Grebek Sabung Ayam, Polisi Dihujani Tembakan
A
A
A
KAYUAGUNG - Jajaran Satreskrim Polres OKI dihujani tembakan senjata api rakitan dan lemparan batu saat menggrebek lokasi sabung ayam di Pematang Panggang, Kecamatan Mesuji, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI).
Namun akhirnya anggota Satreskrim dipimpin Kasat Reskrim, AKP Novi Ediyanto dan Kanit Pidum Ipda Irwan Sidik akhirnya berhasil meyakinkan warga sehingga mereka menghentikan tembakan ke arah polisi.
Setelah berhasil mengindari serangan ratusan warga yang tengah asyik menyaksikan judi sabung ayam, polisi berhasil menangkap salah seorang warga yang diduga pemain judi sabung ayam dan beberapa ayam aduan.
Warga yang diamankan tersebut yakni Ahmad (37) yang tinggal di Dusun II Pematang Panggang, Mesuji OKI.
Kapolres OKI AKBP Erwin Rahmat melalui Kanit Pidum Ipda Irwan Sidik mengaku pihaknya cukup kewalahan saat melakukan penggerebekan arena judi sabung ayam tersebut.
"Saat kami datang warga mengejutkan kami dengan tembakan senpi rakitan ke udara. Namun kami berhasil meredam emosi warga sehingga salah seorang pemain bisa digelandang ke Mapolres OKI," ujar Sidik, Rabu (25/6/2014).
Menurut Sidik, arena sabung ayam di Pematang Panggang memang sudah menjadi tradisi dan hiburan masyarakat setempat.
"Untuk menghilangkan kebiasaan nyabung ayam ini perlu adanya campur tangan pemerintah, terutama Kades dan Camat. Kami juga sudah mengimbau masyarakat untuk tidak lagi menggelar arena sabung ayam," timpalnya.
Untuk pemain judi sabung ayam yang diamankan, kata dia, pihaknya tidak bisa melakukan penahanan karena yang bersangkutan hanya sebagai pemain dan belum sempat bertaruh.
"Saat kami datang warga langsung kocar kacir, jadi kami tidak tahu siapa bandar taruhannya. Kalau bandar yang tertangkap maka bisa diproses hukum," ungkap Sidik.
Sementara menurut pengakuan Ahmad, arena sabung ayam tidak setiap hari digelar dan taruhannya pun hanya berkisar antara Rp250 ribu - Rp500 ribu.
"Sebanyak 10% dari taruhan itu hak pemilik gelandang sabung ayam. Untuk lokasi memang banyak tergantung siapa yang membuka gelandang. Tapi hanya warga kampung yang bertaruh, itupun kecil-kecilan," akunya.
Ditambahkan Ahmad, memang sepengetahuannya jika ada pemain datang maka warga yang bertaruh semakin banyak.
"Tapi aku belum pernah taruhan, waktu ditangkap aku cuma nonton dan dak sempat lari," kilah bapak yang telah memiliki dua orang cucu ini.
Namun akhirnya anggota Satreskrim dipimpin Kasat Reskrim, AKP Novi Ediyanto dan Kanit Pidum Ipda Irwan Sidik akhirnya berhasil meyakinkan warga sehingga mereka menghentikan tembakan ke arah polisi.
Setelah berhasil mengindari serangan ratusan warga yang tengah asyik menyaksikan judi sabung ayam, polisi berhasil menangkap salah seorang warga yang diduga pemain judi sabung ayam dan beberapa ayam aduan.
Warga yang diamankan tersebut yakni Ahmad (37) yang tinggal di Dusun II Pematang Panggang, Mesuji OKI.
Kapolres OKI AKBP Erwin Rahmat melalui Kanit Pidum Ipda Irwan Sidik mengaku pihaknya cukup kewalahan saat melakukan penggerebekan arena judi sabung ayam tersebut.
"Saat kami datang warga mengejutkan kami dengan tembakan senpi rakitan ke udara. Namun kami berhasil meredam emosi warga sehingga salah seorang pemain bisa digelandang ke Mapolres OKI," ujar Sidik, Rabu (25/6/2014).
Menurut Sidik, arena sabung ayam di Pematang Panggang memang sudah menjadi tradisi dan hiburan masyarakat setempat.
"Untuk menghilangkan kebiasaan nyabung ayam ini perlu adanya campur tangan pemerintah, terutama Kades dan Camat. Kami juga sudah mengimbau masyarakat untuk tidak lagi menggelar arena sabung ayam," timpalnya.
Untuk pemain judi sabung ayam yang diamankan, kata dia, pihaknya tidak bisa melakukan penahanan karena yang bersangkutan hanya sebagai pemain dan belum sempat bertaruh.
"Saat kami datang warga langsung kocar kacir, jadi kami tidak tahu siapa bandar taruhannya. Kalau bandar yang tertangkap maka bisa diproses hukum," ungkap Sidik.
Sementara menurut pengakuan Ahmad, arena sabung ayam tidak setiap hari digelar dan taruhannya pun hanya berkisar antara Rp250 ribu - Rp500 ribu.
"Sebanyak 10% dari taruhan itu hak pemilik gelandang sabung ayam. Untuk lokasi memang banyak tergantung siapa yang membuka gelandang. Tapi hanya warga kampung yang bertaruh, itupun kecil-kecilan," akunya.
Ditambahkan Ahmad, memang sepengetahuannya jika ada pemain datang maka warga yang bertaruh semakin banyak.
"Tapi aku belum pernah taruhan, waktu ditangkap aku cuma nonton dan dak sempat lari," kilah bapak yang telah memiliki dua orang cucu ini.
(sms)