Pulang Acara Wisuda, 5 Tewas Akibat Kecelakaan
A
A
A
CIREBON - Lima orang dilaporkan tewas dan dua lainnya luka berat saat sebuah minibus Toyota Kijang LGX sarat penumpang menghantam truk tronton di jalur pantura Desa Astanamukti, Kecamatan Pangenan, Kabupaten Cirebon, Minggu dinihari (1/6/2014).
Para korban yang merupakan satu keluarga, tewas dengan luka parah di bagian kepala akibat benturan keras badan kendaraan.
Mereka sedianya hendak pulang ke Kabupaten Indramayu, usai menghadiri acara wisuda salah seorang keluarga di Yogyakarta.
Kelima korban tewas masing-masing Yayan Widiantoro (58), istri Yayan, Titin Rahtina (56), Ane Oktaviane (22), Nani Rahmini (60) dan Siti Karimi (85).
Kecuali Nani yang merupakan warga Gegerkalong Tengah, Kota Bandung, empat korban tewas lainnya tercatat sebagai warga Jalan Kalen Haji RT 04/02, Desa/Kecamatan Sindang, Kabupaten Indramayu.
Berdasarkan informasi, kecelakaan maut bermula ketika mobil Kijang E 1842 R melaju dengan kecepatan tinggi dari arah Jawa Tengah menuju Jakarta.
Kala itu mereka dalam perjalanan kembali ke Indramayu usai menghadiri wisuda anak Yayan dan Titin di Universitas Negeri Yogyakarta (UNY).
Tiba-tiba mobil yang dikemudikan Toto itu melompat ke jalur berlawanan, setelah sebelumnya sempat menabrak median jalan.
Saat bersamaan, melaju truk tronton bermuatan keramik bernopol H 1826 GY. Tabrakan antara keduanya pun tak dapat dihindarkan, yang menyebabkan sebagian penumpang tewas seketika.
Para korban rata-rata tewas akibat luka parah di bagian kepala setelah terjepit badan kendaraan.
“Laju truk tidak terlalu cepat karena mengangkut keramik. Kijang sendiri justru kencang, sepertinya pengemudinya mengantuk sehingga mobilnya oleng dan sampai lompat ke jalur berlawanan sebelum menabrak truk,” ungkap salah seorang rekan sopir truk, Arif, Minggu sore (1/6/2014).
Selain kelima korban tewas, kecelakaan itu juga menyebabkan dua orang lainnya mengalami luka berat.
Kedua korban luka yakni Candra Nurlaela (26) warga Gegerkalong, Kota Bandung, dan pengemudi minibus Toto, warga Kabupaten Indramayu.
Hingga kini mereka masih mendapat perawatan intensif di RSUD Gunung Jati, Kota Cirebon.
Lima korban tewas sendiri sebelumnya juga sempat dievakuasi ke kamar mayat rumah sakit yang sama, sebelum kemudian dibawa pulang pihak keluarga untuk dikebumikan di TPU Slawe, Kecamatan Sindang.
Mobil Kijang yang dikendarai para korban tewas pun ringsek, begitu juga dengan truk yang mengalami kerusakan pada bagian depan dan sisi kanan kendaraan. Proses evekuasi truk pasca kejadian sempat menyebabkan kemacetan lalu lintas.
Kasat Lantas Polres Cirebon AKP Erwinsyah menyebutkan, akibat kejadian itu dua dari lima penumpang Kijang tewas di lokasi sedangkan tiga lainnya meninggal di rumah sakit. Dugaan sementara, pengemudi Kijang mengantuk saat berkendaraan.
“Kami sementara ini menduga pengemudi minibus mengantuk, sebelum kemudian menabrak median jalan dan berpindah ke jalur berlawanan sampai menabrak tronton,” jelas dia.
Pihaknya sudah memeriksa pengemudi truk, ditambah seorang saksi lain. Seringnya laka lantas yang disebabkan pengemudi mengantuk membuat pihaknya berjanji akan meningkatkan sosialisasi berisi imbauan agar lebih berhati-hati saat berkendaraan, terlebih menjelang arus mudik balik ini.
Setiap pengemudi, baik roda dua maupun empat termasuk kendaraan pribadi maupun umum, diingatkannya untuk berhenti saat lelah maupun mengantuk.
Sementara itu salah satu anggota keluarga korban, Sri Bendera Murni mengungkapkan keterkejutannya atas kejadian itu.
