Penderita gizi buruk baru dirawat setelah 6 tahun

Senin, 12 Mei 2014 - 17:55 WIB
Penderita gizi buruk baru dirawat setelah 6 tahun
Penderita gizi buruk baru dirawat setelah 6 tahun
A A A
Sindonews.com – Zahra, bocah penderita gizi buruk berusia enam tahun, warga Dusun Conggo, Kelurahan Sulewattang, Kecamatan Polewali, Kabupaten Polewali Mandar (Polman), Sulawesi Barat (Sulbar), akhirnya mendapatkan penanganan medis.

Putri kedua dari pasangan Hamma dan Fatimah ini baru bisa mendapatkan penanganan serius baru hari ini, setelah enam tahun mengalami penyakit gizi buruk atau yang biasa dikenal busung lapar.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinke) Polewali Mandar dr Nurwan Katta mengatakan, pemerintah sejak mendapatkan informasi terkait kasus gizi buruk yang dialami Zahra, sebenarnya menginginkan agar Zahra langsung mendapatkan penanganan.

Tetapi, saat itu dari pihak keluarga mungkin belum siap untuk merawat anaknya di rumah sakit. Persoalan biaya, Nurwan mengaku tidak perlu dikhawatirkan oleh orangtua, sebab sudah tertanggun dalam program Jamkesmas.

“Kita maunya saat kasus ini diketahui, saat itu juga langsung ditangani. Tetapi, tidak mungkin juga keluarganya dipaksakan agar Zahra dirawat di rumah sakit,” katanya, kepada wartawan, Senin (12/5/2014).

Olehnya itu, Mantan Dirut RSUD Polman ini terpaksa mengikuti saja apa kemauan dari pihak keluarga. Yang pasti, pihaknya siap saja untuk penanganan Zahra.

Sementara itu, Ibu Zahra, Fatimah berharap dengan adanya penanganan medis tersebut, putrinya bisa segera sembuh dan hidup normal seperti teman sebayanya.

Fatimah mengaku, penyakit busung lapar yang dialami anaknya merupakan bawaan sejak lahir. Selama enam tahun lalu, anaknya lahir dengan kekurangan gizi.

Saat itu, timbangan anaknya hanya mencapai kurang lebih satu kilogram. Sementara dua anaknya yang merupakan adik dan kakak Zahra, saat dilahirkan memiliki berat badan hingga tiga kilogram.

Sejak lahir hingga sekarang, Zahra hanya satu kali melakukan pemeriksaan di Puskesmas Polewali, yakni pada tiga tahun yang lalu. Saat itu, Zahra hanya diberikan obat, namun tidak kunjung ada perubahan.
(san)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.8164 seconds (0.1#10.140)