Petani Cirebon Pertanyakan Bantuan Benih dan Pupuk

Senin, 26 Mei 2014 - 14:43 WIB
Petani Cirebon Pertanyakan...
Petani Cirebon Pertanyakan Bantuan Benih dan Pupuk
A A A
CIREBON - Para petani di Kabupaten Cirebon mempertanyakan bantuan dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) untuk memenuhi kebutuhan jelang musim tanam tahun ini. Mereka hingga kini menghadapi kesulitan memperoleh pupuk tertentu.

Pengurus Lembaga Pengembangan Pertanian Nahdlatul Ulama (LPPNU) Dedi Abbas menyatakan, biasanya setiap tahun petani menerima bantuan dari pemerintah pusat. Bantuan tersebut disalurkan melalui Dinas Pertanian Perkebunan Peternakan dan Kehutanan (Distanbunnakhut).

"Nantinya dinas inilah yang memfasilitasi dan menyalurkan kepada setiap petani atau melalui kelompok tani di setiap wilayah," ujar dia, Senin (26/5/2014).

Bantuan yang diberikan di antaranya pupuk dan benih padi. Pendistribusiannya disesuaikan luas lahan pertanian. Mereka berharap bantuan segera turun mengingat musim tanam sudah tiba. Hanya saja, lanjut dia, kalaupun bantuan turun, kemungkinan penggunaannya tak optimal karena para petani telah menyebar benih.

"Begitu juga dengan pupuk. Pemerintah selama ini santer menggalakkan proses pemupukan berimbang, tapi realisasi bantuan pupuk justru tak jelas," tambah dia.

Belum jelasnya realisasi bantuan benih dan pupuk membuat para petani akhirnya harus merogoh koceknya sendiri. Petani saat ini kesulitan memperoleh pupuk jenis ponska, sedangkan jenis urea masih stabil.

Lambatnya bantuan APBN juga dikeluhkan Ketua Kelompok Tani Luwung Kencana, Kecamatan Susukan, Kabupaten Cirebon, Jaja Suharja. Pihaknya pun meminta dan mendesak dinas terkait untuk segera mendistribusikan pupuk dan benih kepada para petani. "Sampai sekarang kami masih menunggu realisasi bantuan tersebut," cetus dia.

Menurut dia, apabila pendistribusian dilakukan dengan baik proses percepatan tanam yang digembar-gemborkan dinas pertanian akan terlaksana dan petani pun tak mengalami kerugian.
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.0115 seconds (0.1#10.140)