Sejumlah warga Solo batal umrah karena khawatir MERS
A
A
A
Sindonews.com - Merebaknya jenis sindrom pernapasan dari wilayah Timur Tengah yakni Middle East Respiratory Syndrome (MERS) di Arab Saudi, membuat sejumlah jemaah asal Kota Solo membatalkan rencana umrah.
Menurut Her Suprabu, salah satu Pemilik Biro Perjalanan Umrah dan Haji, banyak kliennya yang ingin umrah namun akhirnya menunda keberangkatan karena ramainya pemberitaan media massa terkait MERS.
"Masyarakat banyak yang terpengaruh pemberitaan terkait penyakit MERS. Mereka jadi khawatir akan kesehatan mereka selama di Arab Saudi lantaran sebagian besar sudah berusia lanjut," jelasnya di Solo, Jawa Tengah, Jumat (9/5/2014).
Her menyebutkan, setidaknya ada enam orang yang membatalkan umrah untuk keberangkatan 27 Mei mendatang. Sampai Juni mendatang pihaknya akan memberangkatkan jemaah umrah hingga 4 rombongan dengan total jemaah mencapai 332 orang. "Namun karena pemberitaan MERS membuat perjalanan umrah agak terganggu. Jadi yang lainnya sedang menunggu berita terbaru terkait virus tersebut," katanya.
Dia juga mengungkapkan, bagi jemaah yang tetap berangkat, pihaknya sudah melakukan antisipasi dengan menyediakan masker, antiseptik, obat-obatan, serta vitamin agar tubuh tidak gampang diserang penyakit.
Rini Sri Rahayu, Airport Operation and Readiness Section Head PT Angkasa Pura I Bandara Internasional Adi Soemarmo menyatakan, bandara sudah meningkatkan kewaspadaan terhadap kemungkinan masuknya virus corona MERS.
Hal ini dimungkinkan karena banyaknya jumlah jemaah umrah yang berangkat dari Bandara Adi Soemarmo untuk kemudian menggunakan connecting flight dari Jakarta atau Malaysia. "Kami sudah memasang satu unit thermoscanner (pemindai suhu tubuh) di pintu kedatangan internasional. Sampai saat ini, belum ada penumpang yang mencurigakan atau terkena MERS," jelasnya.
Menurut Her Suprabu, salah satu Pemilik Biro Perjalanan Umrah dan Haji, banyak kliennya yang ingin umrah namun akhirnya menunda keberangkatan karena ramainya pemberitaan media massa terkait MERS.
"Masyarakat banyak yang terpengaruh pemberitaan terkait penyakit MERS. Mereka jadi khawatir akan kesehatan mereka selama di Arab Saudi lantaran sebagian besar sudah berusia lanjut," jelasnya di Solo, Jawa Tengah, Jumat (9/5/2014).
Her menyebutkan, setidaknya ada enam orang yang membatalkan umrah untuk keberangkatan 27 Mei mendatang. Sampai Juni mendatang pihaknya akan memberangkatkan jemaah umrah hingga 4 rombongan dengan total jemaah mencapai 332 orang. "Namun karena pemberitaan MERS membuat perjalanan umrah agak terganggu. Jadi yang lainnya sedang menunggu berita terbaru terkait virus tersebut," katanya.
Dia juga mengungkapkan, bagi jemaah yang tetap berangkat, pihaknya sudah melakukan antisipasi dengan menyediakan masker, antiseptik, obat-obatan, serta vitamin agar tubuh tidak gampang diserang penyakit.
Rini Sri Rahayu, Airport Operation and Readiness Section Head PT Angkasa Pura I Bandara Internasional Adi Soemarmo menyatakan, bandara sudah meningkatkan kewaspadaan terhadap kemungkinan masuknya virus corona MERS.
Hal ini dimungkinkan karena banyaknya jumlah jemaah umrah yang berangkat dari Bandara Adi Soemarmo untuk kemudian menggunakan connecting flight dari Jakarta atau Malaysia. "Kami sudah memasang satu unit thermoscanner (pemindai suhu tubuh) di pintu kedatangan internasional. Sampai saat ini, belum ada penumpang yang mencurigakan atau terkena MERS," jelasnya.
(zik)