Pembersihan Material Longsor Sinjai Terkendala Hujan Deras
A
A
A
SINJAI - Dengan alat seadanya, puluhan warga dibantu personel TNI dari KODIM 1424/Sinjai kembali membersihkan material longsor yang menutupi saluran irigasi Apareng 3 di Dusun Pao-pao, Desa Palangka, Kecamatan Sinjai Selatan, Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan.
"Untuk sampai ke lokasi longsor, kami harus berjalan kaki sepanjang 1, 5 kilometer melewati kebun cengkeh dan rimbunan bambu serta menyusuri pinggiran Sungai Apareng," ujar Abdullah, salah seorang warga yang ikut membersihkan material longsor, Senin (19/5/2014).
Namun, upaya yang dilakukan warga bersama personil TNI tersebut tidak berlangsung lama. Sekira pukul 10.00 WITA, tiba-tiba hujan deras mengguyur wilayah tersebut. Untuk menghindari terjadinya longsor susulan yang bisa membahayakan keselamatan mereka, puluhan warga tersebut memilih kembali pulang ke rumahnya.
"Kami memilih meninggalkan lokasi longsor demi keselamatan warga karena hujan deras yang tiba-tiba mengguyur," ujar Waris, salah seorang personel TNI.
Di tempat terpisah, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sinjai Andi Junaedi Mustafa mengatakan, saat ini Pemerintah Kabupaten Sinjai telah berupaya membantu warga dalam pembersihan material longsor.
Menurutnya, Pihak BPBD Kabupaten Sinjai telah menghubungi instansi teknis seperti Dinas Pekerjaan Umum dan Bina Marga Provinsi Sulawesi Selatan untuk menerjunkan alat berat ke wilayah longsor. "Tetapi, karena medan yang sulit, ditambah tanah yang labil dan cuaca buruk, sampai saat ini belum satu pun alat berat yang berhasil mencapai lokasi longsor," ujarnya.
Andi Junaedi menambahkan, untuk mencari solusi lain, pihaknya telah mengagendakan rapat dengan instansi terkait agar masalah ini tertangani secepatnya. "Saya telah laporkan hal ini ke Pak Bupati dan akan menggelar rapat dengan instansi terkait dalam waktu dekat," ujar Andi.
Sementara itu Komandan Kodim 1424/Sinjai Letkol Infanteri Maskun Nafik mengatakan, penanganan longsor secara cepat sangat dibutuhkan. Menurutnya, jika penanganan terlambat dilakukan terhadap saluran irigasi Apareng 3, dikhawatirkan terjadi gagal panen dan yang dirugikan adalah ribuan petani yang bermukim di tiga desa.
Diberitakan sebelumnya, tanah longsor menutup saluran irigasi Apareng 3 di Dusun Pao-pao, Desa Palangka, Kecamatan Sinjai Selatan, Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan. Longsor terjadi setelah wilayah tersebut diguyur hujan deras Rabu (14/5/2014).
"Untuk sampai ke lokasi longsor, kami harus berjalan kaki sepanjang 1, 5 kilometer melewati kebun cengkeh dan rimbunan bambu serta menyusuri pinggiran Sungai Apareng," ujar Abdullah, salah seorang warga yang ikut membersihkan material longsor, Senin (19/5/2014).
Namun, upaya yang dilakukan warga bersama personil TNI tersebut tidak berlangsung lama. Sekira pukul 10.00 WITA, tiba-tiba hujan deras mengguyur wilayah tersebut. Untuk menghindari terjadinya longsor susulan yang bisa membahayakan keselamatan mereka, puluhan warga tersebut memilih kembali pulang ke rumahnya.
"Kami memilih meninggalkan lokasi longsor demi keselamatan warga karena hujan deras yang tiba-tiba mengguyur," ujar Waris, salah seorang personel TNI.
Di tempat terpisah, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sinjai Andi Junaedi Mustafa mengatakan, saat ini Pemerintah Kabupaten Sinjai telah berupaya membantu warga dalam pembersihan material longsor.
Menurutnya, Pihak BPBD Kabupaten Sinjai telah menghubungi instansi teknis seperti Dinas Pekerjaan Umum dan Bina Marga Provinsi Sulawesi Selatan untuk menerjunkan alat berat ke wilayah longsor. "Tetapi, karena medan yang sulit, ditambah tanah yang labil dan cuaca buruk, sampai saat ini belum satu pun alat berat yang berhasil mencapai lokasi longsor," ujarnya.
Andi Junaedi menambahkan, untuk mencari solusi lain, pihaknya telah mengagendakan rapat dengan instansi terkait agar masalah ini tertangani secepatnya. "Saya telah laporkan hal ini ke Pak Bupati dan akan menggelar rapat dengan instansi terkait dalam waktu dekat," ujar Andi.
Sementara itu Komandan Kodim 1424/Sinjai Letkol Infanteri Maskun Nafik mengatakan, penanganan longsor secara cepat sangat dibutuhkan. Menurutnya, jika penanganan terlambat dilakukan terhadap saluran irigasi Apareng 3, dikhawatirkan terjadi gagal panen dan yang dirugikan adalah ribuan petani yang bermukim di tiga desa.
Diberitakan sebelumnya, tanah longsor menutup saluran irigasi Apareng 3 di Dusun Pao-pao, Desa Palangka, Kecamatan Sinjai Selatan, Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan. Longsor terjadi setelah wilayah tersebut diguyur hujan deras Rabu (14/5/2014).
(zik)