Dua Anak Anggota TNI Tewas, Pembantu Gantung Diri?
Minggu, 22 Juni 2014 - 21:35 WIB
Dua Anak Anggota TNI Tewas, Pembantu Gantung Diri?
A
A
A
BANDUNG - Ada kejanggalan di balik tewasnya kakak-beradik anak anggota TNI, Aura (15) dan Mahesa Praja (17), di rumahnya di Jalan Gudang Utara, Kota Bandung, Jawa Barat, Minggu (22/6/2014).
Kapolrestabes Bandung, Kombes Pol Mashudi, mengatakan ada luka cekikan di leher Aura dan Mahesa. Tapi kondisi itu berbeda dengan sang pembantu, Acim (35), yang juga tewas di lokasi. "Pembantu enggak ada luka," kata Mashudi saat ditemui di lokasi.
Sang pembantu, ditemukan tewas dalam keadaan tergantung lehernya pada tali yang ada di tangga.
Sedangkan Aura dan Mahesa ditemukan di dua tempat berbeda dengan leher bekas cekikan. Tapi belum bisa disimpulkan apakah Acim membunuh kedua korban kemudian bunuh diri atau bukan. "Nanti forensik yang menentukan apakah itu gantung diri atau digantung," ungkapnya.
Ketiga jenazah saat ini sudah dibawa ke RS Sartika Asih untuk diautopsi. Tapi proses autopsi masih menunggu persetujuan orangtua korban. Soal motif pembunuhan, Mashudi tidak mau menduga-duga sebelum diselidiki lebih lanjut. "Nanti dalam proses penyelidikan lebih lanjut kita sampaikan (hasilnya)," katanya.
Disinggung apakah pembunuhan itu kemungkinan perampokan, dia belum bisa menjawab. Tapi dugaan sementara tidak ada barang yang hilang atau rusak di lokasi.
"Tapi kita mesti tanyakan dulu sama orangtua korban ada (barang) yang hilang atau enggak," jelasnya.
Terkait keberadaan Acim sebagai pembantu di lokasi, Mashudi mengatakan, sudah cukup lama bekerja di sana. Tapi belum diketahui persis sudah berapa tahun Acim bekerja.
Kapolrestabes Bandung, Kombes Pol Mashudi, mengatakan ada luka cekikan di leher Aura dan Mahesa. Tapi kondisi itu berbeda dengan sang pembantu, Acim (35), yang juga tewas di lokasi. "Pembantu enggak ada luka," kata Mashudi saat ditemui di lokasi.
Sang pembantu, ditemukan tewas dalam keadaan tergantung lehernya pada tali yang ada di tangga.
Sedangkan Aura dan Mahesa ditemukan di dua tempat berbeda dengan leher bekas cekikan. Tapi belum bisa disimpulkan apakah Acim membunuh kedua korban kemudian bunuh diri atau bukan. "Nanti forensik yang menentukan apakah itu gantung diri atau digantung," ungkapnya.
Ketiga jenazah saat ini sudah dibawa ke RS Sartika Asih untuk diautopsi. Tapi proses autopsi masih menunggu persetujuan orangtua korban. Soal motif pembunuhan, Mashudi tidak mau menduga-duga sebelum diselidiki lebih lanjut. "Nanti dalam proses penyelidikan lebih lanjut kita sampaikan (hasilnya)," katanya.
Disinggung apakah pembunuhan itu kemungkinan perampokan, dia belum bisa menjawab. Tapi dugaan sementara tidak ada barang yang hilang atau rusak di lokasi.
"Tapi kita mesti tanyakan dulu sama orangtua korban ada (barang) yang hilang atau enggak," jelasnya.
Terkait keberadaan Acim sebagai pembantu di lokasi, Mashudi mengatakan, sudah cukup lama bekerja di sana. Tapi belum diketahui persis sudah berapa tahun Acim bekerja.
(sms)