2 Gelandangan Tewas di Jalanan Semarang
A
A
A
SEMARANG - Dua orang yang diduga gelandangan ditemukan tewas dua hari terakhir. Diduga, keduanya tewas karena sakit dan faktor usia.
Kejadian pertama menimpa seorang laki-laki yang belakangan diketahui bernama Sahadat (86), warga Dusun Balongan Kabupaten Grobogan. Sahadat ditemukan tewas di tepi Jalan Merpati Kelurahan Tanjung Emas, Kota Semarang, Rabu 18 Juni 2014, sekitar pukul 07.00 WIB.
Menurut saksi mata, Wiji (55) warga sekitar mengatakan, dirinya melihat Sahadat sudah tidak bernyawa sekitar pukul 7.00 WIB. Saat dicoba dibangunkan, ternyata dia sudah tewas.
"Dia memang sering tidur di situ, tapi pagi biasanya bangun dan pergi. Tapi kemarin kok tidak bangun-bangun, saya datangi sudah meninggal," katanya, kepada wartawan, Kamis (19/6/2014).
Sehari kemudian, yakni hari ini, seorang gelandangan kembali ditemukan tewas di pinggir Jalan Arteri Yos Sudarso, sekitar pukul 07.15 WIB. Tidak ada identitas yang ditemukan pada korban berjenis kelamin perempuan itu, namun usia diperkirakan lebih dari 50 tahun.
Saat ditemukan, korban tergeletak dengan posisi telungkup di pinggir jalan dengan mengenakan kolor biru, kaos coklat. Dari mulut korban, terlihat mengeluarkan darah.
Menurut saksi mata, Ahmad Soleh (50), warga Jalan Tawang Mas Semarang yang menjadi tukang tambal ban di lokasi menuturkan, dirinya masih melihat korban duduk-duduk di lokasi sekitar pukul 19.00 WIB. Setelah itu, dia melihat korban tertidur sekitar pukul 22.00 WIB.
"Namun sampai pukul 07.00 WIB dia tidak bangun. Saya mencoba melihat dan terkejut melihat mulutnya mengeluarkan darah," terangnya.
Setelah itu, Soleh kemudian melaporkan kejadian tersebut kepada polisi. Tak lama kemudian polisi dari Mapolsek Semarang Barat dan tim Inafis Polrestabes Semarang datang ke lokasi kejadian untuk melakukan identifikasi.
"Ini korban kedua, selama dua hari ini sudah ada dua orang yang diduga gelandangan ditemukan tewas di Kota Semarang," kata seorang petugas Inafis.
Dari pemeriksaan sementara, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh kedua korban. Diduga, keduanya tewas karena sakit. "Mungkin karena sakit, informasi warga keduanya itu gelandangan. Saat ini kedua jenazah sudah kami bawa ke RSUP Dr Kariadi Semarang," pungkasnya.
Kejadian pertama menimpa seorang laki-laki yang belakangan diketahui bernama Sahadat (86), warga Dusun Balongan Kabupaten Grobogan. Sahadat ditemukan tewas di tepi Jalan Merpati Kelurahan Tanjung Emas, Kota Semarang, Rabu 18 Juni 2014, sekitar pukul 07.00 WIB.
Menurut saksi mata, Wiji (55) warga sekitar mengatakan, dirinya melihat Sahadat sudah tidak bernyawa sekitar pukul 7.00 WIB. Saat dicoba dibangunkan, ternyata dia sudah tewas.
"Dia memang sering tidur di situ, tapi pagi biasanya bangun dan pergi. Tapi kemarin kok tidak bangun-bangun, saya datangi sudah meninggal," katanya, kepada wartawan, Kamis (19/6/2014).
Sehari kemudian, yakni hari ini, seorang gelandangan kembali ditemukan tewas di pinggir Jalan Arteri Yos Sudarso, sekitar pukul 07.15 WIB. Tidak ada identitas yang ditemukan pada korban berjenis kelamin perempuan itu, namun usia diperkirakan lebih dari 50 tahun.
Saat ditemukan, korban tergeletak dengan posisi telungkup di pinggir jalan dengan mengenakan kolor biru, kaos coklat. Dari mulut korban, terlihat mengeluarkan darah.
Menurut saksi mata, Ahmad Soleh (50), warga Jalan Tawang Mas Semarang yang menjadi tukang tambal ban di lokasi menuturkan, dirinya masih melihat korban duduk-duduk di lokasi sekitar pukul 19.00 WIB. Setelah itu, dia melihat korban tertidur sekitar pukul 22.00 WIB.
"Namun sampai pukul 07.00 WIB dia tidak bangun. Saya mencoba melihat dan terkejut melihat mulutnya mengeluarkan darah," terangnya.
Setelah itu, Soleh kemudian melaporkan kejadian tersebut kepada polisi. Tak lama kemudian polisi dari Mapolsek Semarang Barat dan tim Inafis Polrestabes Semarang datang ke lokasi kejadian untuk melakukan identifikasi.
"Ini korban kedua, selama dua hari ini sudah ada dua orang yang diduga gelandangan ditemukan tewas di Kota Semarang," kata seorang petugas Inafis.
Dari pemeriksaan sementara, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh kedua korban. Diduga, keduanya tewas karena sakit. "Mungkin karena sakit, informasi warga keduanya itu gelandangan. Saat ini kedua jenazah sudah kami bawa ke RSUP Dr Kariadi Semarang," pungkasnya.
(san)