Medan dianggap pasar potensial penyelundupan sabu-sabu
A
A
A
Sindonews.com – Percobaan penyelundupan sabu-sabu seberat 579,6 gram oleh seorang warga Negara Thailand, Tipan Pruksa (27) dinilai merupakan upaya jaringan narkoba internasional untuk memperluas segmen pasar di Kota Medan.
Kriminolog asal Medan Nursariani Simatupang mengatakan, Kota Medan sudah dianggap sebagai segmen pasar yang menarik bagi pengedar narkotika internasional.
Sebab, pengedar narkotika juga sudah memantau tingkat kebutuhan narkotika di Kota Medan yang mungkin semakin besar.
Sama seperti bisnis, selagi permintaan tinggi, maka supply barang pun akan terus meningkat sehingga tidak heran bila kurir narkotika selalu berupaya bisa menyelundupkan narkotika.
Dosen Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) ini mengharapkan aparat kepolisian mampu memutus mata rantai pengedaran narkotika. Sebab, itu satu-satunya cara menurunkan permintaan narkotika.
“Setidaknya, pengguna narkotika yang ada selama ini dibina dan disediakan tempat rehabilitasi yang memadai. Sedangkan pengedarnya harus ditangkap sehingga kebutuhan anak narkotika itu sendiri lambat laun menurun. Pengedar narkotika antarbangsa pun tidak lagi memandang Kota Medan sebagai lumbung untuk mengedarkan barang haram tersebut,” katanya, Jumat 16 Mei 2014. .
Nursariani Simatupang mengungkapkan, penangkapan kurir narkotika di Kualanamu yang telah berulang kali dilakukan mengindikasikan adanya pembiaran dari bandara asal tersangka.
“Seharusnya, sesama bandara internasional, mereka (petugas bandara) yang ada di Bandara Dong Muang, Bangkok dan Kuala Lumpur bisa memeriksa dan menangkap kurir narkotika tersebut. Tidak membiarkan hingga ke Indonesia,” tandasnya.
Kriminolog asal Medan Nursariani Simatupang mengatakan, Kota Medan sudah dianggap sebagai segmen pasar yang menarik bagi pengedar narkotika internasional.
Sebab, pengedar narkotika juga sudah memantau tingkat kebutuhan narkotika di Kota Medan yang mungkin semakin besar.
Sama seperti bisnis, selagi permintaan tinggi, maka supply barang pun akan terus meningkat sehingga tidak heran bila kurir narkotika selalu berupaya bisa menyelundupkan narkotika.
Dosen Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) ini mengharapkan aparat kepolisian mampu memutus mata rantai pengedaran narkotika. Sebab, itu satu-satunya cara menurunkan permintaan narkotika.
“Setidaknya, pengguna narkotika yang ada selama ini dibina dan disediakan tempat rehabilitasi yang memadai. Sedangkan pengedarnya harus ditangkap sehingga kebutuhan anak narkotika itu sendiri lambat laun menurun. Pengedar narkotika antarbangsa pun tidak lagi memandang Kota Medan sebagai lumbung untuk mengedarkan barang haram tersebut,” katanya, Jumat 16 Mei 2014. .
Nursariani Simatupang mengungkapkan, penangkapan kurir narkotika di Kualanamu yang telah berulang kali dilakukan mengindikasikan adanya pembiaran dari bandara asal tersangka.
“Seharusnya, sesama bandara internasional, mereka (petugas bandara) yang ada di Bandara Dong Muang, Bangkok dan Kuala Lumpur bisa memeriksa dan menangkap kurir narkotika tersebut. Tidak membiarkan hingga ke Indonesia,” tandasnya.
(sms)