Perang Antar Suku di Timika Gunung Kembali Terjadi

Kamis, 22 Mei 2014 - 16:38 WIB
Perang Antar Suku di Timika Gunung Kembali Terjadi
Perang Antar Suku di Timika Gunung Kembali Terjadi
A A A
TIMIKA - Perang antar Suku Mony dan Dany di Kampung Timika Gunung, Jayanti, Distrik Kuala Kencana, Timika, Papua kembali terjadi. Ratusan warga yang terlibat bentrokan saling serang dengan menggunakan anak panah.

Aparatpun terlihat kewalahan meredam nafsu dan amarah warga yang hingga kini sulit untuk didamaikan.

Pertikaian antarkedua kampung ini sudah bermula sejak awal bulan Januari lalu yang dipicu sengketa lahan garapan antara Suku Dani dan Mony.

Berbagai upayapun sudah dilakukan oleh aparat setempat bahkan pejabat pemda tingkat provinsipun sudah diterjunkan ke lokasi antar kedua kampung itu.

Namun hingga kini mereka masih saja memilih perang dengan dalih hukum adat dan harga diri kelompoknya.

Padahal sejak pertikaian ini terjadi hingga saat ini tercatat dua puluh orang sudah tewas dari kedua kelompok yang terlibat pertikaian.

Sementara ratusan orang mengalami luka luka bahkan puluhan rumah dan lahan perkebunan mereka dibakar dan dirusak saat pertikaian berlangsung.

Aparat kepolisian dan TNI berkali kali diterjunkan ke lokasi namun itupun tak membuat warga mengurungkan hasrat untuk saling serang diantara kedua kelompok tersebut.

Pagi tadi kedua kubu terlibat aksi saling serang dengan melepaskan anak panah padahal sudah selama sepekan ini kondisi di antar kedua kampung sudah mereda.

Untuk menghentikan pertikaian itu polisi mendatangkan salah satu pengurus lembaga adat Papua Tinus Kogoya.

Sang pengurus adat inipun mengimbau kedua kedua kelompok agar mau menghentikan pertikaian dan membicarakan proses damai agar kondisi pertikaian itu segera berakhir.

Aparat kepolisian yang tak mau kecolongan dengan aksi warga ini juga memasangkan pagar kawat berduri yang biasa dipasangkan untuk pengaman di kawasan kawasan tertentu.

Pihak kepolisian berharap dengan dipasangnya pagar kawat ini akses warga untuk saling serang bisa dibatasi sehingga memperkecil kedua kelompok untuk melakukan aksi pembakaran dan perusakan rumah dan lahan di wilayah itu.
(sms)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4935 seconds (0.1#10.140)