Setiap bulan TKI asal Garut kirim uang ke kampung Rp18 M
A
A
A
Sindonews.com - Jumlah TKI asal Kabupaten Garut di luar negeri hampir mencapai 2.000 jiwa. Bupati Garut Rudy Gunawan mengatakan, jumlah TKI tersebut tercatat di Dinas Tenaga Kerja Sosial dan Transmigrasi (Disnakersostrans) Kabupaten Garut.
“Itu yang baru tercatat di dinas. Jadi mungkin jumlahnya bisa lebih banyak lagi,” kata Rudy, Senin (12/5/2014).
Selama ini catatan Disnakersostrans kirim uang dari para TKI ini untuk keluarnya yang berada di Garut kurang lebih sekira Rp190 miliar per tahun. Dengan demikian, dana yang dibawa dari luar negeri masuk ke Garut per bulan bisa mencapai Rp18 miliar.
“Angka Rp18 miliar jumlah yang luar biasa bukan? Dana yang dikirim ke Garut itu mungkin bisa saja akan digunakan untuk konsumtif (belanja) atau untuk investasi. Tapi kami berharap warga Garut yang menjadi TKI, mengutamakan dana yang diterimanya untuk investasi," ungkapnya.
Sehingga ke depan lanjut Rudy tidak ada lagi warga Garut yang jadi TKI di luar negeri karena sudah berkemampuan ekonomi yang mandiri.
Secara terpisah, Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) Gatot Abdullah Mansyur menyebutkan jumlah total TKI di luar negeri saat ini mencapai 1 juta jiwa. Mereka, terdiri dari TKI sektor formal dan non formal.
“Namun untuk TKI yang non formal atau tak memiliki keterampilan khusus di beberapa negara tertentu, saat ini tengah dimoratorium atau dihentikan sementara pengirimannya. Beberapa wilayah yang moratorium TKI-nya dijalankan misalnya seperti di Saudi Arabia, Suriah, Kuwait, dan lainnya,” paparnya.
“Itu yang baru tercatat di dinas. Jadi mungkin jumlahnya bisa lebih banyak lagi,” kata Rudy, Senin (12/5/2014).
Selama ini catatan Disnakersostrans kirim uang dari para TKI ini untuk keluarnya yang berada di Garut kurang lebih sekira Rp190 miliar per tahun. Dengan demikian, dana yang dibawa dari luar negeri masuk ke Garut per bulan bisa mencapai Rp18 miliar.
“Angka Rp18 miliar jumlah yang luar biasa bukan? Dana yang dikirim ke Garut itu mungkin bisa saja akan digunakan untuk konsumtif (belanja) atau untuk investasi. Tapi kami berharap warga Garut yang menjadi TKI, mengutamakan dana yang diterimanya untuk investasi," ungkapnya.
Sehingga ke depan lanjut Rudy tidak ada lagi warga Garut yang jadi TKI di luar negeri karena sudah berkemampuan ekonomi yang mandiri.
Secara terpisah, Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) Gatot Abdullah Mansyur menyebutkan jumlah total TKI di luar negeri saat ini mencapai 1 juta jiwa. Mereka, terdiri dari TKI sektor formal dan non formal.
“Namun untuk TKI yang non formal atau tak memiliki keterampilan khusus di beberapa negara tertentu, saat ini tengah dimoratorium atau dihentikan sementara pengirimannya. Beberapa wilayah yang moratorium TKI-nya dijalankan misalnya seperti di Saudi Arabia, Suriah, Kuwait, dan lainnya,” paparnya.
(ilo)