Ambulans Seruduk Tebing, 1 Tewas, 4 Luka
A
A
A
CIANJUR - Ambulans bernomor polisi F 9880 WA milik Puskesmas Pagelaran, Kabupaten Cianjur, menabrak sebuah tebing di Jalan Sukanagara-Pagelaran, tepatnya di Kampung Cijatem, Kecamatan Sukanagara, Cianjur, Kamis (10/7/2014).
Akibat kejadian tersebut, satu orang tewas, dan empat orang lainnya mengalami luka.
Informasi yang berhasil dihimpun, peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 11.00 WIB.
Saat itu, ambulans yang dikemudikan Yoyo (perawat) yang ditemani Peni perawat membawa pasien Entin (59) warga Kampung Padamakmur RT05/03, Desa Padaluyu, Kecamatan Tanggeung, Kabupaten Cianjur mengalami sakit gula yang cukup parah, sehingga harus dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cianjur.
Sekitar pukul 10.00 WIB, pasien akhirnya dibawa ke RSUD Cianjur dengan menggunakan ambulans.
Tepat di lokasi kejadian, ambulans tersebut tiba-tiba menabrak tebing yang berada di pinggir diduga akibat rem blong.
“Saya tidak tahu persis kejadian itu, karena saya berada di belakang nemani ibu,” kata Anah (35) korban luka.
Tahu-tahu, kata dia, dirinya sudah berada di kolong mobil ambulans tepat berada di pinggir ban. Namun, yang lebih kaget, Anah melihat ibunya yang sudah terjatuh dan berada di jalan dengan kondisi berdarah.
“Pas saya sadar, saya melihat ke arah kanan, ternyata ibu saya sudah berada di atas aspal, dengan kondisi baju terbuka dan berdarah. Saat itu saya tidak bisa apa-apa, karena saya juga terluka. Sementara ayah saya, Udin (55) juga mengalami luka,” katanya.
Seluruh korban langsung dibawa ke Puskesmas Sukanagara, untuk diberikan perawatan lebih lanjut. Namun, nyawa Entin, pasien rujukan tidak bisa diselamatkan. Entin meninggal dalam perjalanan menuju puskesmas.
Sedangkan Anah bersama sopir dan perawat, harus dirujuk ke RSUD Cianjur, sedangkan Udin hanya mengalami luka ringan.
Terpisah, Kepala Puskesmas Pagelaran Nurul Hadi membenarkan jika ambulans puskesmas yang tengah membawa pasien mengalami kecelakaan. Sementara, pasien meninggal dunia, karena luka cukup parah.
“Pasien yang meninggal dalam kecelakaan tersebut saat datang ke puskesmas dalam kondisi tidak sadarkan diri. Karena perlu penanganan lanjut, pasien tersebut dirujuk ke RSUD Cianjur,” kata Nurul, melalui telepon selulernya, Kamis (10/7/2014).
Sementara, sopir yang membawa mobil ambulans bukan sopir yang biasa, melainkan perawat.
“Karena sopir yang biasa membawa ambulans sedang sakit, makanya kami minta perawat yang membawanya. Dia sudah terbiasa membawa kendaraan, makanya kami percaya saat dalam kondisi terpaksa,” ungkapnya.
Akibat kejadian tersebut, satu orang tewas, dan empat orang lainnya mengalami luka.
Informasi yang berhasil dihimpun, peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 11.00 WIB.
Saat itu, ambulans yang dikemudikan Yoyo (perawat) yang ditemani Peni perawat membawa pasien Entin (59) warga Kampung Padamakmur RT05/03, Desa Padaluyu, Kecamatan Tanggeung, Kabupaten Cianjur mengalami sakit gula yang cukup parah, sehingga harus dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cianjur.
Sekitar pukul 10.00 WIB, pasien akhirnya dibawa ke RSUD Cianjur dengan menggunakan ambulans.
Tepat di lokasi kejadian, ambulans tersebut tiba-tiba menabrak tebing yang berada di pinggir diduga akibat rem blong.
“Saya tidak tahu persis kejadian itu, karena saya berada di belakang nemani ibu,” kata Anah (35) korban luka.
Tahu-tahu, kata dia, dirinya sudah berada di kolong mobil ambulans tepat berada di pinggir ban. Namun, yang lebih kaget, Anah melihat ibunya yang sudah terjatuh dan berada di jalan dengan kondisi berdarah.
“Pas saya sadar, saya melihat ke arah kanan, ternyata ibu saya sudah berada di atas aspal, dengan kondisi baju terbuka dan berdarah. Saat itu saya tidak bisa apa-apa, karena saya juga terluka. Sementara ayah saya, Udin (55) juga mengalami luka,” katanya.
Seluruh korban langsung dibawa ke Puskesmas Sukanagara, untuk diberikan perawatan lebih lanjut. Namun, nyawa Entin, pasien rujukan tidak bisa diselamatkan. Entin meninggal dalam perjalanan menuju puskesmas.
Sedangkan Anah bersama sopir dan perawat, harus dirujuk ke RSUD Cianjur, sedangkan Udin hanya mengalami luka ringan.
Terpisah, Kepala Puskesmas Pagelaran Nurul Hadi membenarkan jika ambulans puskesmas yang tengah membawa pasien mengalami kecelakaan. Sementara, pasien meninggal dunia, karena luka cukup parah.
“Pasien yang meninggal dalam kecelakaan tersebut saat datang ke puskesmas dalam kondisi tidak sadarkan diri. Karena perlu penanganan lanjut, pasien tersebut dirujuk ke RSUD Cianjur,” kata Nurul, melalui telepon selulernya, Kamis (10/7/2014).
Sementara, sopir yang membawa mobil ambulans bukan sopir yang biasa, melainkan perawat.
“Karena sopir yang biasa membawa ambulans sedang sakit, makanya kami minta perawat yang membawanya. Dia sudah terbiasa membawa kendaraan, makanya kami percaya saat dalam kondisi terpaksa,” ungkapnya.
(sms)