Jumlah Korban Tewas Tabrakan Maut di Tanjakan Emen Bertambah Jadi 9
A
A
A
SUBANG- - Korban meninggal dunia akibat kecalakaan maut Tanjakan Cicenang atau Tanjakan Emen, di ruas Jalan Raya Subang-Bandung bertambah satu menjadi sembilan orang.
Sebelumnya, total korban tewas sebanyak delapan orang, semuanya tewas seketika di lokasi kejadian, yang terdiri dari sopir bus, satu orang guru dan enam siswa.
Mereka adalah Silmi Novia Astiani, (17); Febri Fitriani, (17); Angga, (17); Ajeng Narulita, (17); Abdul Rahman, (17); Silvia Oktaviani, (17); Destiana, (25), guru SMA Al-Huda; dan Dastri Asmara, (45), sopir bus. Semua korban tewas asal Jakarta Barat.
Jumlah korban tewas kemudian bertambah satu orang, yakni Irwan Sababudin, (25) warga Cengkareng Jakarta Barat yang berprofesi sebagai staf Tata Usaha (TU) SMA Al-Huda.
Irwan yang semula mengalami luka kritis akibat cedera berat di kepala itu akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya di RSUD Subang. Adapun nasib sopir kijang kapsul yang dilaporkan hanya mengalami luka ringan dalam tabrakan itu, hingga kini masih misterius.
Kapolres Subang AKBP Chiko Ardwiatto didampingi Kepala Satlantas AKP Bariu Bawana dan Kanit Laka Lantas Iptu Omon Abdurahman, menyebutkan, hingga kemarin, total korban meninggal dunia sebanyak sembilan orang.
"Tadi pagi, semua jenazah korban sudah diambil oleh pihak keluarga masing-masing,"ujarnya.
Saat ini, dari total korban sebanyak 42 orang, baik yang tewas maupun luka, sekitar 14 korban luka sudah dipulangkan ke keluarganya dan sebagian lagi dialihkan perawatannya ke rumah sakit lain.
Kapolres menerangkan, saat ini bangkai kendaraan sudah dievakuasi ke mapolres. Adapun untuk memastikan penyebab kecelakaan, polisi masih terus menyelidikinya.
"Apakah kecelakaan itu akibat rem blong atau bukan, itu belum dapat dipastikan. Kami sedang mendalami penyebabnya. Sejauh ini, kecelakaan akibat sopir tidak bisa mengendalikan laju kendaraan, ditambah adanya kabut tebal yang menghalangi pandangan,"pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, bus pariwisata Mercedes Benz nopol B 7529 YB berpenumpang 54 siswa dan guru SMA Al-Huda Jakarta Barat bertabrakan dengan sebuah mobil Kijang kapsul nopol T 1118 TK di kawasan Tanjakan Emen Desa/Kecamatan Ciater, Selasa petang (17/6) sekitar pukul 19.00 WIB.
Tabrakan maut yang diduga dipicu oleh bus yang mengalami rem blong itu mengakibatkan delapan penumpang tewas seketika di tempat kejadian, termasuk sopir bus, dan melukai puluhan lainnya.
Sementara sopir kijang kapsul hanya menderita luka ringan dan saat itu langsung dijemput pihak keluarga.
Sementara itu, masih di kawasan seputar Tanjakang Emen kurang dari 24 jam, kecelakaan tabrakan yang melibatkan dua mobil kembali terjadi Rabu (18/6) sekitar pukul 10.30 WIB. Kecelakaan melibatkan kendaraan minibus L 300 yang meluncur deras dari arah Bandung dengan mobil Toyota Landcruiser.
Kecelakaan diduga akibat minibus mengalami rem blong dan hilang kendali. Akibatnya, minibus itu terbalik.
"Tapi engak ada korban tewas, hanya ada yang luka ringan sebanyak tiga orang,"pungkas Kanit Laka Lantas Iptu Omon Abdurahman.
Baca Juga:
Korban Kecelakaan di Tanjakan Emen Dievakuasi ke RSUD Subang
Sebelumnya, total korban tewas sebanyak delapan orang, semuanya tewas seketika di lokasi kejadian, yang terdiri dari sopir bus, satu orang guru dan enam siswa.
Mereka adalah Silmi Novia Astiani, (17); Febri Fitriani, (17); Angga, (17); Ajeng Narulita, (17); Abdul Rahman, (17); Silvia Oktaviani, (17); Destiana, (25), guru SMA Al-Huda; dan Dastri Asmara, (45), sopir bus. Semua korban tewas asal Jakarta Barat.
Jumlah korban tewas kemudian bertambah satu orang, yakni Irwan Sababudin, (25) warga Cengkareng Jakarta Barat yang berprofesi sebagai staf Tata Usaha (TU) SMA Al-Huda.
Irwan yang semula mengalami luka kritis akibat cedera berat di kepala itu akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya di RSUD Subang. Adapun nasib sopir kijang kapsul yang dilaporkan hanya mengalami luka ringan dalam tabrakan itu, hingga kini masih misterius.
Kapolres Subang AKBP Chiko Ardwiatto didampingi Kepala Satlantas AKP Bariu Bawana dan Kanit Laka Lantas Iptu Omon Abdurahman, menyebutkan, hingga kemarin, total korban meninggal dunia sebanyak sembilan orang.
"Tadi pagi, semua jenazah korban sudah diambil oleh pihak keluarga masing-masing,"ujarnya.
Saat ini, dari total korban sebanyak 42 orang, baik yang tewas maupun luka, sekitar 14 korban luka sudah dipulangkan ke keluarganya dan sebagian lagi dialihkan perawatannya ke rumah sakit lain.
Kapolres menerangkan, saat ini bangkai kendaraan sudah dievakuasi ke mapolres. Adapun untuk memastikan penyebab kecelakaan, polisi masih terus menyelidikinya.
"Apakah kecelakaan itu akibat rem blong atau bukan, itu belum dapat dipastikan. Kami sedang mendalami penyebabnya. Sejauh ini, kecelakaan akibat sopir tidak bisa mengendalikan laju kendaraan, ditambah adanya kabut tebal yang menghalangi pandangan,"pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, bus pariwisata Mercedes Benz nopol B 7529 YB berpenumpang 54 siswa dan guru SMA Al-Huda Jakarta Barat bertabrakan dengan sebuah mobil Kijang kapsul nopol T 1118 TK di kawasan Tanjakan Emen Desa/Kecamatan Ciater, Selasa petang (17/6) sekitar pukul 19.00 WIB.
Tabrakan maut yang diduga dipicu oleh bus yang mengalami rem blong itu mengakibatkan delapan penumpang tewas seketika di tempat kejadian, termasuk sopir bus, dan melukai puluhan lainnya.
Sementara sopir kijang kapsul hanya menderita luka ringan dan saat itu langsung dijemput pihak keluarga.
Sementara itu, masih di kawasan seputar Tanjakang Emen kurang dari 24 jam, kecelakaan tabrakan yang melibatkan dua mobil kembali terjadi Rabu (18/6) sekitar pukul 10.30 WIB. Kecelakaan melibatkan kendaraan minibus L 300 yang meluncur deras dari arah Bandung dengan mobil Toyota Landcruiser.
Kecelakaan diduga akibat minibus mengalami rem blong dan hilang kendali. Akibatnya, minibus itu terbalik.
"Tapi engak ada korban tewas, hanya ada yang luka ringan sebanyak tiga orang,"pungkas Kanit Laka Lantas Iptu Omon Abdurahman.
Baca Juga:
Korban Kecelakaan di Tanjakan Emen Dievakuasi ke RSUD Subang
(ilo)