Kereta Api Sambar Minibus, 4 Tewas
A
A
A
DEMAK - Sebuah mobil yang ditumpangi rombongan sales kosmetik, disambar KA Maharani jurusan Semarang – Surabaya di perlintasan kereta api tanpa palang pintu di Desa Jamus, Mranggen, Demak, Kamis (10/7/2014).
Empat orang tewas dalam kejadian ini. Keempat korban tewas masing-masing Putri Indah (30) warga Terboyo, Semarang; Taufik Noven Setiawan (22) warga Mlatiharjo; Jumiyati Nunik Suprihatini (24) warga Candisari, dan Triwibowo (40) warga Tembalang, Semarang.
Kejadian bermula saat Mobil APV hitam L 1967 ED yang dikemudikan Triwibowo bermaksud kembali menuju Semarang, melintas di jalur KA. Tiba-tiba dari arah Semarang muncul KA Maharani.
“Mobil sempat diingatkan warga tapi sopir tidak mendengar karena Kaca Mobil tertutup rapat," kata Komandan Koramil Mranggen Kapten Inf Utomo.
Karena jarak terlalu dekat, mobil yang melaju pelan tersebut langsung dihantam KA. Karena kerasnya benturan, mobil terseret hingga 500 meter dan KA baru berhenti.
Kerasnya benturan mengakibatkan empat orang di dalam mobil meninggal di tempat kejadian.
"Setelah mobil dan korban dievakuasi Polsek Mranggen sekitar pukul 15.15 WIB, KA Maharani langsung melanjutkan perjalanan menuju Surabaya," timpalnya.
Empat jenazah berhasil dievakuasi sekitar pukul 16.00 WIB dan langsung dibawa ke RS Pelita Anugrah, Mranggen, Demak.
Salah satu saksi mata, Sutrisno (38) mengatakan, kecelakan terjadi sekitar pukul 14.23 WIB. Saat itu dia mendengar suara keras dari arah rel tidak jauh dari tempatnya berdiri.
"Saat saya lihat, mobil Suzuki APV yang berjalan dari arah Utara terseret kereta api dari arah Barat. Semua orang teriak," ujarnya.
Mobil berwarna hitam tersebut lanjut dia terseret sekitar 500 meter hingga kereta berhenti. Warga yang mendengar hantaman keras itu segera menuju lokasi dan berusaha melakukan pertolongan.
"Namun saat kami lihat, empat orang yang berada di dalam mobil sudah meninggal semuanya," imbuhnya.
Setelah itu, kata dia, warga tidak berani melakukan apa-apa dan langsung menghubungi polisi. Tak selang beberapa lama, petugas kepolisian datang ke lokasi kejadian.
"Setelah itu keempat jenazah langsung dibawa mobil ambulans ke rumah sakit," imbuhnya.
Sutrisno mengakui, lokasi tersebut sering terjadi kecelakaan. Selain tanpa palang pintu, lokasi di daerah itu terkenal sepi. "Disini memang sepi, sering terjadi kecelakaan," pungkasnya.
Empat orang tewas dalam kejadian ini. Keempat korban tewas masing-masing Putri Indah (30) warga Terboyo, Semarang; Taufik Noven Setiawan (22) warga Mlatiharjo; Jumiyati Nunik Suprihatini (24) warga Candisari, dan Triwibowo (40) warga Tembalang, Semarang.
Kejadian bermula saat Mobil APV hitam L 1967 ED yang dikemudikan Triwibowo bermaksud kembali menuju Semarang, melintas di jalur KA. Tiba-tiba dari arah Semarang muncul KA Maharani.
“Mobil sempat diingatkan warga tapi sopir tidak mendengar karena Kaca Mobil tertutup rapat," kata Komandan Koramil Mranggen Kapten Inf Utomo.
Karena jarak terlalu dekat, mobil yang melaju pelan tersebut langsung dihantam KA. Karena kerasnya benturan, mobil terseret hingga 500 meter dan KA baru berhenti.
Kerasnya benturan mengakibatkan empat orang di dalam mobil meninggal di tempat kejadian.
"Setelah mobil dan korban dievakuasi Polsek Mranggen sekitar pukul 15.15 WIB, KA Maharani langsung melanjutkan perjalanan menuju Surabaya," timpalnya.
Empat jenazah berhasil dievakuasi sekitar pukul 16.00 WIB dan langsung dibawa ke RS Pelita Anugrah, Mranggen, Demak.
Salah satu saksi mata, Sutrisno (38) mengatakan, kecelakan terjadi sekitar pukul 14.23 WIB. Saat itu dia mendengar suara keras dari arah rel tidak jauh dari tempatnya berdiri.
"Saat saya lihat, mobil Suzuki APV yang berjalan dari arah Utara terseret kereta api dari arah Barat. Semua orang teriak," ujarnya.
Mobil berwarna hitam tersebut lanjut dia terseret sekitar 500 meter hingga kereta berhenti. Warga yang mendengar hantaman keras itu segera menuju lokasi dan berusaha melakukan pertolongan.
"Namun saat kami lihat, empat orang yang berada di dalam mobil sudah meninggal semuanya," imbuhnya.
Setelah itu, kata dia, warga tidak berani melakukan apa-apa dan langsung menghubungi polisi. Tak selang beberapa lama, petugas kepolisian datang ke lokasi kejadian.
"Setelah itu keempat jenazah langsung dibawa mobil ambulans ke rumah sakit," imbuhnya.
Sutrisno mengakui, lokasi tersebut sering terjadi kecelakaan. Selain tanpa palang pintu, lokasi di daerah itu terkenal sepi. "Disini memang sepi, sering terjadi kecelakaan," pungkasnya.
(sms)