Tujuh pasangan belum menikah terjaring razia

Rabu, 14 Mei 2014 - 19:17 WIB
Tujuh pasangan belum...
Tujuh pasangan belum menikah terjaring razia
A A A
Sindonews.com - Sebanyak tujuh pasangan tidak resmi tertangkap basah oleh petugas Satpol PP Kabupaten Kuningan saat sedang berduaan di dalam kamar penginapan, dan tempat kos di sekitar kawasan objek wisata Linggarjati, Sangkanurip dalam razia, Rabu (14/05/2014).

Razia tersebut sengaja digelar saat jam pulang kantor yaitu sekitar pukul 15.00 WIB hingga menjelang Maghrib.

Dengan seizin pemilik tempat kos dan hotel, petugas mengetuk setiap kamar berpenghuni dengan sopan. Saat itu membuka pintu kamar, para penghuni terkejut lantaran di hadapan mereka adalah petugas berseragam Tibum.

Petugas kemudian meminta kepada penghuni kamar untuk memperlihatkan identitasnya. Terutama bagi yang ditemukan berpasangan, petugas melihat KTP keduanya untuk memastikan keabsahan hubungan mereka.

Bagi yang tidak memiliki kecocokan alamat di KTP dan tidak bisa menunjukkan buku nikah,mereka langsung digiring ke Kantor Satpol PP untuk didata dan dibina.

Kasat Pol PP Kabupaten Kuningan Deni Hamdani mengungkapkan, razia tersebut merupakan upaya menciptakan ketertiban dan keamanan di masyarakat dari ekgiatan maksiat dan mesum.

Selain itu, razia tersebut juga sebagai upaya tindak lanjut laporan dari masyarakat terkait tempat-tempat yang kerap dijadikan perbuatan yang melanggar etika dan norma di masyarakat, seperti tempat kost dan hotel yang kerap dijadikan tempat mesum.

"Kami mendatangi tempat kos dan hotel yang dicurigai kerap menjadi tempat mesum pasangan yang tidak sah. Hasilnya tujuh pasangan mesum kami amankan," kata Deni.

Menurut Deni, mereka yang terjaring razia semuanya telah berusia dewasa dan tidak ditemukan yang masih di bawah umur. Sebagian besar para pelaku mesum berasal dari luar Kabupaten Kuningan seperti Cirebon, Majalengka, Indramayu hingga Tasikmalaya.

"Mereka yang terjaring kemudian didata dan selanjutnya diberi pembinaan. Untuk memberikan efek jera, kami juga memanggil orang tua mereka untuk pembinaan langsung," kata Deni.

Sementara itu salah seorang warga Sangkanurip Iwan mengaku mengapresiasi kegiatan razia Satol PP tersebut.

Bahkan berharap kegiatan tersebut bisa digelar rutin tidak hanya siang namun juga malam hari. Iwan mengaku, tempat kos yang berlokasi berseberangan dengan rumahnya dihuni oleh para pekerja kafe dan kerap gaduh terutama pada malam hari.

"Terutama saat di atas jam 2 pagi, mereka biasanya baru pulang kerja sambil membawa pasangan yang tidak jelas. Selain itu keseharian penghuni kos yang berpakaian minim kerap membuat resah warga karena takut mempengaruhi anak-anak," ujar Iwan.
(ilo)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7900 seconds (0.1#10.140)