Rambu Lalu Lintas di Garut Kotor
A
A
A
GARUT - Sejumlah rambu lalu lintas di beberapa titik Kabupaten Garut, Jawa Barat, kotor dan tak terawat. Upaya pembersihan pun dilakukan agar para pengguna jalan dapat melihat lebih jelas petunjuk rambu tersebut saat melintasi setiap titik rawan kecelakaan.
"Menjelang Ramadan dan musim mudik lebaran, kami melakukan sejumlah persiapan, di antaranya adalah pembersihan rambu peringatan lalu lintas," kata Kepala Kantor Pelayanan Jasa Raharja Kabupaten Garut Dede Herdiana, Kamis (19/6/2014).
Menurutnya, pada Ramadan dan mudik lebaran, jumlah volume kendaraan yang melintasi wilayah Kabupaten Garut bertambah. Sementara rambu-rambu peringatan yang terpasang di titik rawan kondisinya telah lusuh dan tertutup debu.
"Akibatnya, sepintas rambu peringatan tidak dapat terlihat dengan jelas karena kotor atau tertutupi debu. Rambu peringatan dipasang di titik rawan ini ditujukan untuk meminimalisir angka kecelakaan. Menjadi percuma jika rambu-rambunya kotor dan tidak jelas untuk dilihat para pengguna jalan," ungkapnya.
Menurutnya, peningkatan volume kendaraan yang masuk dari arah Bandung menuju Tasikmalaya atau sebaliknya, biasa terjadi pada H-2 atau H-1 Ramadan. Para pengguna jalan ini, rata-rata adalah warga yang bekerja di luar atau dari dalam Garut dan menyempatkan pulang untuk merayakan hari pertama Ramadan (munggah) bersama keluarga besarnya.
Rambu peringatan lalu lintas yang dibersihkan secara bertahap ini terdapat di titik Jalur Kadungora-Leles, Limbangan-Malangbong, dan Muara Sanding-Garut Kota-Karangpawitan-Wanaraja. "Sebelumnya warna dasar rambu ini berwarna kuning. Namun karena kondisinya lusuh atau kusam, warnanya menjadi cokelat hingga tidak terlihat jelas sama sekali. Kami juga akan mendata berapa jumlah rambu yang rusak agar segera dapat dilakukan penggantian," ujarnya.
Selain membersihkan rambu-rambu peringatan, langkah lain Jasa Raharja dalam menghadapi arus mudik dan balik pada musim lebaran nanti adalah dengan mempersiapkan posko mobile dan posko kesehatan. Salah satu tempat yang direncanakan menjadi lokasi pendirian posko kesehatan adalah di Terminal Guntur Garut.
"Menjelang Ramadan dan musim mudik lebaran, kami melakukan sejumlah persiapan, di antaranya adalah pembersihan rambu peringatan lalu lintas," kata Kepala Kantor Pelayanan Jasa Raharja Kabupaten Garut Dede Herdiana, Kamis (19/6/2014).
Menurutnya, pada Ramadan dan mudik lebaran, jumlah volume kendaraan yang melintasi wilayah Kabupaten Garut bertambah. Sementara rambu-rambu peringatan yang terpasang di titik rawan kondisinya telah lusuh dan tertutup debu.
"Akibatnya, sepintas rambu peringatan tidak dapat terlihat dengan jelas karena kotor atau tertutupi debu. Rambu peringatan dipasang di titik rawan ini ditujukan untuk meminimalisir angka kecelakaan. Menjadi percuma jika rambu-rambunya kotor dan tidak jelas untuk dilihat para pengguna jalan," ungkapnya.
Menurutnya, peningkatan volume kendaraan yang masuk dari arah Bandung menuju Tasikmalaya atau sebaliknya, biasa terjadi pada H-2 atau H-1 Ramadan. Para pengguna jalan ini, rata-rata adalah warga yang bekerja di luar atau dari dalam Garut dan menyempatkan pulang untuk merayakan hari pertama Ramadan (munggah) bersama keluarga besarnya.
Rambu peringatan lalu lintas yang dibersihkan secara bertahap ini terdapat di titik Jalur Kadungora-Leles, Limbangan-Malangbong, dan Muara Sanding-Garut Kota-Karangpawitan-Wanaraja. "Sebelumnya warna dasar rambu ini berwarna kuning. Namun karena kondisinya lusuh atau kusam, warnanya menjadi cokelat hingga tidak terlihat jelas sama sekali. Kami juga akan mendata berapa jumlah rambu yang rusak agar segera dapat dilakukan penggantian," ujarnya.
Selain membersihkan rambu-rambu peringatan, langkah lain Jasa Raharja dalam menghadapi arus mudik dan balik pada musim lebaran nanti adalah dengan mempersiapkan posko mobile dan posko kesehatan. Salah satu tempat yang direncanakan menjadi lokasi pendirian posko kesehatan adalah di Terminal Guntur Garut.
(zik)