Gubernur Sumsel Turun Langsung Dalam Proyek Jalur KA Batu Bara

Minggu, 25 Mei 2014 - 09:31 WIB
Gubernur Sumsel Turun...
Gubernur Sumsel Turun Langsung Dalam Proyek Jalur KA Batu Bara
A A A
PALEMBANG - Gubernur Sumatera Selatan Alex Noerdin akan turun langsung dalam penyelesaian proyek pembangunan jalur kereta api batu bara dari Tanjung Enim-Tanjung Api-api. Hal ini diungkapkan Alex Noerdin saat menerima perwakilan dari PT. Mega Guna Ganda Semesta.

Saat mendengar paparan mengenai Feasibility Study terkait Pembangunan Jalan Kereta Api Angkutan Batu Bara Tanjung Enim-Tanjung Api-Api. Sabtu (24/5/2014) di Griya Agung Palembang, Alex Noerdin mengatakan, seminggu lalu status kepastian mengenai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) sudah diparaf oleh 2 menteri yakni Menteri Keuangan dan Menteri Dalam Negeri. Dirinya turun langsung karena melihat banyaknya hambatan dalam perizinan status Tanjung Api-api menjadi Kawasan Ekonomi Khusus.

Dalam beberapa kesempatan, Alex Noerdin menemui Menko Perekonomian Chairul Tanjung. Menko Perekonomian berkomitmen untuk segera menandatangani PP terkait KEK TAA. Dan, pada hari Senin (26/5) siap ditandatangani oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

"Pelaksanaan pembangunan Tanjung Api-api menjadi Kawasan Ekonomi Khusus dapat dipercepat asalkan kita cepat dalam melaksakan persyaratan ini. Gubernur berkomitmen untuk turun langsung dalam pembangunan TAA, dan akan mengawal pembangunan KEK-TAA," katanya.

Gubernur terkesan dengan Menko Perekonomian yang baru yang memiliki komitmen yang sama dengan dirinya, terkait masalah perizinan yang ditunda-tunda. "Kenapa harus ditunda-tunda, jika minta uang baru ditunda mengingat keterbatasan dana. Ini hanya masalah perizinan," ungkap Alex.

Sementara itu, PT. Mega Guna Ganda Semesta melalui Direktur Utama Muljadi Sanjaya mengatakan dalam FS ini terdiri atas enam kajian di antaranya, kajian hukum dan kelembagaan, teknis, kelayakan proyek, lingkungan, dan sosial, bentuk kerja sama dalam penyediaan infrastruktur, dan kebutuhan dukungan pemerintah.

Dia menambahkan, saat ini harga batu bara cenderung tidak stabil. "Hal ini menjadi tantangan bagi kami untuk menekan harga, karena yang yang membuat tingginya harga batu bara di dunia adalah transportasi yang dinilai masih tinggi."

Saat ini, potensi batu bara Sumsel sekitar 56.520.000 ton. Pihaknya yakin akan dapat dieksplor dengan terciptanya jalur transportasi khusus batu bara ini. Kriteria penentuan jalur kereta api ini disesuaikan dengan Rencana Umum Tata Ruang Regional (RUTR) sesuai dengan Undang-undang No. 23 Tahun 2007 tentang Perkeretaapian.
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7018 seconds (0.1#10.140)