kalau sosialisasi bawa, supaya masyarakat tahu dan bila melihat ada yang menanam supaya melapor," timpalnya.

Terlepas dari temuan itu, pihaknya berharap bila ada masyarakat yang mengetahui orang disekitarnya menggunakan narkoba supaya dapat didorong untuk melakukan rehabilitasi.

Untuk di Yogyakarta, RS Bhayangkara merupakan salah satu tempat rehabilitasi yang ditetapkan oleh pemerintah.

"Karena yang terjadi saat ini, mereka yang melapor sebagai pengguna takut kalau diproses, padahal tidak demikian," tandasnya.
(sms)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7528 seconds (0.1#10.140)