Sumsel Raih Nominasi Geospasial
Sumsel Raih Nominasi Geospasial
A
A
A
PALEMBANG - Peran Pemerintah Sumatera Selatan (Sumsel) dalam pembangunan sangat besar. Hal itu dapat dilihat dari satelit dan foto udara, yang memperlihatkan letak geografis dan karakteristik Provinsi Sumsel masuk titik koordinat perumusan kebijakan dan pelaksanaan kegiatan yang berhubungan dengan ruang kebumian.
Perumusan kebijakan tersebut dilakukan pemerintah pusat melalui bidikan teknologi geospasial yang mampu menjadi simpul jaringan terkait data tutupan lahan, data ketinggian melalui foto udara, dan satelit.
Teknologi geospasial digunakan untuk menentukan zona rawan multi bencana, curah hujah, data geologi, dan pergerakan lempeng tektonik. Teknologi ini juga mampu menentukan rute evakuasi letusan gunung berapi melalui peta zonasi rawan, peta sebaran permukiman, dan jalan.
Tak hanya itu, teknologi geospasial ini juga lah yang digunakan dunia perbankan untuk menentukan lokasi-lokasi strategis tata letak ATM melalui analisa sebaran permukiman penduduk. Teknologi ini juga digunakan untuk pengembangan infrastruktur dari data spasial secara nasional.
"Hal ini perlu disosialisasikan lebih dalam, khususnya untuk menyambut Pekan Giospasial Nasional," ujar Deputi Bidang Informasi Geospasial Tematik Nurwadjedi, kepada wartawan, Selasa (27/5/2014).
Ditambahkan dia, saat ini belum banyak masyarakat yang mengetahui pentingnya informasi geospasial yang mampu membangun simpul jaringan yang baik antar pemerintah daerah, maupun antara kementerian dan pemerintah daerah.
Sementara itu, Kepala UPTD Tata Ruang Bappeda Provinsi Sumsel Regina Ariyanti melalui Kepala Seksi Data dan Informasi UPTD Bappeda Provinsi Sumsel Titin mengatakan, Provinsi Sumsel saat ini telah memiliki Jaringan Data Spasial Daerah (JDSD) sejak tahun 2010.
“Sumsel Sekarang telah memiliki Data Spasial JDSD sebagai sarana pemetaan terkait perencanaan pembangunan yang berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan Provinsi Sumsel,” terangnya.
Titin menambahkan, Provinsi Sumsel merupakan satu-satunya daerah di luar Jawa yang memperoleh Nominasi Informasi Geospasial bersama Provinsi Jawa Barat dan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Perumusan kebijakan tersebut dilakukan pemerintah pusat melalui bidikan teknologi geospasial yang mampu menjadi simpul jaringan terkait data tutupan lahan, data ketinggian melalui foto udara, dan satelit.
Teknologi geospasial digunakan untuk menentukan zona rawan multi bencana, curah hujah, data geologi, dan pergerakan lempeng tektonik. Teknologi ini juga mampu menentukan rute evakuasi letusan gunung berapi melalui peta zonasi rawan, peta sebaran permukiman, dan jalan.
Tak hanya itu, teknologi geospasial ini juga lah yang digunakan dunia perbankan untuk menentukan lokasi-lokasi strategis tata letak ATM melalui analisa sebaran permukiman penduduk. Teknologi ini juga digunakan untuk pengembangan infrastruktur dari data spasial secara nasional.
"Hal ini perlu disosialisasikan lebih dalam, khususnya untuk menyambut Pekan Giospasial Nasional," ujar Deputi Bidang Informasi Geospasial Tematik Nurwadjedi, kepada wartawan, Selasa (27/5/2014).
Ditambahkan dia, saat ini belum banyak masyarakat yang mengetahui pentingnya informasi geospasial yang mampu membangun simpul jaringan yang baik antar pemerintah daerah, maupun antara kementerian dan pemerintah daerah.
Sementara itu, Kepala UPTD Tata Ruang Bappeda Provinsi Sumsel Regina Ariyanti melalui Kepala Seksi Data dan Informasi UPTD Bappeda Provinsi Sumsel Titin mengatakan, Provinsi Sumsel saat ini telah memiliki Jaringan Data Spasial Daerah (JDSD) sejak tahun 2010.
“Sumsel Sekarang telah memiliki Data Spasial JDSD sebagai sarana pemetaan terkait perencanaan pembangunan yang berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan Provinsi Sumsel,” terangnya.
Titin menambahkan, Provinsi Sumsel merupakan satu-satunya daerah di luar Jawa yang memperoleh Nominasi Informasi Geospasial bersama Provinsi Jawa Barat dan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
(san)
Explore More