Peringati Tragedi Lapindo, KPC Didemo LSM
A
A
A
SAMARINDA - Kantor Perwakilan PT Kaltim Prima Coal (KPC) di Jalan S Parman, Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim) didemo puluhan aktivis peduli lingkungan. Aksi itu sekaligus untuk memperingati delapan tahun tragedi lumpur Lapindo di Sidoarjo, Jawa Timur.
KPC merupakan perusahaan tambang batubara terbesar di Indonesia yang berlokasi di Kabupaten Kutai Timur. Perusahaan ini adalah anak dari PT Bumi Resources yang dimiliki keluarga Bakrie. Atas dasar kepemilikan itulah, aktivis peduli lingkungan yang tergabung dalam Forum 1 Bumi memperingati tragedi lumpur Lapindo di kantor perwakilan KPC.
“Sampai saat ini, masyarakat korban Lapindo masih terus memperjuangkan hak asasi mereka. Semburan lumpur Lapindo telah merendam sawah-sawah, serta saluran irigasi, berdampak pada hilangnya akses pangan dan hak ekonomi masyarakat,” kata Koordinator Aksi Forum 1 Bumi Rully Dharmadi, Kamis (29/5/2014).
Rully menambahkan, pemerintah seharusnya meminta pertanggungjawaban Lapindo. Selama ini, proses ganti rugi tak berjalan sebagaimana mestinya.
“Celakanya pemerintah terkesan abai dalam menyelesaikan persoalan Lapindo. Bahkan menggunakan triliunan uang negara untuk ikut ganti rugi,” tambahnya.
Para pendemo menggunakan pakaian serba hitam dan bertopeng hitam yang bertuliskan angka delapan. Mereka juga membawa bendera dari beragam warna yang melambangkan seluruh partai politik di Indonesia terlibat dalam lumpur Lapindo.
Bendera tersebut kemudian dilemparkan ke dalam pagar kantor perwakilan KPC Samarinda. Demo yang dimulai pukul 10.30 Wita tersebut berakhir sekira pukul 12.00 Wita. Dikawal puluhan polisi, aksi demo berjalan damai.
Forum 1 Bumi merupakan forum yang terdiri dari Jatam Kaltim, Pokja 30, Walhi Kaltim dan sejumlah organisasi kemahasiswaan dari berbagai kampus di Samarinda.
KPC merupakan perusahaan tambang batubara terbesar di Indonesia yang berlokasi di Kabupaten Kutai Timur. Perusahaan ini adalah anak dari PT Bumi Resources yang dimiliki keluarga Bakrie. Atas dasar kepemilikan itulah, aktivis peduli lingkungan yang tergabung dalam Forum 1 Bumi memperingati tragedi lumpur Lapindo di kantor perwakilan KPC.
“Sampai saat ini, masyarakat korban Lapindo masih terus memperjuangkan hak asasi mereka. Semburan lumpur Lapindo telah merendam sawah-sawah, serta saluran irigasi, berdampak pada hilangnya akses pangan dan hak ekonomi masyarakat,” kata Koordinator Aksi Forum 1 Bumi Rully Dharmadi, Kamis (29/5/2014).
Rully menambahkan, pemerintah seharusnya meminta pertanggungjawaban Lapindo. Selama ini, proses ganti rugi tak berjalan sebagaimana mestinya.
“Celakanya pemerintah terkesan abai dalam menyelesaikan persoalan Lapindo. Bahkan menggunakan triliunan uang negara untuk ikut ganti rugi,” tambahnya.
Para pendemo menggunakan pakaian serba hitam dan bertopeng hitam yang bertuliskan angka delapan. Mereka juga membawa bendera dari beragam warna yang melambangkan seluruh partai politik di Indonesia terlibat dalam lumpur Lapindo.
Bendera tersebut kemudian dilemparkan ke dalam pagar kantor perwakilan KPC Samarinda. Demo yang dimulai pukul 10.30 Wita tersebut berakhir sekira pukul 12.00 Wita. Dikawal puluhan polisi, aksi demo berjalan damai.
Forum 1 Bumi merupakan forum yang terdiri dari Jatam Kaltim, Pokja 30, Walhi Kaltim dan sejumlah organisasi kemahasiswaan dari berbagai kampus di Samarinda.
(lns)