Juragan Beras Dirampok, Harta Rp1 M Dikuras
A
A
A
SRAGEN - Kawanan perampok beraksi di rumah Eni Jamilah (35) juragan beras asal Dukuh Jarak, Desa Karanganyar, Kecamatan Plupuh, Sragen, Senin dini hari.
Berbekal senjata tajam, pelaku yang berjumlahsekitar lima orang berhasil melumpuhkan para penghuni rumah. Selanjutnya, satu mobil Mitsubhisi Pajero, satu truk, perhiasan seberat 30 gram dan uang tunai Rp15 juta berhasil digasak.
Informasi yang dihimpun di lokasi kejadian, aksi perampokan berlangsung sekitar pukul 01.00 WIB. Perampok diduga masuk dengan meloncati tembok pagar sisi barat dan belakang rumah yang memiliki ketinggian sekitar empat meter.
Setelah masuk ke pelataran, perampokselanjutnya mendatangi empat orang pekerja yang tidur di teras rumah.Mereka sejak beberapa hari terakhir tengah menggarap instalasi di rice mill milik Eni Jamilah. Para pekerja itu biasa dipanggil Pendi, Yudi,Hasan dan Mas Mi.
"Mereka sedang mengelas tempat untuk bekatul. Jadi bukan pegawai di sini," ujar Rohman, salah satu kerabat korban, Senin (26/5/2014). Para pekerja yang tengah tidur tersebut selanjutnya ditodong dengan celurit. Mengetahui ada perampok, Hasan sempat berusaha melawan namun kalah posisi. Dia sempat dipukul sebelum diikat dan dibekap mulutnya agar tidak berteriak.
Setelah melumpuhkan empat orang yang ada di teras rumah, diduga perampok selanjutnya berusaha masuk ke dalam melalui lantai dua dengan cara naik tangga. Mereka juga sempat mematikan pusat kontrol CCTV yang terpasang.
Setelah itu, penghuni rumah yang tidur di lantai satu giliran didatangi. Eni Jamilah yang tidur di dalam kamar langsung dibangunkan dan ditodong dengan senjata tajam. Begitu pula dengan Temu (50) pembantu rumah tangga yang tidur di kamar lain bersama Edwin Sahrul Bintoro (12) anak Eni Jamilah
juga turut ditodong.
Setelah diminta menunjukkan tempat penyimpanan barang berharga, perampok lalu mengikat dan membekap mulut ketiganya. "Kami tidak dapat berbuat apa-apa ketika ditodong dengan senjata tajam," ungkap Temu.
Selama ini, Eni Jamilah hanya hidup berdua dengan anaknya serta seorang pembantu setelah sang suami meninggal 1,5 tahun yang lalu.
Ketika semua penghuni rumah berikut para pekerja berhasil dilumpuhkan, dengan leluasa perampok mengacak acak isi rumah. Uang Rp15 juta berikut perhiasan dengan total seberat 30 gram yang tersimpan di brankas diambil.
Kondisi rumah yang tertutup rapat dari depan dan dikeliling tembok tinggi membuat orang yang ada di luar tidak dapat melihatnya. Terlebih lokasi rumah tergolong jauh dari pemukiman karena berada di sekitarnya area persawahan. "Mereka juga sempat makan makanan milik penghuni rumah," lanjut Rohman.
Belum puas menggasak perhiasan dan uang, perampok membawa kabur mobil Mitsubhisi Pajero dan satu truk. Jika ditotal, jumlah kerugian yang diderita mencapai Rp1 miliar.
Satu truk lainnya tidak dibawa karena kebetulan di dalam bak terdapat karung-karung berisi gabah. Mereka kabur melalui pintu gerbang bagian depan. Setelah perampok pergi, sekitar pukul 03.00 WIB, Yudi yang ikatannya sedikit longgar berhasil melepaskan diri.
Dia lalu melepas ikatan ketiga rekannya berikut penghuni rumah yang disekap di dalam. Ia juga keluar meminta bantuan warga di sekitarnya. Kejadian ini pun selanjutnya dilaporkan ke Polisi.
