Pembagian es krim gratis di Bandung bikin macet dan kotor
A
A
A
Sindonews.com – Kalau pembagian es krim gratis di Surabaya berdampak dengan rusaknya taman kota lain lagi di Kota Bandung.
Pembagian es krim di Kota Kembang ini berdampak terhadap kemacetan yang panjang di sejumlah jalan.
Ribuan warga yang memadati Plaza Balai Kota Bandung, tumpah ruah di Jalan Wastukancana, demi mendapatkan es krim gratis.
Dari rencana hanya akan membagikan sebanyak 10.000 es krim, pihak panitia terpaksa harus menyediakan sebanyak 50.000 es krim akibat membludaknya jumlah pengunjung yang datang ke acara tersebut.
Kendaraan tampak padat merayap tersendat hingga beberapa menit di sejumlah ruas jalan seperti, Jalan Perintis Kemerdekaan, Jalan Wastukancana, hingga Jalan Merdeka.
Selain itu, tumpukan sampah nampak terlihat usai acara tersebut. Balai Kota Badung tempat dimana Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mengantor terlihat seperti Tempat Pembuangan Sampah Sementara. Sampah yang didominasi bungkus es krim dan makanan ini terlihat berserakan.
Melihat kondisi seperti ini, Wali Kota Bandung Ridwa Kamil menuturkan, akan membatasi kegiatan konser band atau acara lain yang digelar oleh pihak lain di Plaza Balai Kota Bandung.
“Saya pada dasarnya ingin membatasi kegiatan semacam ini. Yang dibatasi konser musik, ”ujar Ridwan, saat ditemui di Balai Kota Bandung, Jalan Wastukancana, Minggu (11/5/2014).
Hanya saja, dia menilai pihak penyelenggara harus lebih memerhatikan lagi jumlah massa yang datang.
Sehingga kegiatan yang dilaksanakan tidak menimbulkan kerugian bagi orang lain. Seperti macet dan tumpukan sampah.
“Pihak penyelenggara harus bisa mengatur dari segi jumlah pengunjung yang datang,”ujarnya
Walau begitu dia akan tetap menjadikan Balai Kota Bandung terbuka dan dapat dikunjungi oleh masyarakat. Karena bagaimanapun menurut dia Balai Kota adalah milik masyarakat juga. “Karena ini (Balai Kota), ruang rakyat,” pungkasnya.
Pembagian es krim di Kota Kembang ini berdampak terhadap kemacetan yang panjang di sejumlah jalan.
Ribuan warga yang memadati Plaza Balai Kota Bandung, tumpah ruah di Jalan Wastukancana, demi mendapatkan es krim gratis.
Dari rencana hanya akan membagikan sebanyak 10.000 es krim, pihak panitia terpaksa harus menyediakan sebanyak 50.000 es krim akibat membludaknya jumlah pengunjung yang datang ke acara tersebut.
Kendaraan tampak padat merayap tersendat hingga beberapa menit di sejumlah ruas jalan seperti, Jalan Perintis Kemerdekaan, Jalan Wastukancana, hingga Jalan Merdeka.
Selain itu, tumpukan sampah nampak terlihat usai acara tersebut. Balai Kota Badung tempat dimana Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mengantor terlihat seperti Tempat Pembuangan Sampah Sementara. Sampah yang didominasi bungkus es krim dan makanan ini terlihat berserakan.
Melihat kondisi seperti ini, Wali Kota Bandung Ridwa Kamil menuturkan, akan membatasi kegiatan konser band atau acara lain yang digelar oleh pihak lain di Plaza Balai Kota Bandung.
“Saya pada dasarnya ingin membatasi kegiatan semacam ini. Yang dibatasi konser musik, ”ujar Ridwan, saat ditemui di Balai Kota Bandung, Jalan Wastukancana, Minggu (11/5/2014).
Hanya saja, dia menilai pihak penyelenggara harus lebih memerhatikan lagi jumlah massa yang datang.
Sehingga kegiatan yang dilaksanakan tidak menimbulkan kerugian bagi orang lain. Seperti macet dan tumpukan sampah.
“Pihak penyelenggara harus bisa mengatur dari segi jumlah pengunjung yang datang,”ujarnya
Walau begitu dia akan tetap menjadikan Balai Kota Bandung terbuka dan dapat dikunjungi oleh masyarakat. Karena bagaimanapun menurut dia Balai Kota adalah milik masyarakat juga. “Karena ini (Balai Kota), ruang rakyat,” pungkasnya.
(sms)