Puskesmas Pembantu Sutawinangun Nyaris Ambruk

Selasa, 03 Juni 2014 - 14:43 WIB
Puskesmas Pembantu Sutawinangun...
Puskesmas Pembantu Sutawinangun Nyaris Ambruk
A A A
CIREBON - Puskesmas Pembantu (Pustu) Sutawinangun di Desa Sutawinangun, Kecamatan Kedawung, Kabupaten Cirebon, nyaris ambruk. Selama hampir 19 tahun pustu ini tak tersentuh perbaikan.

Sekitar pukul 10.00 WIB tadi, bagian atap pada samping bangunan ambruk dan nyaris menimpa sejumlah siswa sekolah dasar (SD) yang tengah melintas. Beruntung, tak ada korban luka dalam peristiwa itu.

Kondisi itu menambah kecemasan para petugas pustu yang sebelumnya kerap dihantui ambruknya seluruh bangunan. Pasalnya, rangka bangunan disusun dari kayu dan sejak beberapa lama serangga rayap menggerogoti setiap tiang kayu pustu tersebut.

"Kerusakan persisnya sudah terjadi sejak sekitar empat tahun terakhir. Sejak dibangun pertama kali pada 1995 belum pernah diperbaiki," ungkap Kuwu (kepala desa) Sutawinangun, Dedi Suparto, Selasa (3/6/2014).

Selain kayu yang mudah keropos dan lapuk, genteng bangunan juga tak sedikit yang berjatuhan, pecah, maupun bergeser, akibat kerangka atap yang sudah tak kuat menahan keberadaannya. Selain itu, plafon bangunan di beberapa ruangan juga terlepas dan memperlihatkan kerangka kayu bangunan di baliknya.

Pihaknya khawatir sewaktu-waktu bangunan tersebut ambruk, apalagi jika terjadi saat pustu penuh pasien. Dia menyebutkan, dalam sehari setidaknya 20-30 pasien datang berkunjung, baik dari Sutawinangun maupun desa lain di sekitarnya.

"Saat hujan, dengan kondisi bangunan ini, pasti bagian dalam pustu tergenang akibat atap bocor. Beruntung, ruang obat tak sampai bocor sehingga keadaan obat-obatan yang disimpan baik-baik saja," cetus dia.

Salah satu perawat pustu, Waroi menambahkan, sebagian pasien yang datang bahkan merupakan balita. Pihaknya tak berharap pustu ambruk dan mendesak Pemkab Cirebon segera memperbaikinya sebelum hal yang tak diinginkan terjadi.

"Kami sudah pernah ajukan permintaan untuk perbaikan. Tahun ini informasinya sudah dialokasikan sekitar Rp161 juta untuk pembangunan ulang pustu dalam APBD Kabupaten Cirebon," beber dia.

Semula, lanjut dia, anggaran pembangunan ulang pustu yang berdiri di atas lahan seluas 200 meter persegi itu dicairkan Mei 2014. Namun, setelah dinanti-nanti, rencana pencairan justru mundur Juni ini.

Menurut dia, pernah ada konsultan bangunan yang datang untuk melihat kondisi pustu. Sebelum itu, pihaknya pernah beberapa kali meminta tukang bangunan memperbaiki kerusakan pada bagian atap. Namun, tukang tersebut dikatakannya mengaku takut karena cemas bangunan akan ambruk saat dirinya naik ke bagian atap.

Selain pasien, kekhawatiran juga menghinggapi para pegawai pustu setiap saat. Apalagi, kata Waroi, saat musim penghujan lalu yang disertai angin kencang. Kala hujan angin terjadi, Waroi memilih keluar puskesmas karena khawatir ambruk. "Kami sudah sejak lama tak nyaman dan merasa aman bekerja di sini. Kami harap secepatnya diperbaiki sebelum ada korban yang jatuh," tandas dia.
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.4329 seconds (0.1#10.140)