China Buka Kantor Konjen di Bali
A
A
A
DENPASAR - Republik Rakyat China membuka kantor Konsulat Jenderal (Konjen) di Bali, Konsul Jenderal China Hu Yin Quan menyampaikan Kantor Konsulat Jenderal China di Bali adalah Kantor Konsulat yang ke tiga Indonesia setelah Surabaya dan Medan.
Dibukanya Kantor Konsulat di Bali ini menjadi sangat penting karena besarnya mobilitas warga negara antara China dan Bali.
Kunjungan wisatawan China ke Bali sangat besar yaitu sebesar 990.000 orang pada tahun 2013. Sampai Mei 2014, jumlah kunjungan wisatawan China ke Bali sudah mencapai 440.000 orang. Sedangkan dan pada tahun 2015 nanti diperkirakan bisa mencapai 2 juta warga China yang akan berwisata wisata ke Bali.
Menurut dia, Konsulat China ini bisa menjadi jembatan untuk mempererat kerjasama baik dalam bidang politik, ekonomi perdagangan maupun pariwisata, untuk itu bantuan Pemerintah Provinsi Bali sangat diharapkan.
Hu Yin juga menginformasikan bahwa untuk sementara operasional kantor masih dilakukan di Hotel Ayodya, Nusa Dua sambil menunggu tempat kantor tetap yang akan diinformasikan lebih lanjut kemudian.
"Kami menghimbau khusus kepada masyarakat Bali yang memiliki urusan dengan negara China, segala sesuatunya sudah bisa di urus dari Bali melalui Konsulat Jenderal China di Pulau Dewata," terangnya saat bertemu dengan Gubernur Bali, di Denpasar, Jum'at (11/7/2014)
Gubernur Bali I Made Mangku Pastika menyambut baik dan mengapresiasi atas rencana dibukanya kantor Konsulat Jenderal China di Bali.
Dengan dibukanya kantor ini diharapkan akan terjalin kerjasama diplomatik yang lebih erat dan tentunya akan memberikan manfaat bagi Bali mengingat negara Tirai Bambu ini adalah negara yang maju baik dari segi ekonomi maupun teknologi.
Pastika menambahkan Bali sudah merintis kerjasama sister province dengan Provinsi Hainan dan Provinsi Yunan yang sampai saat ini masih dalam proses.
Dia berharap dengan adanya Konsulat Jenderal China di Bali segala permasalahan yang selama ini terjadi khususnya dalam bidang pariwisata bisa dicarikan jalan keluar, sehingga citra pariwisata Bali di China juga akan menjadi baik.
Pastika menjelaskan, selama ini ada kasus yang membuat citra pariwisata Bali menjadi jelek di China akibat ulah beberapa oknum travel agent di China yang menjual paket tour ke Bali dengan harga yang sangat murah. Tetapi wisatawan China tersebut dijual lagi kepada para pelaku pariwisata di lapangan.
Dengan praktek seperti itu membuat wisatawan yang melakukan tour di Bali tersebut tidak mendapat pelayanan yang baik. “Saya berharap dengan dibukanya Konjen China di Bali, kasus jual beli kepala bisa kita selesaikan” terangnya.
Dibukanya Kantor Konsulat di Bali ini menjadi sangat penting karena besarnya mobilitas warga negara antara China dan Bali.
Kunjungan wisatawan China ke Bali sangat besar yaitu sebesar 990.000 orang pada tahun 2013. Sampai Mei 2014, jumlah kunjungan wisatawan China ke Bali sudah mencapai 440.000 orang. Sedangkan dan pada tahun 2015 nanti diperkirakan bisa mencapai 2 juta warga China yang akan berwisata wisata ke Bali.
Menurut dia, Konsulat China ini bisa menjadi jembatan untuk mempererat kerjasama baik dalam bidang politik, ekonomi perdagangan maupun pariwisata, untuk itu bantuan Pemerintah Provinsi Bali sangat diharapkan.
Hu Yin juga menginformasikan bahwa untuk sementara operasional kantor masih dilakukan di Hotel Ayodya, Nusa Dua sambil menunggu tempat kantor tetap yang akan diinformasikan lebih lanjut kemudian.
"Kami menghimbau khusus kepada masyarakat Bali yang memiliki urusan dengan negara China, segala sesuatunya sudah bisa di urus dari Bali melalui Konsulat Jenderal China di Pulau Dewata," terangnya saat bertemu dengan Gubernur Bali, di Denpasar, Jum'at (11/7/2014)
Gubernur Bali I Made Mangku Pastika menyambut baik dan mengapresiasi atas rencana dibukanya kantor Konsulat Jenderal China di Bali.
Dengan dibukanya kantor ini diharapkan akan terjalin kerjasama diplomatik yang lebih erat dan tentunya akan memberikan manfaat bagi Bali mengingat negara Tirai Bambu ini adalah negara yang maju baik dari segi ekonomi maupun teknologi.
Pastika menambahkan Bali sudah merintis kerjasama sister province dengan Provinsi Hainan dan Provinsi Yunan yang sampai saat ini masih dalam proses.
Dia berharap dengan adanya Konsulat Jenderal China di Bali segala permasalahan yang selama ini terjadi khususnya dalam bidang pariwisata bisa dicarikan jalan keluar, sehingga citra pariwisata Bali di China juga akan menjadi baik.
Pastika menjelaskan, selama ini ada kasus yang membuat citra pariwisata Bali menjadi jelek di China akibat ulah beberapa oknum travel agent di China yang menjual paket tour ke Bali dengan harga yang sangat murah. Tetapi wisatawan China tersebut dijual lagi kepada para pelaku pariwisata di lapangan.
Dengan praktek seperti itu membuat wisatawan yang melakukan tour di Bali tersebut tidak mendapat pelayanan yang baik. “Saya berharap dengan dibukanya Konjen China di Bali, kasus jual beli kepala bisa kita selesaikan” terangnya.
(ilo)