Warga Bantul Mulai Merasakan Dampak Kekeringan
A
A
A
BANTUL - Warga Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mulai merasakan dampak kekeringan. Di wilayah Nogosari 1 dan 2, Desa Wukirsari, Kecamatan Imogiri, sumur milik warga mulai mengering. Warga di kedua dusun tersebut mulai merasakan kesulitan mendapatkan air bersih sejak sebulan terakhir.
Sekretaris Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Desa Wukirsari Bandiman mengungkapkan, di kampungnya ada masjid yang kesulitan memenuhi kebutuhan airnya untuk keperluan jemaah. Pasalnya, dalam sebulan terakhir sumur tidak bisa diambil airnya dan genset untuk mengambil air PAM sekarang rusak. "Kami meminta dropping air," ujarnya, Senin (9/6/2014).
Untuk keperluan air bersih, selain mengharapkan aliran dari PAM, warga terpaksa harus mengambil air dari tetangga dusun. Padahal, untuk mengambil air tersebut, warga harus menempuh jarak sekitar 2 kilometer dari lokasi mereka tinggal.
Tak hanya sumur yang mengering, sawah-sawah mereka yang hampir semuanya tadah hujan juga mulai mengering. Mereka kesulitan untuk bercocok tanam, mengingat lahan mereka sulit untuk diolah menyusul ketiadaan air. "Kalau nggak ada air kan dicangkul jadi sulit."
Sekretaris Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Desa Wukirsari Bandiman mengungkapkan, di kampungnya ada masjid yang kesulitan memenuhi kebutuhan airnya untuk keperluan jemaah. Pasalnya, dalam sebulan terakhir sumur tidak bisa diambil airnya dan genset untuk mengambil air PAM sekarang rusak. "Kami meminta dropping air," ujarnya, Senin (9/6/2014).
Untuk keperluan air bersih, selain mengharapkan aliran dari PAM, warga terpaksa harus mengambil air dari tetangga dusun. Padahal, untuk mengambil air tersebut, warga harus menempuh jarak sekitar 2 kilometer dari lokasi mereka tinggal.
Tak hanya sumur yang mengering, sawah-sawah mereka yang hampir semuanya tadah hujan juga mulai mengering. Mereka kesulitan untuk bercocok tanam, mengingat lahan mereka sulit untuk diolah menyusul ketiadaan air. "Kalau nggak ada air kan dicangkul jadi sulit."
(zik)