"Untuk mengusut pelakunya, kami telah melakukan olah TKP (tempat kejadian perkara) dan meminta keterangan saksi," ujar Kapolres Sragen AKBP Dani Hernando.
Berbekal senjata tajam, pelaku yang berjumlahsekitar lima orang berhasil melumpuhkan para penghuni rumah. Selanjutnya, satu mobil Mitsubhisi Pajero, satu truk, perhiasan seberat 30 gram dan uang tunai Rp15 juta berhasil digasak.
Informasi yang dihimpun di lokasi kejadian, aksi perampokan berlangsung sekitar pukul 01.00 WIB. Perampok diduga masuk dengan meloncati tembok pagar sisi barat dan belakang rumah yang memiliki ketinggian sekitar empat meter.
Setelah masuk ke pelataran, perampokselanjutnya mendatangi empat orang pekerja yang tidur di teras rumah.Mereka sejak beberapa hari terakhir tengah menggarap instalasi di rice mill milik Eni Jamilah. Para pekerja itu biasa dipanggil Pendi, Yudi,Hasan dan Mas Mi.
"Mereka sedang mengelas tempat untuk bekatul. Jadi bukan pegawai di sini," ujar Rohman, salah satu kerabat korban, Senin (26/5/2014). Para pekerja yang tengah tidur tersebut selanjutnya ditodong dengan celurit. Mengetahui ada perampok, Hasan sempat berusaha melawan namun kalah posisi. Dia sempat dipukul sebelum diikat dan dibekap mulutnya agar tidak berteriak.
Setelah melumpuhkan empat orang yang ada di teras rumah, diduga perampok selanjutnya berusaha masuk ke dalam melalui lantai dua dengan cara naik tangga. Mereka juga sempat mematikan pusat kontrol CCTV yang terpasang.
Setelah itu, penghuni rumah yang tidur di lantai satu giliran didatangi. Eni Jamilah yang tidur di dalam kamar langsung dibangunkan dan ditodong dengan senjata tajam. Begitu pula dengan Temu (50) pembantu rumah tangga yang tidur di kamar lain bersama Edwin Sahrul Bintoro (12) anak Eni Jamilah
juga turut ditodong.
Setelah diminta menunjukkan tempat penyimpanan barang berharga, perampok lalu mengikat dan membekap mulut ketiganya. "Kami tidak dapat berbuat apa-apa ketika ditodong dengan senjata tajam," ungkap Temu.
Selama ini, Eni Jamilah hanya hidup berdua dengan anaknya serta seorang pembantu setelah sang suami meninggal 1,5 tahun yang lalu.
Ketika semua penghuni rumah berikut para pekerja berhasil dilumpuhkan, dengan leluasa perampok mengacak acak isi rumah. Uang Rp15 juta berikut perhiasan dengan total seberat 30 gram yang tersimpan di brankas diambil.
Kondisi rumah yang tertutup rapat dari depan dan dikeliling tembok tinggi membuat orang yang ada di luar tidak dapat melihatnya. Terlebih lokasi rumah tergolong jauh dari pemukiman karena berada di sekitarnya area persawahan. "Mereka juga sempat makan makanan milik penghuni rumah," lanjut Rohman.
Belum puas menggasak perhiasan dan uang, perampok membawa kabur mobil Mitsubhisi Pajero dan satu truk. Jika ditotal, jumlah kerugian yang diderita mencapai Rp1 miliar.
Satu truk lainnya tidak dibawa karena kebetulan di dalam bak terdapat karung-karung berisi gabah. Mereka kabur melalui pintu gerbang bagian depan. Setelah perampok pergi, sekitar pukul 03.00 WIB, Yudi yang ikatannya sedikit longgar berhasil melepaskan diri.
Dia lalu melepas ikatan ketiga rekannya berikut penghuni rumah yang disekap di dalam. Ia juga keluar meminta bantuan warga di sekitarnya. Kejadian ini pun selanjutnya dilaporkan ke Polisi.
"Untuk mengusut pelakunya, kami telah melakukan olah TKP (tempat kejadian perkara) dan meminta keterangan saksi," ujar Kapolres Sragen AKBP Dani Hernando.
(lns)