Beri Rp10.000, TT Semburit 5 Bocah SD
A
A
A
MEDAN - Lima orang bocah Sekolah Dasar (SD) menjadi korban sodomi pria paruh baya berinisial TT (30), karena tertarik dengan iming-imingan pelaku yang akan memberinya uang Rp10.000.
Pelaku juga mengancam akan membunuh korban jika bercerita kepada orang lain. Kelimanya terdiri dari RS, MS, ES, WN, dan BN. Didampingi orangtuanya, mereka mendatangai kantor Komnas Perlindungan Anak Medan, di Jalan Sakti Lubis, Medan.
Kelima korban disodomi di beberapa tempat, seperti di dalam kamar mandi warnet, di kolam, dan di kediaman pelaku, di Jalan Titik Kuning, Medan Johor.
Kejadian ini pertama kali terungkap ketika salah seorang guru korban curiga melihat muridnya yang mulai malas dan seiring tidur di sekolah. Saat ditanyai gurunya, BN bercerita kalau dia sering dicabuli TT, dan diancam akan dibunuh.
Salah satu korban mengatakan, awalnya mereka bermain warnet. Ketika waktu sudah habis, mereka diajak naik sepeda motor ke rumahnya, dan diajak masuk ke dalam kamar. Di tempat itu, TT langsung membuka celana korban dan melakukan aksinya berulang kali.
Sementara itu, perwakilan Komnas Perlindungan Anak Kota Medan Sumantri mengatakan, kelima korban dicabuli di warnet, rumah pelaku dan kolam renang.
"Modus yang dilakukan tersangka mengajak para korban ke rumahnya, dan mengiming-imingi sejumlah uang. Mereka diancam akan dianiyaya jika menceritakan kejadian ini pada orang lain," terangnya, Jumat (30/5/2014).
Komnas Perlindungan Anak Kota Medan akan mendampingi para korban dan orangtuanya melapor ke Polresta Medan, guna mengungkap kasus sodomi yang diduga masih banyak korban yang belum terungkap.
Pelaku juga mengancam akan membunuh korban jika bercerita kepada orang lain. Kelimanya terdiri dari RS, MS, ES, WN, dan BN. Didampingi orangtuanya, mereka mendatangai kantor Komnas Perlindungan Anak Medan, di Jalan Sakti Lubis, Medan.
Kelima korban disodomi di beberapa tempat, seperti di dalam kamar mandi warnet, di kolam, dan di kediaman pelaku, di Jalan Titik Kuning, Medan Johor.
Kejadian ini pertama kali terungkap ketika salah seorang guru korban curiga melihat muridnya yang mulai malas dan seiring tidur di sekolah. Saat ditanyai gurunya, BN bercerita kalau dia sering dicabuli TT, dan diancam akan dibunuh.
Salah satu korban mengatakan, awalnya mereka bermain warnet. Ketika waktu sudah habis, mereka diajak naik sepeda motor ke rumahnya, dan diajak masuk ke dalam kamar. Di tempat itu, TT langsung membuka celana korban dan melakukan aksinya berulang kali.
Sementara itu, perwakilan Komnas Perlindungan Anak Kota Medan Sumantri mengatakan, kelima korban dicabuli di warnet, rumah pelaku dan kolam renang.
"Modus yang dilakukan tersangka mengajak para korban ke rumahnya, dan mengiming-imingi sejumlah uang. Mereka diancam akan dianiyaya jika menceritakan kejadian ini pada orang lain," terangnya, Jumat (30/5/2014).
Komnas Perlindungan Anak Kota Medan akan mendampingi para korban dan orangtuanya melapor ke Polresta Medan, guna mengungkap kasus sodomi yang diduga masih banyak korban yang belum terungkap.
(san)