Demam Berdarah Serang Warga Boyolali
A
A
A
BOYOLALI - Empat Warga Dukuh Kerep, Desa Tegalsari, Kecamatan Karanggede, Boyolali, positif terkena demam berdarah. Penyakit itu menyerang warga di masa transisi musim yang terjadi seperti saat ini.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali Yulianto Prabowo menyebutkan, laporan yang masuk kepada dirinya ada belasan warga yang terkena demam berdarah. Namun, setelah dilakukan penelusuran, hanya empat warga yang positif menderita demam berdarah, sedangkan lainnya hanya mengalami gejala yang mirip penyakit itu.
Ia mengatakan, empat orang itu saat ini sudah dirawat intensif oleh tim Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali. "Sudah kita ambil tindakan kepada para warga yang positif terkena DB tersebut, semoga segera membaik," ucapnya.
Ia mengatakan, selain merawat intensif para korban, pihaknya juga bakal melakukan pengasapan di wilayah desa setempat. Dengan pengasapan itu, nantinya mata rantai nyamuk yang menjadi penyebar penyakit itu dapat diputus. Dengan demikian, jumlah korban dapat diminimalisasi dengan cepat. "Pengasapan nanti akan dilakukan Selasa pekan depan," imbuhnya.
Pihaknya juga berharap agar masyarakat berperan aktif untuk menjaga lingkungan mereka. Hal ini dengan membudayakan pola hidup bersih di lingkungan masyarakat. Jika pola hidup bersih tidak dilakukan, pengasapan yang dilakukan oleh Dinkes tidak akan ada gunanya.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali Yulianto Prabowo menyebutkan, laporan yang masuk kepada dirinya ada belasan warga yang terkena demam berdarah. Namun, setelah dilakukan penelusuran, hanya empat warga yang positif menderita demam berdarah, sedangkan lainnya hanya mengalami gejala yang mirip penyakit itu.
Ia mengatakan, empat orang itu saat ini sudah dirawat intensif oleh tim Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali. "Sudah kita ambil tindakan kepada para warga yang positif terkena DB tersebut, semoga segera membaik," ucapnya.
Ia mengatakan, selain merawat intensif para korban, pihaknya juga bakal melakukan pengasapan di wilayah desa setempat. Dengan pengasapan itu, nantinya mata rantai nyamuk yang menjadi penyebar penyakit itu dapat diputus. Dengan demikian, jumlah korban dapat diminimalisasi dengan cepat. "Pengasapan nanti akan dilakukan Selasa pekan depan," imbuhnya.
Pihaknya juga berharap agar masyarakat berperan aktif untuk menjaga lingkungan mereka. Hal ini dengan membudayakan pola hidup bersih di lingkungan masyarakat. Jika pola hidup bersih tidak dilakukan, pengasapan yang dilakukan oleh Dinkes tidak akan ada gunanya.
(zik)