Longsor putuskan akses sejumlah kecamatan di Garut
A
A
A
Sindonews.com – Longsor memutuskan arus lalu lintas sejumlah kecamatan di Kabupaten Garut. Hujan deras yang mengguyur sejak siang hari, setidaknya mengakibatkan badan jalan di Kampung Cijoho RT06/01, Desa Kadongdong, Kecamatan Banjarwangi, tertimbun material tanah tebing.
Ketebalan longsoran diperkirakan mencapai tiga meter dengan panjang 15 meter.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut Dikdik Hendrajaya mengatakan, longsor mengakibatkan arus lalu lintas dari Kecamatan Cikajang ke tiga wilayah lain, yaitu Kecamatan Banjarwangi, Singajaya, dan Peundeuy, terputus total.
“BPBD sudah berkoordinasi dengan Dinas Binamarga Kabupaten Garut untuk penanganannya. Alat berat harus dikirim ke lokasi untuk membersihkan material longsoran,” kata Dikdik saat dihubungi, Rabu (14/5/2014).
Menurut Dikdik, peristiwa longsor di kawasan ini terjadi dua kali. Longsor kedua, yaitu longsor susulan, terjadi pada pukul 17.55 WIB.
“Longsor susulan ini lebih besar dari longsor pertama yang menimbun jalan. Dari informasi yang diterima, longsor susulan tersebut berdampak pada terancamnya permukiman penduduk sebanyak 17 unit rumah di Kampung Cijoho yang dihuni oleh 25 KK atau 107 jiwa. Namun ini juga baru informasi awal, tim dari BPBD baru akan dikirim ke lokasi Kamis 15 Mei 2014 besok untuk mengecek kebenarannya,” ungkapnya.
Meski demikian, Dikdik mengaku sudah mengimbau ke pihak Kecamatan Banjarwangi untuk segera mengungsikan penduduk yang berdomisili dekat dengan lokasi longsor. Hal tersebut dilakukan untuk mencegah timbulnya korban jiwa dari warga.
Ketebalan longsoran diperkirakan mencapai tiga meter dengan panjang 15 meter.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut Dikdik Hendrajaya mengatakan, longsor mengakibatkan arus lalu lintas dari Kecamatan Cikajang ke tiga wilayah lain, yaitu Kecamatan Banjarwangi, Singajaya, dan Peundeuy, terputus total.
“BPBD sudah berkoordinasi dengan Dinas Binamarga Kabupaten Garut untuk penanganannya. Alat berat harus dikirim ke lokasi untuk membersihkan material longsoran,” kata Dikdik saat dihubungi, Rabu (14/5/2014).
Menurut Dikdik, peristiwa longsor di kawasan ini terjadi dua kali. Longsor kedua, yaitu longsor susulan, terjadi pada pukul 17.55 WIB.
“Longsor susulan ini lebih besar dari longsor pertama yang menimbun jalan. Dari informasi yang diterima, longsor susulan tersebut berdampak pada terancamnya permukiman penduduk sebanyak 17 unit rumah di Kampung Cijoho yang dihuni oleh 25 KK atau 107 jiwa. Namun ini juga baru informasi awal, tim dari BPBD baru akan dikirim ke lokasi Kamis 15 Mei 2014 besok untuk mengecek kebenarannya,” ungkapnya.
Meski demikian, Dikdik mengaku sudah mengimbau ke pihak Kecamatan Banjarwangi untuk segera mengungsikan penduduk yang berdomisili dekat dengan lokasi longsor. Hal tersebut dilakukan untuk mencegah timbulnya korban jiwa dari warga.
(ilo)