4 Siswa Tak Lulus UN Tingkat SMA di Klaten

4 Siswa Tak Lulus UN Tingkat SMA di Klaten
A
A
A
KLATEN - Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Klaten, mencatat setidaknya ada empat siswa yang tidak lulus Ujian Nasional tingkat SMA sederajat 2014 ini. Empat Siswa yang tidak lulus tiga di antaranya dari Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).
Kepala Disdik Klaten Pantoro, menyebutkan tiga siswa yang tidak lulus dari Katagori SMK, dua di antaranya tidak menyelesaikan program pendidikan wajib selama empat tahun di SMK yang bersangkutan.
Sehingga secara otomatis siswa itu dinyatakan tidak lulus. Sedangkan untuk satu siswa lainnya, tidak lulus karena nilai siswa itu tidak mencukupi ambang batas yang ditentukan.
Sedangkan untuk katagori SMA maupun Madrasah Aliyah, satu siswa yang tidak lulus didiskualifikasi setelah melakukan pelanggaran. Sehingga jika dihitung menurut jumlah peserta yang mengikuti UN kelulusan itu mencapai 100 persen.
Ia mengatakan untuk pengumunan ujian, menurutnya serentak dilakukan Pada Selasa sore sekitar pukul 16.00 WIB. Pengumuman itu sebagian besar di antarkan ke rumah masing-masing siswa. Hal itu dilakukan untuk meminimalisasi adanya konvoi yang dilakukan oleh para siswa yang menerima pengumuman kelulusan.
“Secara keseluruhan ada 13.754 peserta ujian di tingkat SMA Seserajat dan yang tidak lulus empat siswa karena ada permasalahan itu,” ucapnya.
Sementara itu di Kabupaten Boyolali, tiga siswa dinyatakan tidak lulus dalam ujian nasional tingkat SMA sederajat tahun ini.
Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olehraga (Disdikpora) kabupaten Boyolali, Abdul Rahman, mengatakan tiga siswa yang tidak lulus itu merupakan siswa dari Katagori SMA. Menurutnya dua siswa dari Madrasah Aliyah dan satu siswa dari SMA jurusan IPS.
Sedangkan untuk kategori Sekolah Menengah Kejuruan, menurutnya seluruh siswa peserta ujian di kabupaten Boyolali lulus 100 persen. “Total ada 9.722 siswa SMA yang lulus ujian nasional, jika dirata-rata kelulusan kita mencapai 99,97 persen,” ucapnya.
Ia mengatakan hasil pengumuman itu hendaknya ditanggapi dengan positif oleh para siswa yang ada di Boyolali. Pihaknya mengimbau agar para siswa tidak melakukan konvoi atupun perayaan kelulusan secara berlebihan. Pasalnya hal itu justru akan memberikan efek negatif bagi para siswa yang ada.
Kepala Disdik Klaten Pantoro, menyebutkan tiga siswa yang tidak lulus dari Katagori SMK, dua di antaranya tidak menyelesaikan program pendidikan wajib selama empat tahun di SMK yang bersangkutan.
Sehingga secara otomatis siswa itu dinyatakan tidak lulus. Sedangkan untuk satu siswa lainnya, tidak lulus karena nilai siswa itu tidak mencukupi ambang batas yang ditentukan.
Sedangkan untuk katagori SMA maupun Madrasah Aliyah, satu siswa yang tidak lulus didiskualifikasi setelah melakukan pelanggaran. Sehingga jika dihitung menurut jumlah peserta yang mengikuti UN kelulusan itu mencapai 100 persen.
Ia mengatakan untuk pengumunan ujian, menurutnya serentak dilakukan Pada Selasa sore sekitar pukul 16.00 WIB. Pengumuman itu sebagian besar di antarkan ke rumah masing-masing siswa. Hal itu dilakukan untuk meminimalisasi adanya konvoi yang dilakukan oleh para siswa yang menerima pengumuman kelulusan.
“Secara keseluruhan ada 13.754 peserta ujian di tingkat SMA Seserajat dan yang tidak lulus empat siswa karena ada permasalahan itu,” ucapnya.
Sementara itu di Kabupaten Boyolali, tiga siswa dinyatakan tidak lulus dalam ujian nasional tingkat SMA sederajat tahun ini.
Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olehraga (Disdikpora) kabupaten Boyolali, Abdul Rahman, mengatakan tiga siswa yang tidak lulus itu merupakan siswa dari Katagori SMA. Menurutnya dua siswa dari Madrasah Aliyah dan satu siswa dari SMA jurusan IPS.
Sedangkan untuk kategori Sekolah Menengah Kejuruan, menurutnya seluruh siswa peserta ujian di kabupaten Boyolali lulus 100 persen. “Total ada 9.722 siswa SMA yang lulus ujian nasional, jika dirata-rata kelulusan kita mencapai 99,97 persen,” ucapnya.
Ia mengatakan hasil pengumuman itu hendaknya ditanggapi dengan positif oleh para siswa yang ada di Boyolali. Pihaknya mengimbau agar para siswa tidak melakukan konvoi atupun perayaan kelulusan secara berlebihan. Pasalnya hal itu justru akan memberikan efek negatif bagi para siswa yang ada.
(lns)