Kapolres OKI Pastikan Pelaku Penembakan Bukan Polisi
A
A
A
KAYUAGUNG - Kepolisian Resor (Polres) Ogan Komering Ilir (OKI) memastikan penembakan yang dilakukan terhadap Pulek (30) warga Desa Kayu Labu, Kecamatan Pedamaran Timur, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) bukan dilakukan anggota Polri.
Kapolres OKI AKBP Erwin Rachmat menegaskan, bahwa pelaku penembakan itu bukan anggota Polres OKI.
"Saya pastikan pelaku penembakan bukan anggota kita, karena Polres OKI tidak pernah menugaskan personil untuk ngepam (berjaga) di kebun sawit, sekali lagi kami tegaskan pelakunya bukan Polisi," ungkap Erwin, Rabu (21/5/2014).
Sumber di Polres OKI menambahkan, jika memang benar senjata yang digunakan merupakan senapan serbu M 16 maka dipastikan pelakunya bukan anggota Polri.
"Karena Polisi tidak menggunakan senjata tersebut. Itu senjata (M16) merupakan senjata laras panjang milik TNI AD yang lazim digunakan untuk operasi penyerbuan, " timpalnya.
Sementara menurut salah satu warga Kayulabu, yang enggan dipublikasikan namanya, jika dilihat dari serpihan pelurunya memang diduga senjata yang dipakai adalah M 16 yang merupakan senapan serbu yang sering digunakan personel TNI.
Apalagi, kata dia, memang lahan sawit milik PT Gading Jaya (Sampoerna Group) itu dijaga oleh oknum TNI AD yang di BKO-kan (bawah kendali operasi) oleh komandan satuannya untuk menjaga lahan sawit tersebut.
"Ya karena orang dusun disini memang lebih takut dengan TNI aripada Polisi makanya pemilik perkebunan (Sampoerna Agro) minta aparat TNI untuk menjaga lahan mereka, " kata dia.
Biasanya, lanjut dia, perusahaan meminta langsung personel TNI AD untuk menjaga kebun ke komandan satuan atau komandan wilayah. "Ya pimpinan Sampoerna di pusat tentunya mempunyai kedekatan dengan para pimpinan mereka di Jakarta, " tandas warga tersebut.
Kapolres OKI AKBP Erwin Rachmat menegaskan, bahwa pelaku penembakan itu bukan anggota Polres OKI.
"Saya pastikan pelaku penembakan bukan anggota kita, karena Polres OKI tidak pernah menugaskan personil untuk ngepam (berjaga) di kebun sawit, sekali lagi kami tegaskan pelakunya bukan Polisi," ungkap Erwin, Rabu (21/5/2014).
Sumber di Polres OKI menambahkan, jika memang benar senjata yang digunakan merupakan senapan serbu M 16 maka dipastikan pelakunya bukan anggota Polri.
"Karena Polisi tidak menggunakan senjata tersebut. Itu senjata (M16) merupakan senjata laras panjang milik TNI AD yang lazim digunakan untuk operasi penyerbuan, " timpalnya.
Sementara menurut salah satu warga Kayulabu, yang enggan dipublikasikan namanya, jika dilihat dari serpihan pelurunya memang diduga senjata yang dipakai adalah M 16 yang merupakan senapan serbu yang sering digunakan personel TNI.
Apalagi, kata dia, memang lahan sawit milik PT Gading Jaya (Sampoerna Group) itu dijaga oleh oknum TNI AD yang di BKO-kan (bawah kendali operasi) oleh komandan satuannya untuk menjaga lahan sawit tersebut.
"Ya karena orang dusun disini memang lebih takut dengan TNI aripada Polisi makanya pemilik perkebunan (Sampoerna Agro) minta aparat TNI untuk menjaga lahan mereka, " kata dia.
Biasanya, lanjut dia, perusahaan meminta langsung personel TNI AD untuk menjaga kebun ke komandan satuan atau komandan wilayah. "Ya pimpinan Sampoerna di pusat tentunya mempunyai kedekatan dengan para pimpinan mereka di Jakarta, " tandas warga tersebut.
(sms)