Satu Warga Sukabumi Tewas Terjangkit HIV/AIDS
A
A
A
SUKABUMI - Seorang warga Kabupaten Sukabumi tewas akibat terjangkit virus Human Immunodeficiency Virus/ Acquired Immune Deficiency Syndrome (HIV/AIDS). Dengan demikian sepanjang 2014 ini terdapat delapan orang warga yang meninggal akibat penyakit tersebut.
Berdasarkan data Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kabupaten Sukabumi kasus kematian seorang penderita HIV/AIDS ini diketahui berdasarkan laporan yang diterima pada Rabu 21 Mei 2014 lalu.
Korban yang identitasnya dirahasiakan ini telah terjangkit virus mematikan tersebut sejak beberapa tahun terakhir.
Sekretaris KPA Kabupaten Sukabumi dr Asep Suherman menerangkan dengan kasus kematian ini maka jumlah penderita HIV/AIDS yang meninggal dunia sepanjang 2014 ini mencapai delapan orang.
“Kami menerima laporan lagi, bahwa satu penderita meninggal dunia, maka jumlah kasus kematian menjadi delapan orang,” ungkap Asep, Minggu (25/5/2014).
Akumulasi data tahun 2013 hingga kini, maka keseluruhan kasus kematian akibat HIV/AIDS sebanyak 109.
Asep Suherman mengatakan, dengan data tersebut maka penyebaran virus cendrung meningkat setiap tahunnya, bahkan KPA memperkirakan setiap bulannya ditemukan kurang lebih 10 kasus.
Umumnya penyebaran terjadi akibat seks bebas. “Dikatakan kasus baru karena identitas maupun domisili mereka baru terungkap atau berbeda dengan penderita-penderita sebelumnya yang sudah lebih dahulu terdata,” papar Asep.
Sejauh ini, KPA tengah menangani pengobatan 324 orang penderita dengan tingkat penularan yang berbeda.
Disamping itu hasil pemetaan KPA, terdapat 10 kecamatan yang ditetapkan sebagai daerah rawan penyebaran HIV/IAIDS. Daerah tersebut antara lain Kecamatan Cisaat, Cibadak, Sukaraja, Sukabumi, Cikembar, Cicurug, Pelabuhanratu, Ciracap, Ciantayan dan Kecamatan Kebon Pedes.
Sementara itu Bendahara Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kabupaten Sukabumi, Yohana Sunarto mengungkapkan upaya menekan penyebaran HIV/AIDS harus dilakukan sejak dini, salah satunya dengan cara menjauhkan anak-anak dari lingkungan yang berpotensi penyebaran virus.
“Dengan cara menanamkan moral dan pengetahuan akan bahaya-bahayanya,” tutur Yohana.
Berdasarkan data Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kabupaten Sukabumi kasus kematian seorang penderita HIV/AIDS ini diketahui berdasarkan laporan yang diterima pada Rabu 21 Mei 2014 lalu.
Korban yang identitasnya dirahasiakan ini telah terjangkit virus mematikan tersebut sejak beberapa tahun terakhir.
Sekretaris KPA Kabupaten Sukabumi dr Asep Suherman menerangkan dengan kasus kematian ini maka jumlah penderita HIV/AIDS yang meninggal dunia sepanjang 2014 ini mencapai delapan orang.
“Kami menerima laporan lagi, bahwa satu penderita meninggal dunia, maka jumlah kasus kematian menjadi delapan orang,” ungkap Asep, Minggu (25/5/2014).
Akumulasi data tahun 2013 hingga kini, maka keseluruhan kasus kematian akibat HIV/AIDS sebanyak 109.
Asep Suherman mengatakan, dengan data tersebut maka penyebaran virus cendrung meningkat setiap tahunnya, bahkan KPA memperkirakan setiap bulannya ditemukan kurang lebih 10 kasus.
Umumnya penyebaran terjadi akibat seks bebas. “Dikatakan kasus baru karena identitas maupun domisili mereka baru terungkap atau berbeda dengan penderita-penderita sebelumnya yang sudah lebih dahulu terdata,” papar Asep.
Sejauh ini, KPA tengah menangani pengobatan 324 orang penderita dengan tingkat penularan yang berbeda.
Disamping itu hasil pemetaan KPA, terdapat 10 kecamatan yang ditetapkan sebagai daerah rawan penyebaran HIV/IAIDS. Daerah tersebut antara lain Kecamatan Cisaat, Cibadak, Sukaraja, Sukabumi, Cikembar, Cicurug, Pelabuhanratu, Ciracap, Ciantayan dan Kecamatan Kebon Pedes.
Sementara itu Bendahara Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kabupaten Sukabumi, Yohana Sunarto mengungkapkan upaya menekan penyebaran HIV/AIDS harus dilakukan sejak dini, salah satunya dengan cara menjauhkan anak-anak dari lingkungan yang berpotensi penyebaran virus.
“Dengan cara menanamkan moral dan pengetahuan akan bahaya-bahayanya,” tutur Yohana.
(sms)