Kantor Inspektorat Dibobol Maling, Data Honorer K2 Raib
A
A
A
MAKALE - Kantor Inspektorat Kabupaten Tana Toraja yang terletak di Jalan Tongkonan Ada, Kota Makale, dibobol maling, Selasa (17/6/2014). Akibatnya, data verifikasi tenaga honorer K2 raib.
Informasi yang diperoleh di Tempat Kejadian Perkara (TKP), aksi pencurian diperkirakan terjadi antara pukul 02.00 hingga 04.00 WITA. Pelaku pencurian langsung masuk ke ruangan auditor dan ruangan bendahara dengan cara merusak pintu dan jendela kantor. Pelaku dengan bebas melakukan aksinya, sebab saat kejadian suasana kantor sepi dan tak ada satu pun petugas yang menjaga Kantor Inspektorat Tana Toraja.
Pelaku yang diduga lebih dari satu orang itu berhasil membawa kabur empat unit komputer jinjing (laptop) dan uang tunai Rp12,5 juta. Tiga laptop dicuri pelaku di ruangan auditor. Sementara, satu laptop dan uang tunai Rp12,5 juta diambil pelaku dari ruangan bendahara. Salah satu laptop yang dibawa pelaku pencurian berisikan data-data hasil verifikasi sementara honorer kategori dua (K2) yang dinyatakan lulus Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS). Akibatnya, data-data hasil verifikasi sementara honorer K2 itu hilang.
Peristiwa pencurian pertama kali diketahui Saiful, seorang pegawai honorer yang bertugas sebagai operator. "Saya baru saja pulang Salat Subuh di masjid dan singgah di kantor. Kebetulan rumah saya berdekatan dengan Kantor Inspektorat. Saat tiba di kantor, saya melihat jendela ruangan tempat saya bertugas sebagai operator sudah terbuka dan ruangan kantor sudah berantakan," ujar Saiful saat dimintai keterangan oleh anggota polisi di Kantor Inspektorat Tana Toraja.
Kepala Inspektorat Tana Toraja Yohanis Sumule mengakui, Kantor Inspektorat Tana Toraja pada malam hari tidak dijaga satu pun petugas jaga. Diduga, pelaku pencurian masuk ke ruangan auditor dan bendahara saat hujan turun deras antara pukul 02.00-04.00 WITA. Meski begitu, dirinya menyatakan aksi pencurian yang terjadi di Kantor Inspektorat tidak ada kaitannya dengan proses verifikasi honorer K2 yang sementara dilakukan tim verifikasi bentukan Pemerintah Kabupaten Tana Toraja. Inspektorat adalah salah satu unsur pemerintah kabupaten yang masuk dalam tim verifikasi tersebut.
Dia menegaskan, hilangnya data-data verifikasi honorer K2 yang ada dalam salah satu laptop yang dibawa kabur pelaku tidak memengaruhi proses verifikasi. Sebab, seluruh dokumen data honorer K2 yang ada dalam laptop yang hilang tersebut sudah dikopi dan disimpan di komputer lainnya. "Peristiwa pencurian ini tidak ada kaitannya dengan proses verifikasi honorer K2. Kasus ini sudah ditangani polisi untuk mengungkap siapa pelakunya," ujar Yohanis Sumule.
Kepala Satuan Reserse dan Kriminal (Kasat Reskrim) Polres Tana Toraja AKP Mathius Tappi menyatakan, kasus pencurian di Kantor Inspektorat Tana Toraja masih dalam penyelidikan pihak kepolisian. Pihaknya pun sudah melakukan olah TKP untuk mengumpulkan data serta keterangan sejumlah saksi. "Kami masih mengumpulkan data, bukti, dan keterangan saksi untuk menyelidiki kasus ini untuk mengungkap pelakunya," ujarnya.
Informasi yang diperoleh di Tempat Kejadian Perkara (TKP), aksi pencurian diperkirakan terjadi antara pukul 02.00 hingga 04.00 WITA. Pelaku pencurian langsung masuk ke ruangan auditor dan ruangan bendahara dengan cara merusak pintu dan jendela kantor. Pelaku dengan bebas melakukan aksinya, sebab saat kejadian suasana kantor sepi dan tak ada satu pun petugas yang menjaga Kantor Inspektorat Tana Toraja.
Pelaku yang diduga lebih dari satu orang itu berhasil membawa kabur empat unit komputer jinjing (laptop) dan uang tunai Rp12,5 juta. Tiga laptop dicuri pelaku di ruangan auditor. Sementara, satu laptop dan uang tunai Rp12,5 juta diambil pelaku dari ruangan bendahara. Salah satu laptop yang dibawa pelaku pencurian berisikan data-data hasil verifikasi sementara honorer kategori dua (K2) yang dinyatakan lulus Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS). Akibatnya, data-data hasil verifikasi sementara honorer K2 itu hilang.
Peristiwa pencurian pertama kali diketahui Saiful, seorang pegawai honorer yang bertugas sebagai operator. "Saya baru saja pulang Salat Subuh di masjid dan singgah di kantor. Kebetulan rumah saya berdekatan dengan Kantor Inspektorat. Saat tiba di kantor, saya melihat jendela ruangan tempat saya bertugas sebagai operator sudah terbuka dan ruangan kantor sudah berantakan," ujar Saiful saat dimintai keterangan oleh anggota polisi di Kantor Inspektorat Tana Toraja.
Kepala Inspektorat Tana Toraja Yohanis Sumule mengakui, Kantor Inspektorat Tana Toraja pada malam hari tidak dijaga satu pun petugas jaga. Diduga, pelaku pencurian masuk ke ruangan auditor dan bendahara saat hujan turun deras antara pukul 02.00-04.00 WITA. Meski begitu, dirinya menyatakan aksi pencurian yang terjadi di Kantor Inspektorat tidak ada kaitannya dengan proses verifikasi honorer K2 yang sementara dilakukan tim verifikasi bentukan Pemerintah Kabupaten Tana Toraja. Inspektorat adalah salah satu unsur pemerintah kabupaten yang masuk dalam tim verifikasi tersebut.
Dia menegaskan, hilangnya data-data verifikasi honorer K2 yang ada dalam salah satu laptop yang dibawa kabur pelaku tidak memengaruhi proses verifikasi. Sebab, seluruh dokumen data honorer K2 yang ada dalam laptop yang hilang tersebut sudah dikopi dan disimpan di komputer lainnya. "Peristiwa pencurian ini tidak ada kaitannya dengan proses verifikasi honorer K2. Kasus ini sudah ditangani polisi untuk mengungkap siapa pelakunya," ujar Yohanis Sumule.
Kepala Satuan Reserse dan Kriminal (Kasat Reskrim) Polres Tana Toraja AKP Mathius Tappi menyatakan, kasus pencurian di Kantor Inspektorat Tana Toraja masih dalam penyelidikan pihak kepolisian. Pihaknya pun sudah melakukan olah TKP untuk mengumpulkan data serta keterangan sejumlah saksi. "Kami masih mengumpulkan data, bukti, dan keterangan saksi untuk menyelidiki kasus ini untuk mengungkap pelakunya," ujarnya.
(zik)