“Padahal mereka itu baru saja menghadiri wisuda anak dan cucu yang kuliah di Universitas Negeri Yogyakarta (UNY). Ini kuasa Tuhan, kami serahkan penyelidikannya kepada kepolisian,” timpal dia.
Para korban yang merupakan satu keluarga, tewas dengan luka parah di bagian kepala akibat benturan keras badan kendaraan.
Mereka sedianya hendak pulang ke Kabupaten Indramayu, usai menghadiri acara wisuda salah seorang keluarga di Yogyakarta.
Kelima korban tewas masing-masing Yayan Widiantoro (58), istri Yayan, Titin Rahtina (56), Ane Oktaviane (22), Nani Rahmini (60) dan Siti Karimi (85).
Kecuali Nani yang merupakan warga Gegerkalong Tengah, Kota Bandung, empat korban tewas lainnya tercatat sebagai warga Jalan Kalen Haji RT 04/02, Desa/Kecamatan Sindang, Kabupaten Indramayu.
Berdasarkan informasi, kecelakaan maut bermula ketika mobil Kijang E 1842 R melaju dengan kecepatan tinggi dari arah Jawa Tengah menuju Jakarta.
Kala itu mereka dalam perjalanan kembali ke Indramayu usai menghadiri wisuda anak Yayan dan Titin di Universitas Negeri Yogyakarta (UNY).
Tiba-tiba mobil yang dikemudikan Toto itu melompat ke jalur berlawanan, setelah sebelumnya sempat menabrak median jalan.
Saat bersamaan, melaju truk tronton bermuatan keramik bernopol H 1826 GY. Tabrakan antara keduanya pun tak dapat dihindarkan, yang menyebabkan sebagian penumpang tewas seketika.
Para korban rata-rata tewas akibat luka parah di bagian kepala setelah terjepit badan kendaraan.
“Laju truk tidak terlalu cepat karena mengangkut keramik. Kijang sendiri justru kencang, sepertinya pengemudinya mengantuk sehingga mobilnya oleng dan sampai lompat ke jalur berlawanan sebelum menabrak truk,” ungkap salah seorang rekan sopir truk, Arif, Minggu sore (1/6/2014).
Selain kelima korban tewas, kecelakaan itu juga menyebabkan dua orang lainnya mengalami luka berat.
Kedua korban luka yakni Candra Nurlaela (26) warga Gegerkalong, Kota Bandung, dan pengemudi minibus Toto, warga Kabupaten Indramayu.
Hingga kini mereka masih mendapat perawatan intensif di RSUD Gunung Jati, Kota Cirebon.
Lima korban tewas sendiri sebelumnya juga sempat dievakuasi ke kamar mayat rumah sakit yang sama, sebelum kemudian dibawa pulang pihak keluarga untuk dikebumikan di TPU Slawe, Kecamatan Sindang.
Mobil Kijang yang dikendarai para korban tewas pun ringsek, begitu juga dengan truk yang mengalami kerusakan pada bagian depan dan sisi kanan kendaraan. Proses evekuasi truk pasca kejadian sempat menyebabkan kemacetan lalu lintas.
Kasat Lantas Polres Cirebon AKP Erwinsyah menyebutkan, akibat kejadian itu dua dari lima penumpang Kijang tewas di lokasi sedangkan tiga lainnya meninggal di rumah sakit. Dugaan sementara, pengemudi Kijang mengantuk saat berkendaraan.
“Kami sementara ini menduga pengemudi minibus mengantuk, sebelum kemudian menabrak median jalan dan berpindah ke jalur berlawanan sampai menabrak tronton,” jelas dia.
Pihaknya sudah memeriksa pengemudi truk, ditambah seorang saksi lain. Seringnya laka lantas yang disebabkan pengemudi mengantuk membuat pihaknya berjanji akan meningkatkan sosialisasi berisi imbauan agar lebih berhati-hati saat berkendaraan, terlebih menjelang arus mudik balik ini.
Setiap pengemudi, baik roda dua maupun empat termasuk kendaraan pribadi maupun umum, diingatkannya untuk berhenti saat lelah maupun mengantuk.
Sementara itu salah satu anggota keluarga korban, Sri Bendera Murni mengungkapkan keterkejutannya atas kejadian itu.
“Padahal mereka itu baru saja menghadiri wisuda anak dan cucu yang kuliah di Universitas Negeri Yogyakarta (UNY). Ini kuasa Tuhan, kami serahkan penyelidikannya kepada kepolisian,” timpal dia.
(sms)