Teaterikal Dapunta Hyang Meriahkan Pembukaan Festival Sriwijaya XXII
A
A
A
PALEMBANG - Festival Sriwijaya XXII resmi dibuka Senin malam ini di Taman Purbakala Kerajaan Sriwijaya (TPKS) Palembang. Pembukaan festival seni dan budaya daerah di Sumsel ini ditandai dengan pertunjukkan turunnya Dapunta Hyang dan perahu serta teaterikal Prasasti Telaga Batu.
Yang menarik Gubernur Sumsel H Alex Noerdin berperan sebagai sebagai Dapunta Hyang, Raja Pertama Kerajaan Sriwijaya. Alex Noerdin bersama rombongan berjalan menyusuri TPKS sebelum akhirnya tiba di lokasi acara.
Teaterikal menceritakan datangnya Dapunta Hyang dengan diiringi bala tentaranya ke wilayah Sumsel yang turun di TPKS dengan menggunakan kapal.
Selain Alex, Staf Ahli Menteri Bidang Perlindungan Keanekaragaman Kreatif Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif RI, Harry Untoro Drajat, turut hadir sejumlah bupati/wali kota.
Harry Untoro Drajat menilai, Sumsel merupakan daerah yang cukup dikenal, tidak hanya di Indonesia melainkan dunia. Latar belakang sejarah Kerajaan Sriwijaya membuat Sumsel kaya akan seni budaya.
"Kegiatan serupa perlu dilestarikan dari generasi ke generasi. Sudah selayaknya, jika mendapat sambutan yang besar dari seluruh lapisan masyarakat. Semangat untuk mengapreasiasi nilai inilah terwujud dalam festival ini," ujar Harry saat membuka kegiatan Festival, Senin malam (16/6/2014).
Menurutnya, industri pariwisata di Indonesia terus mengalami perkembangan dan menjadi salah satu penopang ekonomi bangsa. Pada kuartal pertama, pertumbuhan pariwisata lebih besar ketimbang pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 7%.
Dengan kondisi ini, pihaknya menargetkan kunjungan wisatawan mancanegara mencapai 9 juta jiwa hingga akhir tahun.
"Sedangkan untuk pergerakan wisatawan nasional dipatok 251 juta jiwa," timpalnya. Dengan festival ini, lanjutnya, diharap mampu mendorong target wisata nasional.
"Ini wajib digelar setiap tahunnya. Tujuannya, Sumsel bisa menjadi salah satu destinasi wisata di Indonesia," ujar dia.
Gubernur Alex Noerdin mengatakan TPKS dipilih menjadi lokasi festival tahunan ini dengan tujuan masyarakat mengenal lebih jauh TPKS tersebut. "TPKS ini merupakan cikal bakal Kerajaan Sriwijaya yang merupakan nenek moyang masyarakat Sumsel," kata Alex.
Dengan sejumlah even-even tingkat nasional dan internasional yang pernah digelar, sama halnya dengan Festival Sriwijaya ini, Alex mengajak masyarakat Sumsel untuk lebih mengenal Kerajaan Sriwijaya.
"Sumsel tidak boleh menjadi provinsi yang biasa-biasa saja. Apalagi sudah banyak kegiatan yang kita gelar di Sumsel," ujarnya.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sumsel, Akhmad Najib menegaskan, pelaksanaaan Festival Sriwijaya XXII ini digelar 16 hingga 22 Juni 2014 mendatang. Even kali ini digelar dengan program yang dikemas berbeda.
"Dalam kegiatan ini kita fokus menggelar beberapa kegiatan diantaranya penampilan rangkaian budaya serta drama teaterikal. Sedangkan untuk festival kuliner, ekspo pariwisata, rally pariwisata, dan lain-lainnya juga ikut memeriahkannya," pungkasnya.
Yang menarik Gubernur Sumsel H Alex Noerdin berperan sebagai sebagai Dapunta Hyang, Raja Pertama Kerajaan Sriwijaya. Alex Noerdin bersama rombongan berjalan menyusuri TPKS sebelum akhirnya tiba di lokasi acara.
Teaterikal menceritakan datangnya Dapunta Hyang dengan diiringi bala tentaranya ke wilayah Sumsel yang turun di TPKS dengan menggunakan kapal.
Selain Alex, Staf Ahli Menteri Bidang Perlindungan Keanekaragaman Kreatif Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif RI, Harry Untoro Drajat, turut hadir sejumlah bupati/wali kota.
Harry Untoro Drajat menilai, Sumsel merupakan daerah yang cukup dikenal, tidak hanya di Indonesia melainkan dunia. Latar belakang sejarah Kerajaan Sriwijaya membuat Sumsel kaya akan seni budaya.
"Kegiatan serupa perlu dilestarikan dari generasi ke generasi. Sudah selayaknya, jika mendapat sambutan yang besar dari seluruh lapisan masyarakat. Semangat untuk mengapreasiasi nilai inilah terwujud dalam festival ini," ujar Harry saat membuka kegiatan Festival, Senin malam (16/6/2014).
Menurutnya, industri pariwisata di Indonesia terus mengalami perkembangan dan menjadi salah satu penopang ekonomi bangsa. Pada kuartal pertama, pertumbuhan pariwisata lebih besar ketimbang pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 7%.
Dengan kondisi ini, pihaknya menargetkan kunjungan wisatawan mancanegara mencapai 9 juta jiwa hingga akhir tahun.
"Sedangkan untuk pergerakan wisatawan nasional dipatok 251 juta jiwa," timpalnya. Dengan festival ini, lanjutnya, diharap mampu mendorong target wisata nasional.
"Ini wajib digelar setiap tahunnya. Tujuannya, Sumsel bisa menjadi salah satu destinasi wisata di Indonesia," ujar dia.
Gubernur Alex Noerdin mengatakan TPKS dipilih menjadi lokasi festival tahunan ini dengan tujuan masyarakat mengenal lebih jauh TPKS tersebut. "TPKS ini merupakan cikal bakal Kerajaan Sriwijaya yang merupakan nenek moyang masyarakat Sumsel," kata Alex.
Dengan sejumlah even-even tingkat nasional dan internasional yang pernah digelar, sama halnya dengan Festival Sriwijaya ini, Alex mengajak masyarakat Sumsel untuk lebih mengenal Kerajaan Sriwijaya.
"Sumsel tidak boleh menjadi provinsi yang biasa-biasa saja. Apalagi sudah banyak kegiatan yang kita gelar di Sumsel," ujarnya.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sumsel, Akhmad Najib menegaskan, pelaksanaaan Festival Sriwijaya XXII ini digelar 16 hingga 22 Juni 2014 mendatang. Even kali ini digelar dengan program yang dikemas berbeda.
"Dalam kegiatan ini kita fokus menggelar beberapa kegiatan diantaranya penampilan rangkaian budaya serta drama teaterikal. Sedangkan untuk festival kuliner, ekspo pariwisata, rally pariwisata, dan lain-lainnya juga ikut memeriahkannya," pungkasnya.
(sms)