Keluarga Miskin Pemakan Bangkai Perlu Berobat ke RS Jiwa
A
A
A
SURABAYA - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, akhirnya mendatangi rumah Mbah Ginem, warga miskin yang terpaksa makan bangkai, karena tidak punya biaya untuk membeli daging.
Setibanya di rumah Mbah Ginem, di Desa Sonopatik, Kecamatan Berbek, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, petugas langsung masuk ke dalam rumah dan langsung melihat kondisi Mbah Ginem.
Di dalam rumah tersebut, petugas melihat Suparman (40), anak pertama Mbah Ginem, Suparti adik kandung Suparman yang lumpuh, dan Sadinah kakak kandung Suparman yang mengalami stres akibat tekanan mental.
Kepada Mbah Ginem, petugas mengatakan akan membawa Suparman dan Suparti ke rumah sakit jiwa. Namun tanpa alasan yang jelas, Sadinah yang kondisi kejiwaannya juga terganggu melarangnya.
Meski sudah dirayu sedemikian rupa, Sadinah tetap menolak upaya petugas tersebut. Atas penolakan tersebut, petugas dari Dinas Kesehatan Kabupaten Nganjuk mengaku tak akan menyerah begitu saja.
Menurut petugas, putri tertua Mbah Ginem tersebut juga perlu untuk diberi penanganan khusus. Apalagi di rumahnya itu, Sadinah yang setiap harinya memasak dan memenuhi kebutuhan ibu dan adik-adiknya.
Sehingga dalam waktu dekat, petugas akan mencari cara untuk membawa Sadinah terlebih dahulu untuk berobat ke rumah sakit jiwa. Setelah itu, mereka akan membawa kedua adiknya.
Setibanya di rumah Mbah Ginem, di Desa Sonopatik, Kecamatan Berbek, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, petugas langsung masuk ke dalam rumah dan langsung melihat kondisi Mbah Ginem.
Di dalam rumah tersebut, petugas melihat Suparman (40), anak pertama Mbah Ginem, Suparti adik kandung Suparman yang lumpuh, dan Sadinah kakak kandung Suparman yang mengalami stres akibat tekanan mental.
Kepada Mbah Ginem, petugas mengatakan akan membawa Suparman dan Suparti ke rumah sakit jiwa. Namun tanpa alasan yang jelas, Sadinah yang kondisi kejiwaannya juga terganggu melarangnya.
Meski sudah dirayu sedemikian rupa, Sadinah tetap menolak upaya petugas tersebut. Atas penolakan tersebut, petugas dari Dinas Kesehatan Kabupaten Nganjuk mengaku tak akan menyerah begitu saja.
Menurut petugas, putri tertua Mbah Ginem tersebut juga perlu untuk diberi penanganan khusus. Apalagi di rumahnya itu, Sadinah yang setiap harinya memasak dan memenuhi kebutuhan ibu dan adik-adiknya.
Sehingga dalam waktu dekat, petugas akan mencari cara untuk membawa Sadinah terlebih dahulu untuk berobat ke rumah sakit jiwa. Setelah itu, mereka akan membawa kedua adiknya.
(san)