Pemkot Cirebon Ajukan Tambahan Pasokan Gas Melon
A
A
A
CIREBON - Pemerintah Kota Cirebon berencana meminta penambahan pasokan gas bersubsidi tiga kilogram sebesar 20 persen dari kebutuhan bulan Ramadan tahun lalu.
Menurut Kepala Bagian Perekonomian Sekretariat Daerah Kota Cirebon Agus Mulyadi, permintaan penambahan pasokan gas melon ini dilakukan karena pihaknya memprediksi penggunaannya yang bakal melonjak Ramadan tahun ini.
"Untuk meminimalisir kemungkinan kekurangan stok gas, kami berencana meminta penambahan pasokan 20 persen dari kebutuhan Ramadan tahun lalu," kata dia, Minggu (8/6/2014).
Penambahan kuota pasokan gas melon bahkan bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan masyarakat pada Ramadan, melainkan hingga Idul Fitri. Jika penambahan kuota gas tadi ternyata tetap tak mencukupi kebutuhan masyarakat, terutama mendekati Idul Fitri, kemungkinan akan ada penambahan lagi.
Selama ini, lanjut dia, kelangkaan gas bukan hanya disebabkan ulah para spekulan. Tak sedikit masyarakat yang menyalahgunakan gas bersubsidi. "Di masyarakat juga memang banyak yang tidak pada peruntukannya. Misal untuk industri atau rumah tangga yang mampu sebetulnya kan tak boleh pakai gas bersubsidi," ujar dia.
Untuk menekan kemungkinan kehabisan stok gas bersubsidi, dia berjanji melakukan pengawasan dengan menerjunkan tim dari Pemkot maupun Hiswana Migas. Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UMKM Kota Cirebon Yati Rochayati menyatakan, akan terlebih dulu berkoordinasi dengan sejumlah pihak terkait perihal ketersediaan gas saat Ramadan.
"Dalam waktu dekat kami akan berkoordinasi untuk melihat seperti apa kebutuhan masyarakat dan rencana penambahan pasokan gas itu sendiri," tutur dia.
Menurut Kepala Bagian Perekonomian Sekretariat Daerah Kota Cirebon Agus Mulyadi, permintaan penambahan pasokan gas melon ini dilakukan karena pihaknya memprediksi penggunaannya yang bakal melonjak Ramadan tahun ini.
"Untuk meminimalisir kemungkinan kekurangan stok gas, kami berencana meminta penambahan pasokan 20 persen dari kebutuhan Ramadan tahun lalu," kata dia, Minggu (8/6/2014).
Penambahan kuota pasokan gas melon bahkan bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan masyarakat pada Ramadan, melainkan hingga Idul Fitri. Jika penambahan kuota gas tadi ternyata tetap tak mencukupi kebutuhan masyarakat, terutama mendekati Idul Fitri, kemungkinan akan ada penambahan lagi.
Selama ini, lanjut dia, kelangkaan gas bukan hanya disebabkan ulah para spekulan. Tak sedikit masyarakat yang menyalahgunakan gas bersubsidi. "Di masyarakat juga memang banyak yang tidak pada peruntukannya. Misal untuk industri atau rumah tangga yang mampu sebetulnya kan tak boleh pakai gas bersubsidi," ujar dia.
Untuk menekan kemungkinan kehabisan stok gas bersubsidi, dia berjanji melakukan pengawasan dengan menerjunkan tim dari Pemkot maupun Hiswana Migas. Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UMKM Kota Cirebon Yati Rochayati menyatakan, akan terlebih dulu berkoordinasi dengan sejumlah pihak terkait perihal ketersediaan gas saat Ramadan.
"Dalam waktu dekat kami akan berkoordinasi untuk melihat seperti apa kebutuhan masyarakat dan rencana penambahan pasokan gas itu sendiri," tutur dia.
(zik)