Todongkan Pistol, Perampok Gondol 1 Kg Emas

Todongkan Pistol, Perampok Gondol 1 Kg Emas
A
A
A
BLITAR - Kawanan perampok bersenjata api (senpi) menyatroni sebuah toko emas di Kompleks Pasar Gambar, Desa/Kecamatan Wonodadi, Kabupaten Blitar. Dengan memecah kaca etalase, empat orang pelaku menguras sedikitnya satu kilogram logam mulia dan langsung memasukkannya ke dalam tas punggung yang sudah disiapkan.
Sementara, dua orang pelaku lain berjaga di pintu masuk dengan pistol teracung di udara. "Jumlah mereka berenam yang semuanya menenteng pistol," tutur Wawan salah seorang karyawan toko emas yang di lokasi saat kejadian berlangsung, Jumat (18/7/2014).
Wawan (28) yang saat peristiwa berlangsung hendak masuk ke dalam toko mengaku tidak berdaya. Todongan pistol yang tertuju ke arah kepala membuatnya diam seribu biasa. Begitu juga dengan Asrul, 27 yang semula berada di dalam ruangan memutuskan bergegas keluar menyelamatkan jiwa. "Karena takut, teman saya yang sebelumnya berada di dalam ruangan langsung keluar," terang Wawan.
Aksi kejahatan tersebut berlangsung pada pukul 15.15 WIB, saat dua toko emas di sebelah lokasi kejadian masih melayani transaksi jual beli. Situasi jalan juga masih ramai hiruk pikuk pengunjung pasar. "Sebelum mereka datang, sebenarnya kami sudah siap siap hendak menutup toko. Suara hantaman gagang pistol etalase kaca sampai terdengar di toko emas sebelah," jelas Wawan.
Toko emas Makmur Jaya Tjap Anggrek Merah merupakan milik Abdul Shomad Ali, warga Kabupaten Tulungagung. Toko perhiasan yang juga melayani penyepuhan itu buka setiap hari pukul 07.00 WIB hingga 15.30 WIB.
Begitu dirasa cukup, para pelaku langsung menaiki ke tiga sepeda motor yang diparkir di pinggir jalan. Dua di antara kendaraan yang digunakan adalah Honda Supra dan Yamaha Mio. Keenam pelaku kabur ke arah Kabupaten Kediri (utara). Menurut Wawan, salah seorang pelaku kembali mengacungkan pistol ke arahnya begitu tahu dirinya bergelagat hendak melakukan pengejaran. "Saya sempat naik motor. Namun karena kembali ditodong dan gemetar, saya akhirnya jatuh terjengkang," jelasnya.
Dari pantauan di lokasi kejadian, tidak semua perhiasan emas dibawa. Di antara puing pecahan kaca etalase masih banyak cincin, gelang, dan kalung emas yang tidak disentuh pelaku. Menurut keterangan Kastreskrim Polres Kota Blitar AKP Slamet Riyadi, kerugian korban diperkirakan mencapai Rp200 juta. "Ini berdasarkan asumsi harga emas satu gramnya Rp200 ribu," ujarnya.
Saat ini, aparat kepolisian masih melakukan penyelidikan. Melihat modusnya yang terang-terangan, berkendaraan motor, bercadar, dan bersenpi, Slamet menduga para pelaku adalah komplotan yang sebelumnya beraksi di wilayah Kabupaten Kediri. "Sepertinya ini pelaku yang sama seperti di Kabupaten Kediri. Saat ini kita masih mengembangkan penyelidikan," pungkasnya.
Sementara, dua orang pelaku lain berjaga di pintu masuk dengan pistol teracung di udara. "Jumlah mereka berenam yang semuanya menenteng pistol," tutur Wawan salah seorang karyawan toko emas yang di lokasi saat kejadian berlangsung, Jumat (18/7/2014).
Wawan (28) yang saat peristiwa berlangsung hendak masuk ke dalam toko mengaku tidak berdaya. Todongan pistol yang tertuju ke arah kepala membuatnya diam seribu biasa. Begitu juga dengan Asrul, 27 yang semula berada di dalam ruangan memutuskan bergegas keluar menyelamatkan jiwa. "Karena takut, teman saya yang sebelumnya berada di dalam ruangan langsung keluar," terang Wawan.
Aksi kejahatan tersebut berlangsung pada pukul 15.15 WIB, saat dua toko emas di sebelah lokasi kejadian masih melayani transaksi jual beli. Situasi jalan juga masih ramai hiruk pikuk pengunjung pasar. "Sebelum mereka datang, sebenarnya kami sudah siap siap hendak menutup toko. Suara hantaman gagang pistol etalase kaca sampai terdengar di toko emas sebelah," jelas Wawan.
Toko emas Makmur Jaya Tjap Anggrek Merah merupakan milik Abdul Shomad Ali, warga Kabupaten Tulungagung. Toko perhiasan yang juga melayani penyepuhan itu buka setiap hari pukul 07.00 WIB hingga 15.30 WIB.
Begitu dirasa cukup, para pelaku langsung menaiki ke tiga sepeda motor yang diparkir di pinggir jalan. Dua di antara kendaraan yang digunakan adalah Honda Supra dan Yamaha Mio. Keenam pelaku kabur ke arah Kabupaten Kediri (utara). Menurut Wawan, salah seorang pelaku kembali mengacungkan pistol ke arahnya begitu tahu dirinya bergelagat hendak melakukan pengejaran. "Saya sempat naik motor. Namun karena kembali ditodong dan gemetar, saya akhirnya jatuh terjengkang," jelasnya.
Dari pantauan di lokasi kejadian, tidak semua perhiasan emas dibawa. Di antara puing pecahan kaca etalase masih banyak cincin, gelang, dan kalung emas yang tidak disentuh pelaku. Menurut keterangan Kastreskrim Polres Kota Blitar AKP Slamet Riyadi, kerugian korban diperkirakan mencapai Rp200 juta. "Ini berdasarkan asumsi harga emas satu gramnya Rp200 ribu," ujarnya.
Saat ini, aparat kepolisian masih melakukan penyelidikan. Melihat modusnya yang terang-terangan, berkendaraan motor, bercadar, dan bersenpi, Slamet menduga para pelaku adalah komplotan yang sebelumnya beraksi di wilayah Kabupaten Kediri. "Sepertinya ini pelaku yang sama seperti di Kabupaten Kediri. Saat ini kita masih mengembangkan penyelidikan," pungkasnya.
(zik)